Chapter Empat

11.9K 662 9
                                    

BUDAYAKAN VOTE + COMMENT sebelum membaca.
Terima kasih

Selesai menghabiskan semua makanan yang dipesannya Cala menyandarkan tubuhnya, "keyang," gumamnya mengelus perutnya.

Sebanyak apapun Cala makan, tubuh gadis itu tetap terjaga. Entah ramuan apa yang dipakainya. Dan terkadang Cala bersyukur karena meskipun dirinya rakus, tubuhnya tidak melar yang mengharuskannya mengikuti diet dan semacamnya.

Kadang banyak temannya yang tidak percaya jika Cala memang tidak memakai obat-obatan untuk menjaga tubuhnya untuk tetap langsing, hanya saja Cala rutin olah raga setiap minggunya. Bahkan Cala juga sering travelling.

"Apa aku boleh duduk disini, nona?" suara maskulin yang begitu sexy dipendengaran Cala membuat gadis itu mendongak.

Sekejap Cala terpana dengan sorot matanya yang tajam, namun tidak bersahabat? begitu batinnya bertanya. Ah, mungkin hanya perasaannya saja. Cala menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pikiran-pikiran buruk.

Tersadar, Cala mengangguk. "Oh ya tentu! silahkan."

Christop menepuk sekali tangannya memanggil pelayan. Lalu seorang pelayan wanita dengan pakaian yang ketat, make up yang menor menghampiri. "Tuan mau pesan apa?" tanyanya dengan menggoda.

Jelas itu semua tidak lepas dari pandangan Cala, tanpa sadar ia berdecak risih membuat Christop dan wanita itu menoleh ke arahnya. Tersadar apa yang dilakukan, Cala merutuki dirinya dan berujar, "maaf."

"Singkirkan tanganmu," gumam Christop tegas pada si pelayan wanita itu yang berusaha menggodanya. "Apa kau tidak mendengar?!" lanjutnya sedikit membentak.

Pelayan wanita itu masih mengabaikan gertakan Christop, "kau tidak mau semalam denganku tuan?" godanya.

Christop berdecih, "apa kau buta sehingga tidak melihat ada wanita di depanku. Dia istriku!''

Mendengar perkataan Christop membuat Cala terkejut sedangkan si pelayan wanita itu langsung melepaskan tangannya dan menatap bersalah ke arah Cala, "maafkan aku nyonya."

"Aku akan membayar semuanya, berapa totalnya?" tanya Christop. Sedangkan Cala masih terkejut mulai mencerna semuanya.

Lalu si pelayan wanita itu memberikan jumlah total semuanya, dan Christop langsung mengeluarkan beberpa lembar uang.

"Ayo sayang, kita pulang." Christop meraih tangan Cala untuk digenggam sedangkan Cala dengan mudahnya mengangguk menuruti.

Sesampainya di luar, Cala tersadar. Lalu melepaskan genggaman tangan Christop. "Aku pergi," ujar Cala pada Christop.

Melihat Cala yang akan pergi membuat Christop segera meraih pergelangan tangan milik gadis itu. "Kau tidak bisa pergi ke mana-mana, baby." Suara Christop begitu pelan namun menekan itu membuat jantung Cala berdegup kencang.

Keringat dingin mulai keluar, bahkan ia merasa susah bernapas sekarang. "Siapa kau berani melarangku?" tanya Cala berbalik memberanikan diri.

Christop tersenyum, senyum menyeramkan yang pernah Cala lihat. "Kau akan tau semuanya nanti."

Tanpa mendengar jawaban Cala, Christop menarik paksa gadis itu membuatnya merintih karena genggaman Christop yang begitu kuat. "Akh, sakit." Lirih Cala yang dihiraukan Christop.

Sesampainya di samping mobil, Christop membuka pintu dan mendorong tubuh Cala dengan kasar membuat gadis itu mengaduh sakit. Christop menutup pintu membantingnya hingga memunculkan suara debuman yang keras.

Christop berjalan memutar menuju kursi kemudi, dan masuk lalu mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata membuat Cala memojokkan dirinya takut. "Bisakah kau pelankan laju mobilnya?" suara Cala mulai bergetar.

Fall In Love With The Devil ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang