hates 02

3.7K 531 8
                                    





membenci senin dan sangat menyukai minggu. Semuanya memang begitu bukan?


Gue menghela nafas kasar. Sendiri diantara orang banyak memang sama sekali gak enak.


Melihat yang lain tertawa, senyum, bahkan sangat terlihat menyenangkan. Sangat berbalik pada gue, menyedihkan.



"Heh introvert! Buruan tanda tangan" ujarnya, gue tersentak menatap sinis si perempuan preman sekertaris kelas gue.


Mengambil buku absensi bulanan, setelahnya langsung gue lempar ke lantai dengan keras.


"Heh kalo rusak lo beliin lagi ya! Ckck, masih heran gue. Jaehyun mau aja temenan sama orang kayak dia apa jangan jangan jaehyun cuma kasian kali" katanya sambil mengambil buku absensi yang udah terkapar akibat ulah gue.



Seakan ada petir. Menyambar hati gue, meski hanya takut yang dibilang sama dia barusan ada fakta di dalamnya.


Gue takut jaehyun cuma terpaksa temenan sama gue. Takut, kepalsuan ada di dalam diri jaehyun.



Karena jujur, gue gak mau membenci seorang jaehyun.



"Woy udahan lu pada ketawanya, kalo jaehyun masuk pasti udah  ditampol lu semua sama dia" ujar seseorang dari depan. Satu satunya yang paling bijak dan tidak memihak.





×××



"Jae lo kenapa tadi gak masuk??" tanya gue sembari ngasih dia helm yang barusan gue pake.

Kenyataannya jaehyun memang jemput gue ke sekolah. Terlihat memang kantung matanya, kurang tidur? Mungkin.


"Gua kan sakit, gak liat chat dari gua yaa" katanya sambil membentuk senyuman tipis dibibir nya.

"Cuma liat notifikasi nya doang, males buka. Gue pikir gak penting tapi.. Lo kenapa malah jemput gue??" gue tanpa henti mengecek suhu tubuhnya. Menggunakan punggung tangan yang sedari tadi gue tempelkan pada jidat dia.

Membuat jaehyun terkekeh karena tingkah gue.



"Udah mendingan kok, gua bosen di rumah jadinya gua jemput lo aja" dia meraih tangan gue, yang kini dipakai untuk tumpuan pipinya.


"Tapikan tetep aja jaeh─"

"Gak mau nawarin gua mampir gitu? Ngocehnya didalem aja tuan Putri nanti gua pingsan di sini gimana dong" ujarnya sambil mencubit bibir gue.


"Lo pingsan di sini? Gue tinggalin"

Memarkirkan motornya di basement lalu menghampiri gue dengan merangkul dan mengusak terus rambut gue.

Bukan apa apa, gue yang memang cuma sebahu dia cuma takut jadi lebih bantet lagi karena dirangkul sepanjang jalan.





×××

[Visualisasi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Visualisasi]

"Udahan rangkulnyaaa"

"Yaudah sini gandeng aja" ─jh

"Gantian, gue yang gandeng!"


[Jh] ngeliatin sambil senyum senyum.













Tbc

Singkat padat yg penting ada isinya wkwk

[2] hate » jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang