“Tentang apa? Kalian tampaknya serius sekali?”

“Ehm. Langsung saja, kami ingin berhenti.”

Ekspresi Makiko tak berubah. Ia terdiam selama beberapa saat. Kami sangat merasa tak nyaman dengan ia diam seperti itu. Tampaknya ia sudah menduga bahwa ini akan terjadi.

Akhirnya, kesunyian pun pecah.

“Oh, aku mengerti. Seperti aku tak bisa melakukan apapun untuk membuat kalian berubah pikiran kan, anak-anak?” Ia tertawa sedikit lalu melanjutkan pembicaraan tentang gaji kami dan juga meminta kami membersihkan kamar kami sebelum pergi. Ia meminta kami menghadapnya lagi setelah kami selesai beres-beres.

Setelah percakapan singkat yang cukup menegangkan itu, kami bertiga merasa lega. Namun masih ada sesuatu yang terasa janggal bagiku.

Kami segera bersiap-siap. Kami membereskan barang-barang kami dan membersihkan kamar kami.

Sejak memulai pekerjaan kami, sebenarnya kami tak pernah menghabiskan waktu di kamar ini. Selepas bekerja, biasanya kami akan pergi ke pantai lalu pulang saat malam dan langsung tidur. Untungnya, ini berarti kami tak pernah membuat kamar ini terlalu berantakan dan dalam waktu singkat, kamar ini kembali seperti semula seperti sebelum kami datang.

Setelah kami selesai bersih-bersih, kami memanggil Makiko. Ia, Ryuichi, dan Misaki yang terlihat sedih kemudian duduk bersama dengan kami.

“Kami di sini tak lama.” Aku mulai berpamitan dengan mereka. “Namun terima kasih sekali atas segala kebaikan kalian terhadap kami selama kami di sini. Maaf jika kami harus berhenti mendadak seperti ini.” Kami bertiga kemudian membungkuk ke arah mereka.

“Tidak ... tidak ... justru kamilah yang harus berterima kasih.” Makiko kemudian memberikan amplop kepada masing-masing dari kami. “Ini tidak banyak, tapi kumohon, terimalah! Ini juga ada hadiah untuk kalian.” Ia juga menyertakan sebuah tas kecil, seperti tempat untuk uang koin.

“Jaga diri kalian baik-baik.” Misaki berkata dengan raut wajah sedih, bahkan ia terlihat hampir menangis. Ia kemudian memberikan kami bungkusan berisi onigiri. “Aku membuatnya cukup untuk kalian bertiga.”

Hei, hei ... kumohon, hentikan! Kau akan membuatku menangis! Aku bahkan tak bisa menatap wajahnya lama-lama. Aku bahkan sedikit tercekat, memikirkan kami akan berpisah dengan orang-orang yang sudah begitu baik dengan kami.

Kami mengucapkan selamat tinggal dan keluar dari penginapan itu.

Sebenarnya ada sebuah pemberhentian bus di dekat penginapan itu, tapi kami setuju untuk naik taksi saja untuk kembali ke stasiun kereta. Ryuichi bertanya apa kami membutuhkan tumpangan, tapi Shoji menolak dengan halus. Misaki kemudian memanggilkan taksi untuk kami.

Ketika taksi itu tiba, Makiko mengantar kami ke mobil. Situasi saat itu memang tampak seperti perpisahan yang menguras emosi, tapi sebenarnya kami sedang mencoba melarikan diri.

Tepat sebelum aku masuk ke taksi, aku menoleh. Aku melihat pintu menuju ke lantai dua sedikit terbuka. Ini aneh, pikirku, Makiko tak pernah membiarkannya terbuka sebelum ini dan selalu menutupnya rapat-rapat. Aku mengalihkan pandanganku dan masuk ke dalam mobil. Kami mengatakan pada sopir ke mana kami akan pergi dan ia menyalakan taksinya.

Namun setelah kami berkendara sebentar dan penginapan itu tak terlihat lagi, Shoji mengatakan pada sang sopir bahwa ia berubah pikiran dan memintanya mengubah arah. Ia memberikan catatan pada sang sopir ke mana ia harus pergi.

“Benar kau mau ke sini?” tanya sang sopir dengan ragu. “Ongkosnya akan cukup mahal.”

“Jangan pikirkan itu.” Shoji bersikeras. Ia menoleh dan menatap kami berdua. “Aku harus pergi ke suatu tempat dan kuharap kalian berdua ikut denganku.”

Takumi dan aku menatap satu sama lain dengan bingung. Ke mana kami akan pergi? Kami ingin bertanya, tapi kami berdua sangat gugup dengan perilakunya yang aneh sejak pagi ini. Ia mungkin akan marah lagi jika kami menanyakannya, sama seperti ia marah pada Takumi tadi.

Namun setelah kami berkendara beberapa saat,

“Hei, mobil itu mengikuti kita. Bukankah mobil itu berasal dari tempat kalian berangkat tadi?”

TO BE CONTINUED

Creepypasta (Mix & Original) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant