2 - New Friends

4.3K 632 766
                                    


👣👣👣

Fakultas teknik dan fakultas hukum letaknya bersebelahan. Mungkin itu salah satu alasan mengapa Mila mau memberikan tebengan pada Ruwi. Tak sampai 15 menit, Mila berhasil menghentikan motor matic-nya di depan fakultas hukum. Dua gedung fakultas itu menjulang tinggi hingga Mila sampai tidak bisa melihat matahari yang masih menggantung seperempat di langit sana. Empat pilar yang berdiri berurutan di bagian depan gedung, membuat orang-orang yang berjalan di sekitarnya terlihat seperti semut. Mila berdecak kagum, menatap iri pada gedung fakultas tetangga yang jauh lebih bagus dibanding fakultasnya.

"Wah, gile, keren banget fakultas lo." Mila masih sibuk menatap dua gedung milik fakultas hukum secara bergantian.

"Udah, gak ada waktu buat lihatin gedung. Gue masuk kelas dulu, lo juga buruan masuk sana."

"Ngusir, nih, ceritanya?" Mila bermaksud bercanda, tapi kembali melanjutkan perkataan usai mendapat tatapan tajam dari Ruwi. "Iya, iya, tau kok bukan waktunya bercanda. Udah buruan sono, kelas lo dimulai dua menit lagi."

"Mampus!" umpat Ruwi. Ia pun langsung berlari sekencang mungkin tanpa mempedulikan Mila yang berteriak mengucapkan kata-kata yang bisa membuat Ruwi jijik. Untungnya, Ruwi tidak sempat memikirkan itu karena ia lebih fokus mengejar waktu.

"Bye-bye my baby bear! I love you!" teriak Mila seraya melambaikan tangannya. Ia tak peduli dengan beberapa tatapan yang mengarah padanya.

Setelah melakukan hal itu, Mila terdiam sejenak "Ngapain, ya? Kelas gue dimulai satu jam lagi," gumam Mila. "Mau-maunya gue diajakin Ruwi berangkat sekarang. Untung, calon sahabat. Kalo bukan, hem, dah mampus tuh anak."

Meski sempat kebingungan, sebuah ide akhirnya terlintas di otaknya. "Mumpung masih satu jam, mending gue keliling fakultas. Siapa tau ketemu cogan yang bisa dijadikan cadangan kalo suatu saat putus sama ayang Kevin." Mila cengengesan sendiri seraya menengok kanan kiri hendak memulai rencananya. "Wah, cowok-cowok dari fakultas hukum gans-gans semua, ya."

👣👣👣

Sudah satu minggu Ruwi resmi menjadi mahasiswa baru fakultas hukum di universitas impiannya. Namun, menginjak minggu kedua ini, ia belum juga mendapatkan teman. Ia merasa rendah diri ketika hendak bergabung dengan teman kelasnya. Mereka terlihat seperti dari kalangan elit, hingga Ruwi merasa tak pantas jika bergabung dengan mereka. Jadi, ia memutuskan untuk menghabiskan jam istirahat selama 30 menit seorang diri di kelas sembari membaca buku mata kuliah selanjutnya.

Jam istirahat kiranya berakhir saat beberapa mahasiswa terlihat memasuki ruang kelas. Ruangan yang tadinya sepi, mendadak gaduh saat 35 mahasiswa yang berada dalam satu ruangan itu sibuk mencari tempat duduk. Mereka terlihat menghindari tempat duduk baris depan karena tak ingin terlalu dekat dengan profesor yang mengajar mata kuliah hukum pidana. Bagi mereka, profesor berambut putih itu seperti seorang pendongeng saat sedang menjelaskan materi.

Semua bangku hampir terisi. Bangku di kedua sisi Ruwi masih kosong, sampai seorang mahasiswi datang mengisi bangku sebelah kanan Ruwi.

"Hai, Ruwi." Sapanya setelah duduk.

Ruwi mengernyit kebingungan. Dia tau namaku. Namanya siapa ya?

"Kenalin gue Kristiana. Panggil aja Risti atau Ris, jangan Kristi karena itu terlalu panjang, jangan Kris karena itu nama cowok." Katanya sambil mengulurkan tangan. Ia seolah tau isi pikiran Ruwi barusan.

Ruwi menyambut tangan cewek bernama Risti itu dengan ramah. "Ruwi."

"Lo tadi yang berangkat bareng Mila gak, sih?"

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora