Dear ali 8

1.5K 121 2
                                    

Kenapa orang aku sayang pergi meninggalkanku.  Kenapa? Apakah aku tak pantas bahagia?

***

"bosen gue. Tiap hari beljar mulu" ujar seorang gadis dengan wajah yang mulai kusut dan disandarkan kepalanya ke meja belajar didepannya.

Ingin rasanya gadis itu pergi dari tempat yang membosankan itu dan memacu Motornya dilintasan yang licin dan di aspal yang keras. Sudah genap seminggu dia tak mengunjungi tempat itu.

Dan itu semua karena tantangan dari cowo cupu yang sok bnget!  Tapi karenanya dia bisa sedikit belajar, meski dia tau jika tidak belajar seklipun dia pandai.

"illy!!!! " teriakan cempreng memekakan telinga disana ada milla yang membawa banyak paper bag dikedua lengannya.

"lo harus tau gue tadi beli ice cream! Dan rasanya...  Behhh mantap betul" ujar milla semangat.  Illy yang notabnenya cewek tomboy pecinta ice cream mendengar kata ice cream dengan tatapan semangat mendengar milla bercerita. 

"lo tadi beli dimana?  Gue pingin nih mkan ice cream.  Suntuk gue dari tadi" keluh illy didepan mila yang cuma mengangkat sebelah alisnya.

"tadi gue beli ditaman.  Tapi tenang aja, gue udh beliin lu kok" ucap milla dengan mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang ternyata berisi beberapa cup ice cream.  Dengan mata berbinar illy menerima ice cream itu dan melahapnya hingga habis.  Layaknya anak kecil yang baru pertama kali memakan ice cream.

Milla yang masih berada disana hnya bisa tersenyum melihat tingkah illy yang layaknya anak kecil itu.  Jujur dia sangat merindukan tingkah illy seperti ini. Dulu illy bukanlah wnita yang tomboy atau bahkan pecinta motor dan jalanan tapi saat peristiwa itu terjadi semuanya seketika berubah. 

Illy yang ramah menjadi sosok cuek.  Illy yang ceria menjadi sosok dingin.  Dan illy yang selalu manja menjadi illy yang tomboy.

"woy mill lu kenapa liatin gw ampe kek gitu?  Kesambet lu entar" gertak prilly dengan mengkibas kibaskan telapak tangnya didepan wajah milla.

" udah dibeliin bukannya makasih malah ngatain yang enggak enggak " cibir milla dengan meraih seluruh paper bagnya dan pergi kekamar illy. Karena dia hari ini akan menginap dirumah illy atas permintaan ali untuk mengawasi illy agar selalu belajar.

..

"sore ganteng! " sapa seorang gadis yang selalu menemani ali disore sore seperti ini. Ali hanya tersengum menanggapinya.  Bukan karena dia menyukai gadis itu tapi hanya ingin beramah tamah kepadanya.

"aku pesen es yang kaya biasanya ya li" pesan gadis itu dengan tersenyum kepada ali.  Ali hanya mengangguk dan tersenyum. Gadis itu menjadi pelanggan tetap ali setiap sore ditaman.  Dan ali sudah tau apa yang sering dia pesan.

"silahkan dinikmati.  Ini ice creamnya" ucap ali dengan memberikan sebuh cup kecil kepada gadis itu. Tetapi sesaat ingin kembali pergelangan tangan ali ditahan oleh oleh gadis itu.

"temenin dong li" dengan wajah memohon kepada ali.  Membuatnya tak tega untuk menolak.  Dan mengabulkan permintaan gadis itu.

"kamu udah lama jualan ice cream?" tanya gadis itu yang masih setia memandangi ali.

"ya kurang lebih udah satu setengah tahun ini lah. Lumayan buat biaya sekolah. Memangnya kenapa? " kata ali dengan memberikan senyuman khasnya.  gadis itu seketika tersipu.

"kamu hebat. Disaat semua cowok pada senang senang, tawuran atau pergi ke club club kamu malah kerja keras dan mandiri seperti ini" puji gadis itu dan ali hanya ternsenyum kecil.  Gadis didepannya ini sebenarnya belum ia kenal tapi sifatnya yang hamble membuat ali bisa nyambung bicara dengannya.

"bisa aja kamu.... " ucap ali menggantung dan menaikkan alisya. 

"aku shiren"

"iyh.  Bisa aja kamu shiren.  Aku ga sebaik dan sesempurna itu kok" ucap ali merendah dn shiren bisa melihat ali tersenyum tulus membuatjantungnya berdebar seketika.

"yaudah ya shiren. Aku tinggal dulu. Ada yang mau beli nih" pamit ali dan kembali ke gerobak ice cream. Melihat segerombolan ibu ibu muda dn anak anak remaja yang sudah tersenyum kearah ali. membuat ali mempersiapkan diri untuk dicubit dan digobal oleh ara kaum hawa.

...

"queen! "

"henry"

"are you ready? " tanya seorang wasit garis didepan mereka berdua.  Tidak ada sautan dari mereka hanya saja suara motor yang semakin menggema  menjadi tanda kesiapan mereka.

"three"
Suara deru motor sekali lagi terdengan kencang

"two"
Kini tidak hanya deru motor tetapi para penonton telah meneriakan nama pelomba.

"one"
Dan

Wuwsss.

Bruummm

Brummmmm

Kedua motor sport biru dan merah itu melaju dengan sangat kencang meninggalkan garis start dan para penonton.

Kedua motor itu saling menyalip berusaha mendahului.  Saat ini motor sport merah lah yang menjadi pemimpin dan motor sport biru dibelakangnya. 

Motor sport biru berusaha menyalip tetapi dengan cepat sport merah berhasil menambah kecepatan.  Dan tepat dibelokan terakhir telah ada garis finish dan para penonton.

kecepatan para pengendara semakin membara untuk memenangkan lomba.  Dan akhirnya...  Disaat tepat didepan sana garis finish dan bendera telab dikibarkan dan.....

Sport merah berhasil melewati finish terlebih dahulu dan ber melakukan drivting memutar dan mentandartkan motornya.

Sedangkan sport biru hanya mampu mengikutinya dari belakang.

"queen"

"queen menang yee"

Seseorang yang diteriaki dengan sebutan quen hanya acuh dan tersenyum tipis kearah lawannya yang baru saja sampai.

Akhirnya dia bisa membuktikan pada lawannya itu bahwa kedudukannya sebagai pewaris jalanan masih sangat layak untuknya.

Terlihat dari kaca helm ful facenya itu bahwa lawannya kini melepas kesal helm yng dia pakai kemudian turun dari motor dan mendekat kearahnya.

"kali ini lo menang tapi tunggu aja nanti" ucap orang itu dengan melempar kunci motornya pada si quen.  Karena mereka memang mengadakn balapan untuk taruhan motor.

"thanks yan.  Lo emang cowok gantle" puji nya pada cowo yang menjadi lawannya tadi saat balapan.

"iye iye quen" ucapnya acuh dan pergi dengan raut wajah kesal.

Si quen hanya tersenyum melihat

***

Dear Ali, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang