9. Sungguh ku Tak Rela

2.9K 347 17
                                    

Naufal tengah menyeruput nescafe kalengan di genggamannya. Sesekali atau mungkin berkali-kali ia mengecek jam di ponselnya. Hendak memastikan bahwa ia tidak terlalu pagi datang ke kampus. Karna sumpah demi apapun, ini baru jam setengah tujuh. Dan pembelajaran di kampus baru akan di mulai setengah delapan. Bahkan, ia hanya ada kelas di jam 10 hari ini.

Lalu, kenapa ia repot-repot pergi ke kampus jam segini?

Jawabannya satu, memastikan ia tidak kembali tertidur hingga lupa waktu kuliah karena ia baru saja,  TERJAGA SEMALAMAN!

Naufal benar-benar tidak tidur semalaman, makanya ia minum nescafe pagi ini. Padahal perutnya cukup sensitif minum kopi sebelum sarapan. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada ia tertidur saat mata kuliah dosen paling mengerikan dan pelit nilai menurutnya.

Alasan dirinya terjaga semalaman bukan karna sibuk mengerjakan tugas. Biar tergolong manusia paling rajin mengerjakan tugas sekalipun, Naufal orang yang paling anti menomor-duakan istirahatnya. Maka, ia tidak akan mungkin terjaga demi mengerjakan tugas.

Lalu apa?

Masih ingat keinginan Dudung untuk memperkosanya sebagai balasan atas boneka yang ia berikan kemarin? Maka hal itulah yang membuat Naufal cemas hingga tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Semalam matanya memang tertutup. Tapi jiwanya tidak beranjak ke alam mimpi sama sekali. Pikirannya melayang kemana-mana. Membuatnya harus benar-benar membuka matanya pada pukul satu malam.

Sebenarnya, Dudung lupa dengan acara 'mari melakukan this and that'. Terbukti sejak bertemu dengan Randika, ia terus saja menekuk wajahnya ke bawah. Mungkin perasaan galau yang menghantui, membuat keinginan Dudung membobol bokong pacarnya menguap. Akhirnya Dudung malah tertidur dengan pulas setelahnya.

Tapi perasaan was-was justru menghantui Naufal. Takut kalau tiba-tiba Dudung sedang turn on mendadak dan menerkam habis bokongnya saat ia sedang tidak siap. Mengerikan, bahkan sejak awal mengiyakan pun Naufal memang tidak pernah siap!

Oh iya, tadi Naufal pesan ojek online untuk ke kampus. Ia menghindari Dudung dulu untuk saat ini. Takut janjinya ditagih, lalu minta morning sex. Hell no! Ngangkang ke kampus sangat tidak etis!

Sambil memghilangkan kebosanan menunggu kawanan Teknik Komputer angkatan-nya muncul, Naufal duduk di gazebo yang lengkap dengan fasilitas  wi-fi gratis.

Youtube jadi aplikasi favorit Naufal yang wajib di kunjungi kalau sedang dapat wi-fi gratis begini. Biasalah, kece-kece gini dia suka nontonin video Via Valen. Pokoknya berita ter-update-nya Naufal hapal deh.

"Lho, Dek..." asik-asik buka lagu Via Valen yang enak sekali, tiba-tiba ada yang menegur. Negur dia kan ya? Naufal pun balik badan.

Ternyata di depan matanya kini telah berdiri pangeran-nya Teknik Komputer alias ketua HIMA T.K yang diidam-idamkan semua kalangan. Ganteng gak usah di tanya. Tinggi kalahin Naufal. Kulit seputih susu. Ramah kebangetan. Dan pintarnya, ah sudahlah, terlalu cerdas dia ini.

"Eh, Bang Deryon!" Balas Naufal.

Deryon pun ikut duduk di sebelah Naufal. "Jam segini ngapain dek di kampus? Bukain kelas? Atau nyapu halaman?" Seru Deryon.

"Nyari jangkrik bang." Naufal ketawa kikuk.

"Warkop kali dek! HAHA~"

"HAHA~"

Mereka berdua pun ketawa garing.

By the way...

Mereka berdua ini cukup dekat. Dan gak ada yang tahu kedekatan mereka berdua. Kenapa bisa deket? Percaya gak percaya, Deryon juga seorang gay. Itulah kenapa Deryon enggan merespon wanita-wanita gila yang memujanya. Tau dong jadinya kenapa mereka deket. Deryon suka curhat gitu lah ke Naufal.

Kuy, Move On! ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora