Setahun sudah April mengabdi di sebuah kantor konsultan yang bergerak di bidang konstruksi. Nyaman, minim persaingan, dan fleksibel. Suasana yang sulit dijumpai di lingkungan kerja kebanyakan.
Namun, selalu ada harga yang harus dibayar dalam sebuah kepuasan seperti bobot pekerjaan yang bikin puyeng, deadline yang suka tiba-tiba, delegasi tugas tanpa instruksi detail, dan puluhan tender yang diikuti dalam waktu berdekatan.
Untungnya dia punya lima teman yang senang berbagi nasib yang sama di kantor.
Seakan semuanya belum cukup, rasanya kepalanya mau pecah ketika pertanyaan ini muncul kala dia sedang mengerjakan tugas lain yang juga mendesak.
"Progressnya berapa persen?"
Seringnya, pertanyaan itu keluar dari mulut seorang manajer teknik bernama Dewangga, pria yang pertanyaannya entah kenapa selalu bikin jantung para staf ketar-ketir.
***
New project!!!!!!
HahahahahahahahaTapi gak janji bisa update se-frequently Over The Moon atau nggak. Soalnya aku punya banyak tanggung jawab sampai akhir tahun ini :)
Kali ini, cerita tidak lagi berpusat pada Pandawa 5. Mereka sudah jadi emak-emak, lebih sibuk ngurusin rumah dan anak-anak daripada wara-wiri di dunia oren. So, satu pun dari mereka tidak akan muncul disini. Gak papa, ya?
Aku akan membagikan sedikit banyak info mengenai dunia konsultan kepada para pembaca. Kali aja ada yang tertarik untuk jadi female engineer berikutnya hehehe.
Semoga suka dengan ceritanya. Dukungan kalian penting banget untuk kelancaranku menulis. I love you so much :*
Thankyou for reading
See you on the next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Progressnya Berapa Persen? (SUDAH TERBIT)
ChickLitApril, seorang staf di sebuah kantor konsultan di bidang konstruksi, harus menahan sabar setiap kali para petinggi di kantor menanyakan satu pertanyaan yang paling dia benci di dunia. "Progressnya berapa persen?" Kalau melebihi progress rencana sih...