Pieces - 3

74.5K 9.9K 313
                                    

I'm not okay
But it's okay

-Sirly F. Pramesty-

Pagi-pagi sekali Sirly sudah terbangun dan berkutat di dapur mungilnya yang sederhana, dia bergerak gesit di sekitar kitchen set berbahan particle board itu. Sirly sangat suka bereksperimen di dapur, sejak kecil dia sering diajak neneknya memasak. Sirly kecil, lebih banyak menghabiskan waktu dengan Sang Nenek, karena orangtuanya yang sibuk bekerja.

Pagi ini Sirly akan membuat Cinnamons roll bread untuk sarapannya dan Reon. Sirly menaburkan bubuk kayu manis dan menambahkan raisins pada adonan roti, lalu menggulungnya, meletakkan ke dalam loyang hingga penuh, tidak lupa mengolesinya dengan kuning telur agar bagian atas roti lebih berwarna ketika matang, kemudian memanggangnya. Selagi menunggu rotinya matang, Sirly berpindah ke coffee maker miliknya. Memasukkan kopi ke dalam penyaring menambahkan air dan menyalakan mesin, selagi menunggu kopinya siap, Sirly mulai membersihkan dapurnya.

Ada tumpukkan piring di dalam bak cuci piring miliknya, cangkir kopi dan piring yang belepotan krim—Sirly tebak itu adalah krim dari tiramisu buatannya yang masih tersisa di dalam kulkas. Sepertinya semalam Reon memutuskan untuk mengisi perutnya. Sirly tidak akan pernah meninggalkan piring kotor berserakan di dapur, berbeda dengan Reon yang memang sangat suka mengotori dapurnya.

"Pagi," sapa seseorang di belakangnya.

Sirly menoleh dan tersenyum tipis. "Pagi. Sarapan dulu sebelum kamu pulang."

Reon sudah mengenakan pakaian yang cukup rapi, rambutnya basah sehabis mandi. Wangi sabun dan sampo beraroma maskulin menusuk hidung Sirly. "Bikin apa?" tanya Reon.

"Cinnamons rolls." Sirly bergerak dengan gesit, tangannya membuka kabinet di bagian atas dan mengeluarkan dua cangkir dari sana, mengisi kedua cangkir itu dengan kopi yang telah dibuatnya, lalu memberikan satu cangkir pada Reon.

"Makasih," ucap Reon.

Sirly kembali meneliti kuenya yang ada di dalam oven, sementara Reon memandangi kekasihnya yang pagi ini mengenakan kaos kebesaran dan celana sepaha. Reon selalu kagum dengan kemampuan Sirly membuat makanan, selama dua tahun ini Reon sangat tergila-gila dengan masakan Sirly. Awalnya dia tidak menyangka ketika Sirly membawakan kue lapis untuknya dan mengatakan kalau dia membuatnya sendiri, karena Sirly tidak memiliki tampang seperti perempuan yang suka menghabiskan waktunya di dapur.

Sirly lebih terlihat sebagai perempuan mandiri yang menghabiskan banyak waktunya untuk bekerja—mengurusi pernikahan orang lain—sebutan Reon untuk pekerjaan Sirly, dan terkadang ambisus dengan pekerjaannya itu. Reon tidak menyangka saja dibalik itu semua Sirly bisa menjadi seorang koki yang hebat. "Kamu nggak mau mempertimbangkan tawaranku untuk buat toko roti sendiri?" tanya Reon yang duduk di meja makan sambil menyesap kopinya.

Sirly menoleh ke arahnya, lalu menggeleng. "Ini cuma hobi," kata Sirly sambil mengeluarkan rotinya yang sudah matang dari dalam oven. Reon mengangkat kedua bahunya, dia sudah menawarkan untuk menanamkan modal andai Sirly ingin membangun bisnisnya itu. Menurut Reon roti ataupun kue yang dibuat oleh Sirly sangat pantas untuk dijadikan sebuah bisnis, rasanya bahkan lebih enak dari beberapa toko kue langganannya.

"Nih, fresh from the oven," kata Sirly sambil menaruh cinnamons roll bread buatannya di piring berwarna putih. Reon langsung mengambil roti yang masih panas itu dan mencicipinya. Enak seperti biasa, aroma kayu manis itu seperti menenangkan dirinya. "Aku buat agak banyak, nanti pas pulang kamu bisa bawa," kata Sirly sambil menyesap minumannya sendiri.

"Makasih. Kamu minggu depan bisa ke Jakarta? Aku nggak bisa ke Bandung."

Sirly mengangkat kepalanya untuk memandang Reon. "Aku nggak bisa, minggu depan jadwalku full, ada pertemuan sama keluarga klien, dan kamu tahu sendiri weekend-nya," kata Sirly dengan wajah penuh penyesalan, dia merasa bersalah karena sudah beberapa bulan ini Reon yang harus selalu mengunjunginya ke Bandung di setiap weekend.

The Pieces of Memories (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang