~Huang~

Saat masuk, hal pertama yang Haechan temukan adalah betapa bersih dan tertatanya halaman rumah tersebut. Kedua matanya terus bergerak untuk menatap kesekeliling, ia yakin bahwa luas rumah ini pastilah dua kali lipat dari rumahnya sendiri. Jaemin menghentikan langkahnya, begitu juga Haechan saat mereka sudah sampai tepat didepan pintu rumah. Tidak seperti saat didepan pagar tadi, kali ini Jaemin menekan bel sebanyak dua kali dan menunggu dengan tenangㅡtidak berniat membuka pembicaraan singkat pada Haechan sambil menunggu. Tak perlu waktu yang lama hingga pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok pemuda bertubuh tinggi yang mempesona dengan senyuman lebar diwajahnya saat melihat wajah tamu yang telah datang.

"Wah, ini Na Jaemin! The one of all handsome man in this world!" Pemuda itu langsung menyapa Jaemin dengan suaranya yang berat. Sedangkan Haechan bergulat dengan pikirannya sendiri mengenai siapakah pemuda itu, mungkinkah anggota keluarga Renjun?

"Hai, Lucas-hyung. Aku datang untuk bertemu dengan, Renjun."

Pemuda yang dipanggil Lucas itu langsung mengeluarkan ekspresi malas. "Memangnya apalagi alasanmu datang kemari jika tidak bertemu Xiao Renjun, huh?"

Jaemin tersenyum tipis, menandakan bahwa ia membenarkan perkataan Lucas barusan.

"Tapi, Xiao Renjun memang memerlukan teman saat ini. Dia sudah ijin sekolah selama seminggu, bukan?" tanya Lucas yang terlihat khawatir. "Dia tidak pernah mengatakan apa-apa, sungguh kebiasaan buruk."

"Kamu benar, Lucas-hyung. Itu membuatku cemas dan menjadi alasan kenapa aku berkunjung hari ini." Jaemin berkata dengan sangat ramah dan sopan, itu membuar Haechan dibelakangnya memberikan tatapan menghakimi yang begitu kuat.

Na Jaemin sungguhlah pemuda bermuka dua.

"Bagus, bagus. Kamu sungguh bisa diandalkan, Na Jaemin!" Suara Lucas sangat nyaring, pemuda ini sungguh penuh semangat dan dia sama sekali belum menyadari keberadaan Haechan dibelakang Jaemin.

"Hyung terlalu memujiku."

Lucas yang mendengar itu hanya tersenyum tipisㅡdia mengenal Jaemin sejak lama dan tahu bahwa tingkah jaga image yang baru saja itu pastilah ada alasannya. Lucas menoleh ke samping dan menemukan sosok seseorang dibelakang Jaemin. "Ah, kamu membawa seorang teman? Siapa dia?"

Haechan yang menyadari bahwa keberadaannya telah diketahui segera bergeser dan berdiri disamping Jaemin lalu membungkuk hormat. "Annyeonghaseyo, Lee Donghyuck-ibnida."

"Dia teman sekelas kami," tambah Jaemin dengan singkat.

"Yeah. Aku tahu itu, Xiao Renjun pernah membicarakan beberapa nama teman sekelasnya." Ekspresi wajah Lucas mendadak berubah, membuat Haechan terdiam dan merasa tidak nyaman. "Aku Lucas Huang, kakak Xiao Renjun."

"Salam kenal, hyung."

"Masuklah, ini sangat bagus jika ada banyak orang disekeliling Xiao Renjun. Itu akan membuatnya lebih baik, bahkan mom juga ada disini." Lucas membuka pintu lebih lebar dan memberikan jalan agar kedua tamu kecilnya bisa masuk dengan leluasa.

"Heh, dia berhasil keluar dari istana?" sahut Jaemin saat mendengar kalimat terakhir yang Lucas katakan.

"Yaaa, kamu pikir mom dikurung dalam istana sehingga tidak bisa keluar?" Lucas memukul bahu Jaemin pelan lalu menutup pintu dan memberikan Jaemin serta Haechan sandal rumah.

Jaemin menyentuh bahunya yang dipukul dan tertawa, "Ahahaha, kamu tahu sendiri bagaimana ceritanya."

Didepan mereka, Haechan hanya bisa diam, ia merasa diasingkan meski kenyataanya dirinya memang orang asing disini. Lucas segera menyuruh Jaemin untuk langsung membawa Haechan naik ke lantai duaㅡtempat kamar Renjun berada. Jaemin dan Haechan pun berjalan menuju tangga tanpa dikawal oleh Lucas hingga tiba-tiba langkah mereka terhenti saat seseorang keluar dari area dapur dan ruang makan yang ada tidak jauh dari tangga. Haechan terdiam saat melihat  sosok itu yang berupa seorang pemuda dengan tinggi rata-rata dan warna kulit yang cerah, tapi pemuda itu memiliki wajah yang cantik untuk ukuran seorang laki-laki.

"Wah, ternyata kita kedatangan tamu spesial." Sosok itu tersenyun manis begitu ia bertemu Jaemin dan Haechan.

"Annyeonghaseyo!" sahut Haechan dengan cepat dan membungkukkan badannya.

Pemuda itu terlihat kaget selama beberapa detik karena sahutan Haechan yang tiba-tiba, tapi ia memberikan tatapan lembut dan tersenyum pada Haechan. "Annyeonghaseyo."

"Ten-hyung, lama tidak bertemu," sapa Jaemin dengan sopan saat pemuda itu memberikan tatapan kearahnya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[End of Chapter 12]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

A/N : Thank you for reading dear ❤❤ Happy sunday~
Bagaimana chapter ini? Sedikit mencerahkan pikiran kalian atau masih tetap samar? (*´∇`*)
By the way, ternyata semua tebakan kalian mengenai siapa mom itu salah ㅋㅋㅋ dan terima kasih karena sudah memberikan respon positif pada kirimanku kemarin. Have a nice day ʕ•ﻌ•ʔ

21/10/2018

xoxo,
ㅡhunshine delight

[ON HOLD] Peculiarity;『JaemRen+NoRen』Where stories live. Discover now