Fifteen

9.2K 2K 104
                                    

Alarm ponsel Leonore berbunyi. Tangannya menggapai-gapai ke atas nakas mencoba meraih ponsel sementara Aska berada di atasnya dan tak berhenti mencumbu dirinya.

"What is that?" tanya Aska dengan napas memburu.

"Nothing, just my alarm."

Aska menarik tubuh Leonore lebih dekat, memberi gigitan kecil pada bahunya. "Just, leave it!" ucapnya sebelum mencium bibir Leonore dalam satu ciuman panjang.

Namun kegiatan mereka kembali terganggu saat ponsel Aska ikut berdering nyaring.

"What time is it? gerutu Aska saat mematikan alarm yang menyala dan melemparkan ponselnya ke sembarang tempat. Dia masih enggan melepaskan Leonore dari pelukannya.

"I think we're gonna be late if you keep holding me like this, Ka!" seru Leonore yang memukul bahu Aska dan mendorong pria itu menjauh.

"Harus banget berangkat kerja ya?" keluh Aska yang sekarang bersender dan menarik selimut ke batas pinggangnya.

"If you want to get paid," balas Leonore.

"Kita bahkan belum tidur, Lee."

Mata Leonore menyipit kesal. "You're the one who makes me not sleeping at all!"

Aska menyeringai, membelai pipi Leonore. "I like to make you sweat and deeply satisfied," ucapnya sambil mengedipkan sebelah mata.

Bibir Leonore mengerucut membentuk duck face yang membuat Aska tertawa dan mengecup pipinya walau setelahnya Leonore melompat bangun dan berlari ke kamar mandi.

Mereka sudah tinggal bersama selama dua bulan terakhir ini walau ada kalanya Aska harus meninggalkan Leonore sendiri dan kembali ke rumah orang tuanya.

Segala sesuatu berjalan lancar, setidaknya untuk Aska walau beberapa kali dia mendapati Leonore gemetar karena bermimpi buruk, terbangun tiba-tiba, melihat sekeliling seperti mencari-cari ancaman dan baru bisa tenang ketika Aska memeluknya dan mengatakan berulang-ulang, "You are safe, you're with me, it's okay, I'm here."

Beralasan ingin menemani Leonore yang masih trauma, Aska diizinkan pindah rumah sementara walau Grace masih tak rela namun tak bisa berbuat apapun karena Leonore lebih memilih tinggal sendiri sesuai dengan kebiasaannya selama ini.

Ketika Aska keluar dari kamar setelah mandi, dia mendapati Leonore mondar-mandir di dapur menyiapkan kopi dan tampaknya baru saja menghangatkan pie daging sisa semalam untuk sarapan mereka.

"Harusnya kita cuti aja, Lee. Aku bisa pura-pura sakit kayaknya dan kamu bisa bilang... Errr, whatever it is yang penting ga usah masuk.

Hoaaammm, I'm too tired!" seru Aska yang menguap dan merenggangkan badannya.

Tersenyum tipis Leonore, mengacak rambut Aska saat meletakkan secangkir kopi di hadapannya. "I can't. I need to go. Cakra asked me to go on a meeting with him in Surabaya."

"Ah, buat ngecek Hope Medical cabang sana ya?" gumam Aska, wajahnya cemberut tak rela ditinggal.

Leonore tertawa, mencubit pipi Aska. "It's just for two days. Don't miss me too much."

----------

"Belum tidur?" tanya Aska saat video call dengan Lee.

Dilihatnya Leonore memutar bola mata. "It's 8 PM, Ka!

Tawa Aska pecah. "How's your day?"

"You asked me the same question at noon and now the answer is still the same. I'm bored!"

Askari's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang