CHAPTER XI

273 36 2
                                    

Sudah empat hari Max tidak masuk sekolah. Guru-guru dan teman-teman sekelasnya sudah datang bergantian untuk menjenguk Max. Hari ini Azka, Iqbal, Clara, Joe dan Joanna datang menjenguk Max.

"Gimana keadaan lo sekarang, Max?" tanya Clara.

"Alhamdulillah, udah mendingan," jawab Max sambil tersenyum.

"Kalau lo masih sakit gak usah masuk sekolah dulu Max. Jangan dipaksain," saran Iqbal.

"Iya, Max. Jangan maksain diri. Lo jadi masuk rumah sakit lagi, kan? Istirahat aja dulu di rumah," sambung Joe.

"Iya, thanks udah diingetin," balas Max sambil tersenyum.

Ia lalu melirik ke arah Devan.

Devan mengusap pelan kepala Max. Dia dan juga Azka yang mendengarnya menjadi semakin sedih.

"Terus kapan lo boleh keluar dari rumah sakit, Max?" tanya Joe.

"Tiga harian lagi kayaknya, kalau Max terus membaik dia bisa secepetnya pulang," sela Devan sembari terus mengusap kepala Max pelan.

Joe dan yang lainnya mengangguk. Setelah cukup lama mereka menjenguk Max, mereka pun berpamitan untuk pulang.

Ponsel Azka bergetar menandakan ada telepon yang masuk dan ternyata yang menelepon adalah Rey.

"Emm ... guys, kalian duluan aja. Gue ada urusan sebentar," ucap Azka.

"Katanya kita mau pulang bareng, Az?" tanya Iqbal heran.

"Emm ... ya, tapi tiba-tiba gue ada urusan," jawab Azka.

"Ya, udah kita duluan ya, Az."

Setelah memastikan semua sudah pergi, Azka segera mengangkat telepon dari Rey.

"Hallo."

"Hallo, Az. Lo udah jenguk Max, kan? Gimana keadaan Max sekarang?" tanya Rey.

"Alhamdulillah, kayaknya udah mendingan," jawab Azka ragu.

"Hhh ... syukurlah," ucap Rey lega.

"Dokter bilang Max udah boleh pulang dari Rumah Sakit besok dan mungkin tiga hari lagi Max bakalan sekolah," jelas Azka.

"Syukur Alhamdulillah kalau gitu," sahut Rey.

"Hmm."

Azka hanya membalas dengan deheman.

"Lo cuman mau nanya itu doang, kan? Kalau gitu gue tutup teleponnya," sambungnya.

"Oh, oke Az. Thanks infonya. Hati-hati di jalan. Bye."

PIPP!

Azka segera pergi meninggalkan rumah sakit setelah menutup teleponnya.

🌻👬🌻

Max dan Devan sudah bersekolah lagi seperti biasanya sejak dua hari yang lalu. Saat ini mereka sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. 

"Shss ..." ringis Max dan berhenti menulis di bukunya.

Ia memijat kepalanya pelan. Sontak saja Devan menoleh ke samping.

"Kenapa?! Pusing lagi?!" bisik Devan yang mulai panik.

"Sedikit," jawab Max pelan.

"Ya, udah. Kita ke UKS aja ya. Gue temenin," tawar Devan.

"Gak mau," tolak Max lirih.

Devan menghembuskan napasnya pelan.

"Ya, udah. Tapi nanti kalau jam istirahat  masih pusing kita ke UKS, ya."

Twin Love Dilemma (COMPLETED)✔Where stories live. Discover now