Aku terkejut dengan jawabannya.
"Yakin?" tanyaku.
"Iya, bacot!" jawabnya lagi sembari berdiri dari jongkoknya. Lalu berjalan ke arah rumah hantu, meninggalkanku sendirian di belakang.
Aku tersenyum melihat tingkah tsunderenya itu. Dia dengan sok beraninya melangkah menuju rumah hantu.
Namun tiba-tiba, ia berbalik lagi menghampiriku. Wajahnya terlihat kesal bercampur takut, terlihat dari bibirnya yang dimanyunkan.
Aku hanya bisa tertawa geli melihat tingkahnya.
Seketika tawaku berhenti.
Tunggu, tunggu!
Kak Taeyong... mengalungkan lengannya pada lenganku???
T-tunggu, ini bukan mimpi kan???
"Mark, ayo ih," pintanya.
"Seriusan nih kakak mau masuk?" tanyaku.
"Ah bacot lo ah!" omelnya.
"Yaudah, yaudah. Ayo ibu negara," ajakku.
Kami pun pergi ke rumah hantu bersama, dengan Kak Taeyong yang masih mengalungkan lengannya padaku. Ah, rasanya ada kupu-kupu yang menggelitik di perutku. Aku tidak bisa berhenti menahan senyumku dari tadi.
Sesampainya di rumah hantu, kami pun mengantre. Di tempat mengantre itu, ada suara suara khas film horror dari speaker-speaker yang ada di sudut ruangan.
Dan sayangnya tempat antrean itu agak sempit sehingga kita tidak bisa berhadapan.
"Kak, mau di depan? Duluan?" tanyaku.
"No," jawabnya dengan cepat.
Aku terkekeh dengan responnya. Kak Taeyong ini ternyata benar-benar penakut ya, hehe.
Selama mengantre, Kak Taeyong terus memegang tanganku dari belakang sehingga posisiku harus menghadap ke arahnya. Ya tidak apa-apa, sih. Aku kan jadi bisa melihat wajah cantiknya itu.
"Mark," panggilnya.
"Hm?" sahutku.
"Tangan lo anget. Enak," ucapnya.
Aku tersenyum mendengarnya. Entah mengapa setelah itu, aku reflek mengelus pipinya yang amat mulus itu dengan lembut.
"Begini anget?" tanyaku.
Kak Taeyong tersenyum sembari mengangguk lucu.
Ya tuhan.
Bibirnya itu, membentuk sebuah senyuman yang amat manis. Matanya yang bulat itu berbinar seperti aku bisa melihat bintang-bintang luar angkasa di dalamnya.
Kak Taeyong itu memang anugerah terindah dalam hidupku.
"Eh liat dah yang itu, pacarannya gemes banget!!!" ucap seseorang yang tidak jauh dari kami.
"Iya ih! Bikin gue iri dah! Ya gusti... Kapan pacar gue kayak gitu???" ucap salah satu temannya.
"Walaupun homoan tapi mereka lucu banget sumpah! Couple goals!" ucap mereka lagi.
Aku tersenyum mendengarnya. Sedangkan Kak Taeyong, wajahnya sudah memerah seperti warna rambutnya itu.
Tak terasa, kami sudah sampai di antrean depan. Kak Taeyong masih menggenggam tanganku. Tangannya benar-benar dingin. Wajahnya pucat.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
[END] Seniority Program • MarkYong
RomantizmMark Lee, murid baru yang ganteng di SM Internasional High School, jatuh cinta pada kakak kelasnya, sekaligus wakil ketua OSIS yang galaknya melebihi kepala sekolahnya, Taeyong Lee. Apakah Mark kuat mengejar cinta Taeyong? Atau ia akan menyerah di t...
8th; Nyaman? (Gila! part 2)
En başından başla
![[END] Seniority Program • MarkYong](https://img.wattpad.com/cover/146598525-64-k407990.jpg)