08. Become Reality.

8.9K 1.1K 14
                                    

Strumming my pain with his fingers,

Singing my life with his words,

Killing me softly with his song,

Killing me softly with his song,

Telling my whole world life with his words,

Killing me softly with his song. . .

Pengap, itu yang Jungkook rasakan begitu menghirup udara. Ia tersenyum kecil, Taehyung berbohong untuk tidak mengembalikannya ke tempat itu. Kemarin malam itu, saat makan berdua di meja makan, Jungkook berpikir ia hanya delusi. Termasuk soal ucapan cinta dan usapan pada pipi Taehyung. Bagi Jungkook, semuanya itu palsu. Taehyung mengembalikannya kesini, mengikat kedua tangannya dan meninggalkan dirinya dalam kegelapan malam.

Lagu milik Fugees bergema, itu adalah tanda jika Taehyung akan kemari. Selalu begitu dalam beberapa hari ini. Jungkook mengerjapkan mata, menyesuaikan pada setitik cahaya yang masuk tepat mengenai retina nya.

'Ugh-'

Jungkook belum sepenuhnya sadar begitu tangan besar milik Taehyung menarik tangannya. Laki-laki menyeretnya cepat, seolah tak peduli soal kakinya yang masih sakit akibat perbuatan nya.

"Duduk diam disitu, jangan mencoba untuk kabur, Jeon. Aku yang akan memasak." Ucap Taehyung. Laki-laki itu menepuk pipinya sekali lalu memakai apron di pinggangnya.

Diam-diam Jungkook membayangkan dirinya membuat keonaran dengan cara memecahkan piring yang nantinya akan Taehyung bawa ke meja kecil di depannya, dan dengan itu ia bisa melarikan diri dari tempat ini. Tetapi rasanya resiko yang akan didapat lebih besar. Resikonya adalah dirinya akan ditangkap di dibunuh, kemudian Taehyung akan membuang tubuhnya di tempat yang tidak akan bisa ditemukan oleh siapapun.

"Makan ini, Jeon." Taehyung menginterupsinya, menghancurkan semua hayalan yang sudah terencana baik di dalam kepalanya.

"Ucapan terimakasih nya dibalas dengan senyuman saja."

"Cih, untuk apa tersenyum. Terimakasih, Taehyung."

"Padahal kau manis saat tersenyum."

'Uhuk-. .'

"Pipimu memerah lagi, Jungkook." Taehyung menepuk pipinya sekali lalu kembali ke meja makannya, melahap gochujang dengan rakus tanpa mempedulikan Jungkook yang kini menahan diri agar tidak teriak kegirangan.

Tidak, tidak.

Untuk apa berteriak hanya karena dipuji oleh Taehyung?

Cih, tidak sudi menghabiskan suara hanya untuk menjerit kegirangan saja.

Tapi, Jungkook senang, setidaknya di tengah penyekapan dirinya ini.

Gochujang buatan Taehyung lumayan enak, meski tak seenak buatan bibinya. Tapi ini lebih baik dibandingkan memakan bubur kaleng yang Taehyung bilang mahal itu. Dengan cepat, Jungkook menghabiskan semuanya, menghirup sisa kuahnya hingga habis.

"Kau bagian mencuci semuanya. Aku akan membereskan basement dan membiarkanmu tinggal di atas sini." Jungkook mengangguk senang, memasang senyum kelincinya hingga membuat Taehyung gemas. Ingin rasanya mengurung Jungkook dan menjadikan miliknya sampai batas waktu yang tidak ditentukan atau selamanya.

----------

"Sometimes, a reality is more dissapointing than fantasy."

Killer +taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang