Sekapur Sirih

548 102 31
                                    


Dear, readers 😊

Terima kasih atas dukungan kalian selama ini kepada kisah Bayanaka, dkk. Sebenarnya saya tidak berniat menjadikan MIRUDA ini sebagai kisah yang panjang bahkan sampai habis 40-an chapter. Tetapi, tiba-tiba saja sudah sampai ke situ /lho??

Intinya, di sini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua reader, atas vote dan komentarnya. Itu semua merupakan apresiasi buat saya.
Mungkin juga kalian menyadari/tidak, bahwa terdapat plot hole dalam kisah MIRUDA, tetapi saya menambalnya di chap yang lain. Mungkin reader pernah menemukan kejanggalan, boleh komen, it's okay. Sebagai penulis pemula di dunia orange ini saya menyadari hal tersebut.

Miruda ini mengambil latar sebuah legenda kerajaan Malwapati di mana raja yang paling terkenal adalah Angling Dharma. Tetapi, saya mengambil waktu sebelum Angling Dharma berkuasa, tepatnya ketika Batik Madrim (penerus sah Malwapati) masih menjadi pangeran. Nah, tetapi saya tidak mengambil Malwapati dan Bathik Madrim sebagai kisah utama. Saya sebagai penulis mengimajinasikan bahwa Malwapati mempunyai nagara-nagara bawahan dan salah satunya adalah Haningan di mana kisah Bayanaka, dkk bermula.

Mungkin cerita saya harusnya masuk hisfan (historycal fantasi) atau hisadv (historycal adventure) tetapi genre itu tidak/belum ada di sini. Jadilah saya masukkan ke hisfic. Meski saya sempat bingung juga apakah bisa dimasukkan ke adventure atau fantasy. Mungkin ada saran? /atau tidak 😁

Saya tetap akan memasukkan unsur sejarah ke dalam Miruda, tetapi sebagai pelengkap saja, karena saya tidak bisa riset secara langsung dan maksimal. Riset saya hanya sebatas googling, nonton Youtube, acara tv, buku dan wawancara kecil-kecilan dengan beberapa orang yang saya pikir cukup relevan dijadikan narasumber.

Miruda ini berkisah hanya sampai pada jaman kerajaan Singasari, atau jaman-jaman sebelum Majapahit berdiri (rencananya begitu 😅)

Yang menginspirasi :
1. Pengangkatan putra oleh Paduka Bathara Aditya Seta kepada Nawala terinspirasi oleh Hadiwijaya (raja Pajang) atau lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir, yang mengambil putra bernama Sutawijaya, yang nantinya menjadi pendiri Mataram Islam. Sutawijaya sendiri adalah putra salah satu senopati kebanggaan Hadiwijaya, bernama Ki Gede Pamanahan.
2. Nastiti: sosok setengah siluman Nastiti terinspirasi oleh salah satu anime berjudul Inuyasha (agak absurd, ye 😂).
3. Ikatan antara Nastiti--Bhargawala terinspirasi dari hubungan mate/soulmate yang biasa menghiasi cerita-cerita seputar manusia srigala/wolf dan semacamnya.
4. Saya banyak mendapat pengaruh dari karya-karya almarhum SH Mintardja, sehingga mungkin ada bab-bab yang menggunakan tata bahasa hampir mirip dengan karya-karya beliau, tetapi saya mencoba mencari tata bahasa sendiri agar tidak dicap plagiat.
5. Nama-nama lokasi di Miruda ini sebagian besar merupakan fiktif alias tidak benar-benar ada, kalaupun ada kesamaan, itu merupakan ketidaksengajaan. Tetapi, Kali Brantas dan Gunung Kelud adalah nama lokasi yang nyata.
6. Saya bersemangat menulis Miruda setelah membaca salah satu karya penghuni dunia orange juga. Bisa dikatakan, saya juga terinspirasi dari beliau. Jika ingin tahu, karyanya berjudul Prasasti oleh leoviprasetya (tindakan kayak gini boleh nggak, sih?😅) silakan dibaca juga jika berkenan (bukan promo terselubung, ya).

Terus... apa lagi, ya?

Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada yang salah? Silakan jika ada yang harus dikoreksi☺☺

Sekian. Terima kasih atas perhatiannya. I love u, all 😘😘

Catatan : bab ini tidak wajib divote. Silakan berkomentar jika memang berkenan.

MIRUDA (SELESAI-dalam masa revisi)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें