Salah satu strategi jitu untuk menghancurkan suatu bangsa adalah dengan membuat generasi muda melupakan sejarah.
Ketika generasi muda tidak mengetahui sejarah dengan membuat mereka malas dan bosan mempelajari sejarah.
Maka akan sangat mudah suatu ba...
Siapa kita? Kenapa Tuhan menciptakan kita? Apa tujuan hidup kita? Bagaimana semestinya kita hidup?
Sebagian orang mengatakan bahwa kelahiran kita di dunia ini merupakan hasil kerja keras kedua-orang tua kita di malam hari atau disetiap ada kesempatan entah itu pakai jamu, jampi-jampi, pijat-pijat atau apa punlah yang penting bisa menghasilkan anak..hehehe~> <
Namun sesungguhnya keberadaan kita di dunia ini merupakan atas izin Allah Swt., tanpa izin-Nya mau seberapa keras usaha pasangan suami-istri, kalau belum diizinkan yah tentunya akan sulit bagi mereka untuk memiliki keturunan.
Lebih jauh lagi, sebenarnya dari mana asal-usulnya kita sebagai manusia? Apakah benar kita merupakan hasil evolusi dari seekor kera? Lalu bagaimana dengan orang hutan, lutung, bekantan, beruk atau pun gorilla? Apakah mereka gagal berevolusi untuk menjadi manusia? Apa mungkin mereka mengikuti jejak Pikachu yang tidak ingin berevolusi jadi Raichu? >∆</ pika~pika~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebagai seorang muslim, bagaimana bisa kita percaya dengan teori evolusi? bagaimana bisa kita meyakini bahwa kita berasal dari evolusi kera/monyet?
Oleh karena itu, untuk lebih mengenal diri kita, izinkan saya untuk memaparkan asal-usul kita sebagai manusia dari sumber yang amat sangatlah jelas yang bersumber dari Sang Maha Pencipta yaitu Al-Qur'an yang diturunkan kepada utusan-Nya yang terakhir, Muhammad Saw., sebagai pedoman dan petunjuk hidup umat manusia.
Allah SWT berfirman:
وَالْجَـآ نَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ wal-jaaanna kholaqnaahu ming qoblu min naaris-samuum
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al-Hijr 15: Ayat 27)
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ خَالـِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ wa iz qoola robbuka lil-malaaa'ikati innii khooliqum basyarom min sholshoolim min hama'im masnuun
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (QS. Al-Hijr 15: Ayat 28)
Setelah Allah menciptakan malaikat, kemudian jin, setelah itu barulah diciptakan manusia.
Sebelum manusia ada, jin lebih dahulu ada dan diciptakan dari bahan bakar api yang menyambar-nyambar.
Setelah malaikat dan jin diciptakan, lalu Allah Swt., menciptakan makhluk baru yang dinamakan "basyar" sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hijr ayat ke 28, yang kemudian diterjemahkan dengan manusia. Jadi nama manusia pertama kali disebut dengan "basyar" yang nama ini disebutkan 35 kali dalam Al-Qur'an.
