2

33.5K 2.7K 79
                                    

Cinta menciut melihat pria berjas putih di depannya itu. Kenapa mata pria ini begitu kejam, seolah mau menelannya utuh? Aduh, memang Cinta goblok banget! Dia sama sekali nggak sadar jam di kamarnya mati sehingga terlambat seperti ini.

"Kamu terlambat di hari pertama, ya? Kesan pertama-mu sungguh bagus sekali," ucap pria itu dengan nada yang dalam.

Cinta menundukkan kepala ketakutan. Bulu kuduknya meremang. Bagaimana ini?

"Kamu tahu berapa berharganya waktu bagi seorang tenaga kesehatan?" tanya Rangga sambil mengangkat dagu.

"Ketika resusitasi bayi, berapa waktu yang dibutuh-kan?" tanya Rangga lagi.

"Tiga puluh detik untuk langkah awal, dua menit untuk langkah lanjutan. Dua puluh menit untuk mempersiapkan rujukan," ucap Cinta, lirih. Untung kemarin dia sempat membaca sekilas tentang ini.

"Nah, itu kamu tahu!" ucap dokter itu dingin.

"Apa yang terjadi kalau kalau tidak bisa melakukan langkah awal resusitasi dengan baik selama tiga puluh detik?"

Cinta tak bisa menjawab. Dia hanya menunduk dalam-dalam.

"Kamu terlambat dua puluh menit. Bayimu sudah mati. Kamu yang membunuhnya!" ketus Rangga sembari menunjuk hidung Cinta.

"Bu Diah, kita harus memberikan pengurangan nilai untuk mahasiswa yang terlambat atau memberikan kompensasi mengganti selama satu shift penuh," tegas Rangga.

Bu Diah, bidan senior yang sudah berumur itu, hanya tersenyum kecil. "Akan saya pertimbangkan, Dok."

Rangga tampak terlalu puas. Bu Diah yang baik tak akan melakukan hal itu. Dia tahu. Sayangnya, Rangga tak punya wewenang untuk memberikan mahasiswa bidan nilai. Tapi, dia masih bisa menganiaya cewek ini sampai mampus. Lihat saja nanti! Sambil berdecak-decak, Rangga pergi menuju ruang dokter.

Bu Diah memandangi punggung dokter itu dengan aneh. Dokter Rangga selama ini tak terlalu peduli dengan mahasiswa selain koas. Toh, dia juga tidak punya kewajiban membimbing mahasiswa bidan. Kok tiba-tiba dia jadi sok galak begitu?

"Jangan dipikirkan, ya. Dokter Rangga tak bermaksud buruk, tapi disiplin itu memang penting. Tolong jangan diulangi lagi terlambat seperti ini. Kamu bisa merugikan teman yang shift-nya sebelum kamu," ucap Bu Diah bijak.

"Baik, Bu. Saya mohon maaf. Saya janji tidak akan mengulangi," ucap Cinta sambil mengangguk. Dia bersyukur ternyata bidan seniornya cukup ramah.

"Baiklah, mari sekarang kita orientasi dulu. Ayo, saya beritahu apa saja tanggung jawab kalian di ruangan ini."

Bu Diah mengajak Cinta dan kawan-kawannya berkeli-ling. Beliau menunjukkan letak alat-alat dan obat-obatan. Juga tempat steek laken, perlak, dan alat linen lainnya. Setelah itu Bu Diah menunjukkan job description bidan yang tertera di ruangan.

"Begitu masuk urutan kerja bidan bisa dilihat di sini. Semua harus dilakukan setiap hari tidak boleh ada yang terlewat. Di VK ini pasien cukup banyak. Ada kurang lebih seratus partus dan sebulan. Karena kita rumah sakit tipe A, tentu sangat banyak rujukan. Kalian harus cepat dan tanggap," ucap Bu Diah memberi wejangan.

"Baik, Bu, terima kasih atas bimbingannya."

Bu Diah mengecek ponselnya yang bergetar di saku celana. "Sebentar lagi Dokter Gama visite, ayo siap-siap."

Bu Diah mengambil tumpukan rekam medis dan membawanya. Tak beberapa lama, seorang dokter muda tampan nan penuh senyum muncul. Cinta hampir tak percaya dokter secakep dan semuda itu adalah konsultan. Kebanyakan dokter spesialis itu tua dan berperut buncit seperti ayahnya.

"Pagi, Bu Diah," sapa dokter itu ramah.

"Pagi juga, Dokter," balas Bu Diah.

"Ini anak baru, ya? Belum pernah lihat," ucap dokter itu

ketika mengamati barisan bidan yang mengikuti Bu Diah seperti anak ayam.

"Iya, Dok, mahasiswa baru. Baru masuk hari ini."

"Semoga betah di sini, ya," ucap dokter itu.

***

resusitasi jantung paru adalah tindakan pertolongan pertama pada pasien dengan henti napas dengan cara pemberian napas buatan dan kompresi dada.

Steek laken : seprai melintang, biasanya diletakkan di atas perlak.

VK: Singkatan dari Verlos Kamer, bahasa Belanda yang artinya kamar bersalin.

partus adalah istilah medis untuk menyebut persalinan.

visite pasien adalah kunjungan bersama tim dokter bersama tenaga medis lainnya ke pasien.

Votes dan komen ya guys... 

Aku republish dari bab 1 lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku republish dari bab 1 lagi. Aku upayakan bisa update tiap hari ya
Guys....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Love And Heart [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang