Doyoung menoleh ke arah Jaehyun dan menatap bingung. Lelaki itu tampak kaget... karena pertanyaannya ataukah karena sesuatu di jalan?

Tetapi Jaehyun dengan cepat menguasai diri, dia menatap Doyoung dan meminta maaf.

"Maafkan aku, ada kucing menyebrang." Gumamnya cepat sambil mengalihkan pandangan kembali ke arah jalan.

Apakah hanya perasaannya saja...atau Mr. Jeffrey sedang mencengkeram kemudinya erat-erat?

Doyoung mengalihkan pandangannya ke jalan dan akhirnya tersenyum, "Kucing memang sering menyeberang tiba-tiba, kadang kita baru melihat ketika mereka sudah di seberang mata, membuat kita kaget setengah mati."

"Yah. Dan aku memang kaget setengah mati." Lelaki itu melirik Doyoung, "Tadi kau bertanya apa?"

"Nama aslimu?"

"Oh.... Kau tidak tahu ya, padahal kau sudah beberapa lama bekerja sebagai bawahanku. Keterlaluan." Jaehyun pura-pura mencela, padahal jauh di dalam hatinya dia tahu.

Dialah yang mengusahakan agar Doyoung tidak tahu nama lengkapnya. Bahkan semua surat dan dokumen resmi diperusahaan itu selalu atas nama Jung Jeffrey.

Mungkin ini adalah saatnya mengambil resiko. Kalau Doyoung tidak bereaksi apapun atas nama lengkapnya, berarti Jaehyun bisa melangkah ke rencana ke depannya dengan aman. Karena bagaimanapun, kalau mereka menikah nanti, Doyoung harus tahu nama aslinya.

Dia menghela napas sekali lagi, seakan hendak melepas sumbu granat, "Nama lengkapku tidak istimewa, Jung Jaehyun."

Jaehyun mencoba tenang meskipun jauh di dalam hatinya dia ketakutan setengah mati. Selama ini dia menganggap nama itu tabu, karena takut akan membuat Doyoung langsung teringat kepada siapa dia sebenarnya. Dan sekarang setelah melepaskan nama itu. Rasanya seperti menanti sesuatu yang akan meledak, membuatnya berdebar.

Tetapi apa yang ditakutkannya tidak terjadi. Doyoung memang sedikit mengernyitkan dahi, lalu perempuan itu mengangkat bahunya, "Namaku Kim Doyoung."

"Doyoung yang cerah dan berbunga." Jaehyun mencoba bercanda, menutupi rasa lega luar biasanya ketika menyadari Doyoung tidak menghubungkannya dengan pemuda yang telah membunuh ayahnya bertahun lalu.

Tentu saja penampilan Jaehyun yang dulu dan sekarang berbeda.

Jaehyun yang dulu kurus karena memakai obat dan minuman keras, perokok berat, ugal-ugalan dengan tindik telinga dan rambut yang di cat kuning menyala.

Secara fisik sangat sulit menghubungkan dirinya yang sekarang dengan pemuda tak bertanggung jawab di masa lalu itu, tetapi Jaehyun memutuskan mengambil resiko sekali lagi, untuk melihat reaksi Doyoung, dengan hati-hati dia berucap.

"Kau bisa memanggilku Jaehyun kalau kau mau... keluargaku memanggilku begitu...."

"Tidak." Jawaban Doyoung begitu cepat, hanya sepersekian detik dari Jaehyun, "Aku tidak mau. Aku akan memanggilmu dengan 'Jeffrey' saja jika kau tidak keberatan."

Tubuh Doyoung begitu tegang. Jaehyun membatin, lalu menarik napas dengan pedih, Doyoung masih mengingat jelas nama lelaki yang membunuh ayahnya. Dan menilik dari sikapnya yang menolak memanggil siapapun dengan nama 'Jaehyun', gadis itu jelas masih menyimpan kebencian kepada lelaki yang membunuh ayahnya.

Jaehyun harus bisa membuat Doyoung melupakan 'Jaehyun pembunuh ayahnya' dan terbiasa mengasosiasikan nama 'Jaehyun' dengan lelaki baik yang akan menjadi suaminya.

"Aku keberatan." Jaehyun tersenyum lembut, dan mengarahkan pandangannya kembali ke jalan.

Doyoung harus belajar memanggilnya dengan nama 'Jaehyun' dengan begitu, mungkin saja dia bisa melunturkan kebenciannya kepada 'Jaehyun' di masa lalunya.

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Where stories live. Discover now