4. Perlakuan Manis

Start from the beginning
                                        

Ajakan Celi tidak di iyakan oleh Rafael. Malah sekarang, ia yang balik menarik tangan Celi sehingga jarak Celi semakin dekat dengan tubuh Rafael. Di lihat dari belakang, seperti Rafael yang memeluk tubuh Celi.

Celi lagi-lagi terpaku dan otaknya sibuk mencerna apa yang terjadi. Dari jarak sedekat ini, Celi dapat menghirup aroma maskulin dari tubuh Rafael.

Perbuatan mereka berdua tidak terlepas dari pandangan Kevin, Dean, dan Tristan. Terlebih dari siswi yang masih berada di sekolah. Mereka memandang iri kepada Celi yang di perlakukan begitu istimewa oleh idola mereka.

"Gue gak mau lo sakit,"

Ucapan singkat dari Rafael lagi-lagi membuat Celi tertegun. Entah berapa kali hari ini ia sudah terpesona dengan perlakuan manis Rafael.

"Nih, El. Lo pake aja mobil gue. Biar gue yang bawa motor lo." Dean berucap seraya melemparkan kunci mobilnya kearah Rafael yang langsung di tangkap oleh Rafael.

"Ikhlas gak nih?" Rafael bertanya dan melemparkan kunci motornya kepada Dean.

"Ikhlas gue mah. Apa yang gak buat kalian berdua." Dean menjawab dengan tersenyum.

"Gue bawa motor lo kerumah gue aja ya. Ntar lo ambil aja sendiri." ucap Dean lagi dan berjalan mendekati motor sport Rafael.

Rafael mengangguk dan kembali meraih tangan mungil Celi membawanya menuju mobil Dean.

"Gue duluan ya, bro. Thanks lo udah minjemin gue mobil." Rafael berucap dan menepuk pelan pundak Dean, Kevin dan Tristan bergantian.

"Santai, bro." balas Dean

"Hati-hati lo bawa mobilnya."

Ucapan dari Tristan membuat Rafael mengangguk yakin.

"Pasti, bro." balasnya dan mempersilahkan Celi untuk masuk kedalam mobil.

Setelah memastikan Celi sudah duduk, barulah Rafael masuk dan duduk di kursi kemudi.

Menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas, meninggalkan area sekolah.

✳✳✳

Suasana terasa canggung di dalam mobil yang di kendarai oleh Rafael dengan Celi yang duduk di sampingnya.

Keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka memilih diam menikmati hembusan angin yang masuk dari jendela yang sedikit dibuka oleh Rafael.

"El," panggil Celi memecah keheningan diantara mereka.

Rafael melirik sekilas kearah Celi lalu kembali fokus ke arah jalanan.

"Kenapa, Cel?"

"Temenin Celi ke mall dulu ya, El. Celi mau beli kado buat Alisa." Celi berucap memelas.

"Oke," balas Rafael tersenyum dan mengemudikan mobilnya menuju kearah mall terdekat mereka.

✳✳✳

Sepasang remaja baru saja memasuki sebuah pusat perbelanjaan dengan berpegangan tangan.

Tampak seorang remaja lelaki memegang tangan remaja perempuan dengan possesive. Tidak membiarkan genggaman itu terlepas oleh siapa saja.

Sesekali mata remaja lelaki itu terlihat menatap tajam kepada siapa saja lelaki yang berada di mall ini yang terang-terangan menatap suka ke arah perempuan di sampingnya.

Siapa lagi kalau bukan Rafael dan Celi. Celi yang meminta Rafael untuk menemaninya pergi ke mall ini.

Mereka berdua memasuki sebuah toko yang menjual beraneka ragam boneka. Dari yang kecil hingga yang besar.

Manik mata Celi berbinar ketika ia melihat sebuah boneka panda berukuran sedang yang terpajang di toko itu.

Rafael melirik kearah Celi yang masih saja memandang boneka panda itu dengan berbinar. Tangannya lalu mengambil boneka itu dan bertanya kepada Celi.

"Mau?"

Celi mengangguk lalu sedetik kemudian dia menggeleng, membuat Rafael bingung.

"Kenapa, Cel?" tanyanya.

"Uang Celi gak cukup kalo harus beli boneka itu. Ntar kado Alisa gak jadi beli lagi." Celi berucap cemberut.

Rafael tersenyum dan tangannya mengusap pucuk kepala Celi. Lucu banget sih. Gumam Rafael pelan.

"Apa, El?" Celi bertanya karena ia mendengar Rafael berbicara pelan.

"Gak ada. Lo gak usah khawatir, gue yang bayarin boneka ini."

"Tapi," ucap Celi ragu.

"Gak ada tapi-tapian, udah yuk kita ke kasir."

Rafael menarik tangan Celi untuk membayar boneka panda itu ke kasir.

Setelah membayar, mereka berdua keluar dari toko itu dengan Celi yang memeluk boneka pandanya dan tangan sebelah kanan Celi di genggam oleh Rafael.

"Mau kemana lagi, Cel?" Rafael bertanya karena sedari tadi mereka hanya mengelilingi mall ini.

"Ke toko sepatu aja deh, Celi mau lihat yang disana." Celi berucap dengan menunjuk salah satu toko sepatu.

"Yuk," ajak Rafael dan mereka berdua memasuki toko itu.

✳✳✳

Hollaaaaaaa!👋

Acuuu update lagii:))

Pendek banget ya part ini? Gpp lah yaa😂

Spam next dan vote nya dong!💋

Salam dari,

Wilda Septiana Lestari

A R A C E L IWhere stories live. Discover now