"Lo punya ide nggak?" tanya Sejeong. Daniel menggeleng. Ia memang tidak memikirkan itu dari tadi.
Sejeong menghela napas. "Cowok sukanya apa sih?"
"Tergantung orangnya lah. Lo liat hobinya Guanlin apa, misalkan main basket, lo bisa coba kasih lapangan basket, mungkin?"
"Ish! Nggak guna lo." Sejeong memutar mata, "kalo lo sukanya apa?"
Gue sukanya elo.
"Gue suka jelly," jawab Daniel seadanya.
Sejeong berpikir lagi. "Gimana kalo gue kasih sepatu aja?"
"Ya terserah lo sih." Daniel tersenyum tipis.
Sejeong tersenyum lebar sambil bertepuk tangan senang. Daniel hanya terkekeh hambar. Seolah ikut senang melihat Sejeong.
Kemudian Sejeong berdiri hendak duduk di bangkunya sendiri. Saat ia sampai tepat di samping Daniel, ia menoleh.
"Oh iya, lusa lo dateng juga ya ke ulang tahun Guanlin. Ntar berangkatnya ama gue aja, lo kan belom tau rumahnya," ucap Sejeong menarik turunkan alisnya.
"Buat apa dateng? Emang gue siapanya?"
Sejeong terdiam. Bingung mau menjawab apa.
Cewek itu nyengir, "ya ... Guanlin nyuruh gue bawa temen, yaudah, lo kan temen gue, jadi ya lo ikut gue."
"Kan ada Ong?"
"Lo kenapa sih malesin banget jadi orang! Tinggal bilang 'iya gue dateng', apa susahnya sih?! Muter-muter mulu dari tadi!" seru Sejeong kesal.
Daniel mengerjap.
Kedua mata Sejeong beralih ke segala arah. Napasnya menderu. "Sori, gue mencolot tiba-tiba."
Daniel menggaruk tengkuknya. Merasa bersalah. "Yaudah iya, gue dateng sama lo."
"Nah gitu dong dari tadi, kan nggak pake bikin gue esmosi." Sejeong terus ngedumel beriringan dengan ia yang berjalan ke bangkunya.
Daniel menengok ke arah jam di dinding kelas. 40 menit lagi bel pulang berbunyi. Waktu yang cukup singkat memang, tapi akan terasa sangat menjenuhkan ketika tidak memiliki kegiatan. Apalagi guru pengajar bahasa inggris sekarang ini sedang tidak hadir.
Cowok itu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Mencoba tidur.
"Woy, Niel!" Daniel langsung mengangkat wajah saat Roy memanggilnya. Cowok kuper itu melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Daniel pergi ke sana.
"Kenapa panggil-panggil gue?" tanya Daniel setelah ia duduk di meja Roy.
Roy terkekeh, "nggak. Nempel mulu lo ah sama Seje."
Daniel mengerucutkan bibirnya, "kirain apaan. Pinjem hape lo dong. Mau maen tahu bulat."
"Pake hape lo sendiri ngapa sih?"
Daniel menengadahkan tangan kanannya, "nggak bawa. Buruan sini."
Roy menyerahkan hapenya sambil menghela napas.
Karena letak meja Roy ini yang berada di samping dinding kelas, Daniel duduk di meja sambil bersandar ke dinding. Roy sendiri memilih kembali mengobrol dengan teman seper-kuperannya di kelas.
Saat akan mulai bermain game tahu bulat, tiba-tiba ada notifikasi whatsapp yang masuk. Ada pesan dari Jihyo, couple roleplayer Roy. Ya, cowok kuper, idiot dan punya mata juling ini adalah seorang pemain roleplayer. Roy memerankan chara Taehyung.
Dulu saat Daniel tanya kenapa ia bisa-bisanya kecemplung di dunia penuh fake ini, jawabannya adalah; karena dirinya tidak bisa punya pacar di dunia nyata, maka ia akan bisa mendapatkannya di roleplayer. Yaudah sih Daniel iyain aja karena wajahnya yang mengenaskan. Entah couple Roy ini sudah tahu wajah asli yang Roy atau belum.
VOCÊ ESTÁ LENDO
One and Only
FanficTentang kisah singkat Daniel, Sejeong dan Guanlin. Tentang kesempatan, kehilangan, dan mempertahankan siapa yang berhak. Bukan hanya itu. Sedikit kisah Ong dan cerita Lalisa yang terdengar familier juga akan menemanimu saat membacanya. Enjoy my fir...
part 12
Começar do início
