[Mereka Tahu]

764 60 0
                                    

Happy Reading♡
.
.
.
.
.
[Fake Love]

Nickun menatap ponselnya lekat, lagi dan lagi nomor orang tak dikenal kembali mengiriminya pesan bergambar. Dia membuka gambar tersebut dan melihat foto Jimin dengan perempuan sedang berpelukan, gambar lainnya kontrak pernikahan Jimin dengan Seulgi.

"Yah... Kapan mau operasi?" Tiffany duduk di samping Nickun setelah meletakkan secangkir kopi untuk sang suami.

Kepala keluarga itu mendesah pelan, dia memberikan ponselnya pada sang istri tercinta untuk melihat apa yang baru saja dilihatnya. "Hubungan pernikahan Seulgi banyak penghalangnya, aku khawatir."

Tiffany menyimpan ponsel Nickun di atas meja di antara dirinya dan juga sang suami, dia mengelus lengan Nickun lembut. "Sekarang udah era modern, bisa aja itu hasil dari editan."

"Aku tahu, tapi aku khawatir sama si bungsu. Akhir-akhir ini aku lagi mau kumpul tapi kurang si bungsu doang."

"Kalo kita udah kumpul sama bungsu kamu cepet operasi ya... Aku takut kehilangan kamu..."

Nickun megangguk memegang tangan istrinya lembut, lalu mengecupnya. "Iya sayang."

[Fake Love]

Mina mengalami kecelakaan saat perjalan pulang ke rumahnya, Hoseok yang memang sengaja lewat langsung membawa Mina ke rumah sakit.

Gadis itu mengalami pendarahan hebat akibat benturan keras dikepalanya, Hoseok melihat mobil yang menabrak Mina, dia tahu mobil milik siapa yang menabrak Mina. Dan ini semua bukan karena kecelakaan melainkan karena kesengajaan.

Para dokter berupaya memberikan pertolongan pertama pada Mina sementara Hoseok langsung menghubungi Seokjin, Kai dan juga Yoongi untuk memberitahu kondisi Mina.

Seokjin yang hendak pulang langsung memutar arah menuju ruang UGD, melihat Hoseok berdiri dengan gelisah. "Hyung.. aku minta maaf karena---"

"Ssst! Lo ngga salah! Lo dateng kesana aja udah bisa nyelametin dia." Seokjin memotong ucapan Hoseok, karena saat tanpa sengaja mendengar percakapan Mina dengan orang misterius, Seokjin langsung meminta Hoseok untuk datang ke sungai Han.

Hoseok hampir menangis, dia memeluk Seokjin erat. "Mina bakal baik-baik aja 'kan hyung?"

Seokjin mengangguk mantap. "Pasti!"

Mereka berdua langsung menoleh begitu mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Melihat Kai dan juga Yoongi yang datang dengan sedikit terburu-buru, wajah dingin Yoongi mendapat perhatian Seokjin.

Yoongi datang dan duduk santai di kursi tunggu, tidak bertanya kondisi Mina seperti Kai. "Udah tau siapa yang nabrak?" Tanya Yoongi dengan nada ketusnya.

"Mobil yang dikendarain sama dia."

Rahang lelaki berkulit putih itu mengeras, bibirnya tersenyum licik. "Jimin aja sampe sekarang belom sadar! Ditambah Mina!? Trus nanti mau siapa lagi!"

Kai menahan tubuh Yoongi yang emosi dan berteriak pada Seokjin, dada lelaki itu naik turun karena amarahnya. "Gue bilang dari awal buat nyuruh pergi Jimin sama Seulgi!"

"Yoongi! Lo tenang dulu, orang tua Jimin ada di rumah sakit ini." Seokjin ikut menenangkan Yoongi.

"Gimana gue mau tenang kalo Jimin kenapa-napa? Dia hampir bunuh diri karena lelaki sialan itu! Dan sekarang dia dengan sengaja nabrak Mina!"

Mata Hoseok melotot terkejut, "Seulgi..."

Semua mata tertuju pada Hoseok, "Mamah Hyerin bilang Seulgi pulang ke rumah buat ngambil baju."

Fake Love [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz