21

769 142 6
                                    

Berenike kembali berjalan menuju area latihan, itu sebelum sebuah pesawat kertas melayang dan mendarat tepat di kakinya. Menyadari bentuk pesawat itu, ia segera berbalik arah, tergopoh-gopoh ke ruanga Master untuk menyampaikan pesan dari Hermes.

Sepanjang koridor ia terus mengatakan permisi dan orang-orang akan menyingkir sambil melihatnya dengan penuh kebingungan karena buat apa dia berlari-lari. Berenike berlari ke arah lift, tapi hanya berhenti sejenak dan justru melanjutkan larinya ke tiga meter di sebelah kiri lift, mendorong pintunya dan berlari menaiki area tangga darurat, karena menyadari bahwa lift terlalu lama.

Gadis berambut pendek sedikit keriting itu menaiki puluhan anak tangga hingga sampai ke lantai tiga tempat ruangan Master berada. Tepat di lantai tiga, ia menarik pintu masuknya dan langsung memelesat masuk, membiarkan engsel pintu yang terletak di atasnya melakukan tugasnya dengan otomatis membawa pintu kembali menutup.

Ia masih berlari menyusuri koridor yang melingkar karena gedung ECHQ Athena yang memang berbentuk kotak. Menyisakan area kosong di tengahnya sebagai pusat latihan yang terisilolir dari hotel dan apartemen di sebelahnya--bahkan bagian atasnya ditutupi oleh selubung kubah yang membuat bagian tengahnya hanya terlihat sebuah danau dan taman.

Sepuluh meter menuju tempat Master, ia menemukan orang tua dengan kepala depan botak dan rambut panjang dikucir rapi di belakangnya keluar ruangan.

"Ah, Berenike, baru saja aku akan memangg--"

"Master, ada surat!" Berenike keburu memotong omongan Master.

Gadis itu mengulurkan pesawat kertas yang ia terima kepada Master saat sudah berdiri di depannya. Sementara Master membaca suratnya, ia mengatur pernapasannya yang terengah-engah, rasanya Berenike seperti sudah melakukan pemanasan di musim dingin Yunani yang dingin dan sepi.

'Kuda-kuda Centaurus akan meringkik bangkit dari maut, orang-orang yang berlumuran dosa mulai melangkah lebih jauh, dan harapan di lain tempat membutuhkan harapan lain untuk saling membantu, tinggal menunggu waktu, siapa yang akan berhasil merebut?'

Master mendongakkan kepalanya, menunjukkan ekspresi wajah yang mengeras di balik keriput-keriput yang mengendur.

"Berenike," panggilnya.

"Ya, Master."

"Ikut aku!" Master kembali memasuki ruangannya, Berenike mengekor dari belakang.

Master memasuki pintu kaca kedua, mengaktifkan laptop dan menyuruh Berenike menghubungi cabang EC di setiap negara, terutama London untuk memastikan pembawa anugerah Artemis. Gadis itu menuruti setiap perintah dari Master, jabatannya adalah Wakil Sekretaris, dan berhubung Altair sedang sibuk, maka ia yang menggantikan tugas gadis berambut panjang itu, yakni, melaksanakan apapun perintah Master.

Berenike menghubungi satu persatu cabang EC, menanyakan banyak pertanyaan mulai: apakah mereka baik-baik saja? Apakah ada ancaman dari lawan? Apakah kelompok mereka lengkap? Hingga satu pertanyaan aneh dari Master ....

"Tanyakan, apakah di daerah sekitar mereka ada yang kehilangan kuda!" Berenike mengernyit mendengar permintaan Master. Namun, wajah seriusnya mengatakan padanya untuk 'cepat tanyakan saja, jangan banyak tanya, simpan itu untuk nanti'. Jadi, ya, Berenike menanyakannya.

"Tunggu, bagaimana kami bisa mengetahuinya?" Acap kali Master di cabang lain menanyakan maksud pertanyaan aneh Master.

"Kalau begitu, kalian harus menyisir daerah sekitar dan kumpulkan laporan warga yang kehilangan kuda, segera lak-sa-na-kan!" Cara Master mengatakan laksanakan dengan pelan dan jelas serta sengaja diputus-putus mau tidak mau membuat Berenike merinding.

Berenike meneruskan pesan itu ke cabang Elpis Commander yang lain--termasuk permintaan Master untuk mendata kuda-kuda yang hilang di sekitar mereka. Hingga sampai Elpis Commander London, Berenike bertatap muka dengan lima orang wajah di mana salah satunya terasa asing ... tetapi sekaligus merasa familiar.

PANDORA: IrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang