Reuni (Part 2)

8 2 0
                                        

Di siang hari,  UGD Rumah Sakit Kwanghee University dipenuhi dengan korban kebakaran disalah satu pusat perbelanjaan Gangnam. Karena jumlah yang terlalu banyak, dokter serta staff yang saat itu sedang libur dipanggil ke rumah sakit untuk membantu.  Diantara para korban, terlihat seorang dokter muda sedang berusaha menenangkan korban yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya. Setelah keluarganya datang, dokter itu menjelaskan apa yang terjadi. Terlihat ekspresi terkejut keluarga itu saat mendengarnya.

"Jae Hyun! Kemari dan bantu aku! " teriak seorang dokter senior yang sedang susah payah menghentikan darah yang terus mengalir dari kaki salah satu korban. Dokter itu pun menoleh "Nee Kim Songsaengnim! " jawab dokter yang bernama JaeHyun itu.  Ia bergegas pamit dan pergi berlari kearah seniornya. Ia pun memegang bagian yang terluka. "Ambilkan kain kasa! " kata dokter Kim kepada salah satu perawat yang langsung merogoh kotak pertolongan pertama. "Ini persediaan yang terakhir. Bagaimana ini pak, Pasien terus berdatangan " kata perawat itu. "Aissshh... Ambil beberapa handuk di bagian penyimpanan" kata pria tua itu dengan kesal yang dijawab dengan anggukan oleh perawat itu.

"JaeHyun-ah, bisa kau bereskan ini? " pria tua itu menatapnya seakan-akan ia mengatakan 'harus bisa! '. Jaehyun mengangguk dengan wajah penuh keringat. Dokter tua itu pun pergi dan meninggalkan Jaehyun dengan seorang perawat . Ia membersihkan luka itu dengan cepat, lalu menjahitnya. "Bereskan sisanya" kata JaeHyun singkat yang dijawab dengan anggukan oleh perawat itu. JaeHyun pun berlari ke arah meja Informasi.    Dengan terengah-engah, ia berkata "haaah.. Haah...  Apakah bantuan obat-obatan sudah dikirim? " tanya Jaehyun dan si perawat berkata "kata mereka sudah diperjalanan. Kemungkinan 20 menit lagi mereka sampai. ". Mendengar hal itu ia pun kesal. Bagaimana tidak, banyak nyawa yang harus mereka selamatkan disini. Ia pun membalikkan badan membelakangi meja informasi tersebut sambil memperhatikan pasien dan orang-orang yang berlalu-lalang. Melihat kericuhan itu, membuatnya teringat akan kejadian serupa dimasa lalu.  'Bagaimana bisa mereka belum menangkap pelakunya sampai sekarang' gumamnya dalam hati.
.
.
12 jam kemudian
.
.

Keadaan rumah sakit mulai tenang. Masih ada Beberapa perawat yang secara terus menerus mengecek keadaan pasien. Diruang istirahat, JaeHyun telah menukar jas putihnya yang terdapat bercak darah dengan baju yang ia pakai tadi pagi. Sesekali ia menghela nafas karena terlalu lelah bekerja hampir 20 jam. Padahal hari ini harusnya ia sudah bisa pergi bersantai dirumah. Setelah berkemas, ia pergi keluar menuju parkiran. Ia masuk kedalam mobil lalu mulai beranjak pergi dari tempat itu. Saat ia akan mampir ke toserba, Ponselnya berdering. Setelah melihat nama yang tertera dilayar ponselnya, Dengan cepat ia pun mengangkatnya.
"

"Halo pak Kim, ada apa? " katanya sambil memilih beberapa sayuran di toko itu. "Oh, hey dokter Shin! Kau dimanaa...  Kenapa Kau tidak ikut minum-minum dengan kami?? " kata pria paruh baya (pak Kim)  itu dengan setengah mabuk. "Aaaahh.. Maaf Pak Kim. Hari ini aku ada urusan jadi tidak bisa kesana. Kapan-kapan aku ikut. Oh iya, salam untuk semuanya ya" kata Jaehyun sambil mengambil dompet di saku celananya. "Aigoo.. Kau ini, selalu saja begitu. Ya sudah, semoga urusanmu cepat selesai disan- JAEHYUN!!  KAU HARUS DATANG KESIN-mmmpphh!! " kalimat pak Kim dipotong oleh seorang pria yang tak lain adalah Moonsik, sahabatnya yang mulutnya langsung ditutup oleh rekannya, Lim Ah. "Ah-maaf Jaehyun karena sudah menganggumu. Dadaahhh!!". Jaehyun hanya tersenyum kecil mendengar rekan-rekannya yang konyol saat sedang mabuk. Ia pun membawa mobilnya melaju didalam kegelapan.
.
.
.
.
.
TBC

H.E.L.P : Words To KillOù les histoires vivent. Découvrez maintenant