(Ceritanya Guanlin, Baejin, Woojin sama Jihoon itu 96 line, seumuran sama Daniel yaa!!)
|
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
|
Tak butuh waktu lama, mobil berhenti di depan sebuah rumah mewah berlantai dua.
Sang supir segera berlari masuk kedalam rumah, dia berteriak memanggil seseorang.
"Minhyun!" Panggil Ong, orang yg dipanggil pun keluar. Minhyun kaget bukan main, anak ayam peliharaan Seonho yang baru dia mandikan sampai terlepas dari genggamannya.
Ong memberikan titah agar Minhyun segera mengoprasi Euiwoong yang semakin sekarat.
Minhyun yg punya pekerjaan sampingan sebagai dokter itu pun bertindak dengan sigap.
Hyungseob menangis sesegukan, dia kini terduduk di ruang tamu dengan perasaan cemas. Luka Haknyeon ditangani oleh Baejin.
Dengan terburu-buru Ong kembali memutar arah mobilnya kesekolah untuk menjemput Jihoon serta Seonho.
Dua jam berlalu. Minhyun selesai dengan oprasinya.
Haknyeon yg sudah diobati Baejin sejak beberapa waktu lalu kini duduk disamping Hyungseob, mencoba menenangkannya "Udah Seob, gak usah khawatir. Euiwoong baik-baik aja."
"Ini semua salah gue, makanya Euiwoong jadi gini." Haknyeon memeluk tubuh Hyungseob yg gemetar "Ha-harusnya gu-gue gak ngajak mereka kesekolah! Maafin gue hikss!!"
"Gak. Ini bukan salah lo, kalian aja yg nasibnya lagi buruk!" Ucap Haknyeon seraya menghapus air mata Hyungseob.
Suara langkah kaki dan pintu yang bergeser mengalihkan atensi mereka. Ong baru saja datang bersama Jihoon dan Seonho yg berjalan pincang.
"Ihhh jangan cepat-cepat jalannya!!" Teriak Seonho kepada Ong yg sedari tadi memasang wajah jengkel karena jadi korban rengekan Seonho. Kakinya terluka lumayan parah karena sempat tertindih oleh reruntuhan bangunan.
Hyungseob berlari menghambur dan langsung memeluk tubuh Seonho, membuat pondasinya sedikit oleng "Kok lama? Gue khawatir Ho!" Hyungseob berceletuk.
"It's okay, gue baik-baik aja kok!" Balas Seonho seadanya.
"Makan dulu yokk! Kalian laper kan?" Ucap Minhyun, ia kemudian membelalakkan matanya saat melihat Seonho. "Ho, kaki kamu kenapa?"
"Kejepit doang kok, berdarah dikit." Minhyun yang mendengar kata darah, langsung menggendong Seonho layaknya karung beras menuju kamar.