Chapter- 11-

Beginne am Anfang
                                    

Barbie tersenyum senang saat melihat kedua Adiknya begitu senang saat Barbie mengajak kedua adik kembarnya di zona permainan,sebenarnya Barbie sudah lelah karena kedua adiknya begitu antusias mengajaknya kesana-kemari untuk bermain Game,Akan tetapi saat ia melihat senyum dan tawa kebahagian begitu terpancar di wajah kedua adiknya lelah itu pun menguap seketika entak kemana.

"Bie,ana hampir lupa kalau ana ada tugas melukis di sekolah" ucap Niana sambil menggoyang-goyangkan tangan Barbie.

"jadi?" tanya berbie

"Niana tidak ada punya peralatan melukis bie,bahkan kak Sam juga tidak memilikinya" seru Niana sambil menunjuk Samuel.

Barbie sejenak diam memikirkan perkataan Adiknya,barbie sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli yang diinginkan adiknya,Kartu Debit dan juga Atm yang ia pegang saat ini adalah milik Albert,bukan miliknya,ia masih ragu menggunakan Kartu tersebut tanpa izin Albert terlebih dahulu.

Tadi saja ingin pergi ke pusat berbelanjaan saja,Barbie mengatakan hanya akan menggunakan kartu tersebut untuk bermain di area Time zone,ia tidak mengatakan untuk membeli barang apapun pada Albert.

tidak ingin menunggu lama,Barbie akhirnya memutuskan menghubungi Albert terlebih dulu,ia tidak mau nanti dikatakan memakai uang tanpa permisi,walaupun Albert adalah calon suaminya.

"ada apa sayang" jawab Albert setelah sambungan terhubung.

"ehm,itu Al,aku boleh tidak memakai kartu mu untuk membeli perlengkapan melukis untuk si kembar" ucap Barbie pelan.

"apa aku tidak salah dengar sayang,kau menghubungiku hanya untuk mengatakan hal itu"  barbie bisa mendengar suara kekehan dari Albert.

"iya"

"astaga sayang,kau tidak perlu meminta izin memakai kartu itu jika untuk membeli kebutuhanmu dan juga kebutuhan si kembar,lagi pun aku memberikan kartu itu supaya kau dan si kembar berbelanja sesuka hati kalian sayang"  jawab Albert panjang.

"jadi kau tidak akan marah kan" tanya Barbie hati-hati.

"sayang"  geram Albert mulai gemas dengan pertanyaan yang di lontarkan barbie.

"aku mengerti,baiklah sampai jumpa" buru-buru barbie mematikan sambungannya sebelum dirinya membuat Albert kesal.

"baiklah,mari kita beli semua peralatannya" Ajak barbie kembali menggandeng kedua tangan mungil kedua adik kembarnya keluar dari area permainan,menuju tempat yang jual peralatan lukis.

saat sudah selesai membeli semua peralatan lukis,mereka bertiga berjalan menuju pintu keluar,kedua adik barbie memegang paper bag yang berikan peralatan lukis mereka.

Langkah barbie tiba-tiba terhenti dan di ikuti si kembar yang berada di kanan-kiri Barbie,Barbie menatap pria paruh baya yang sedang menghalangi jalan barbie,kedua mata barbie sudah mulai berkaca-kaca sedangkan niana hanya menatap bingung pria yang ada dihadapan kakaknya,di sisi lain Samuel hanya menatap pria itu dengan tatapan datarnya seakan ia sangat tidak ingin melihat wajah pria paruh baya itu.

"Barbie" panggil pria itu pelan,seakan ia tidak percaya siapa yang ia lihat saat ini.

"Maan tuan,anda menghalangi jalan saya" ucap barbie berusaha menutupi sikap gugupnya.

"nak,apa yang kau katakan,aku ini Daddy kalian nak" jawab pria paruh baya itu berusaha mendekati barbie,saat pria itu maju selangkah,maka barbie akan mundur selangkah yang diikuti si kembar.

"nak" panggil pria itu lagi,kali ini ia menatap si kembar dengan tatapan sendunya.

sikembar mengeratkan genggamannya di tangan barbie,bahkan Niana sudah memeluk kaki barbie.

"kami tidak pernah memiliki daddy,daddy kami sudah lama meninggal,mungkin anda salah orang" jawab Barbie,lagi-lagi ia harus menahan semua emosi yang ingin meledak dari dalam dirinya.

"Maaf kan Daddy nak,dad-"

"jangan ganggu kakak ku,kau bukan daddy kami" kali ini bukan Barbie yang berbicara melainkan Samuel,ia menatap tajam pria paruh baya itu.

"Sam"ucap pria paruh baya itu sudah menjatuhkan tubuhnya di hadapan samuel untuk mensejajarkan dengan tubuh mungil itu.

"tidak" seru Samuel,lalu ia menarik tangan barbie dan berjalan melewati pria paruh baya tersebut,Akan tetapi pria paruh baya itu menangkup tangan Niana membuat niana ketakutan dan menangis.

"jangan sentuh adikku,kau bukan daddy kami,kau sudah membuang kami,kau membuang kami demi wanita itu,kau membuang kami" teriak Samuel marah,bahkan samuel meneteskan air mata sambil melepaskan tangan pria paruh baya itu dari tangan niana,semua orang yang menatap kejadian itu masih tidak mengerti apa yang telah terjadi,sedangkan Barbie ia sudah menagis dan juga terkejut atas tindakan adik laki-lakinya itu yang masih berumur 5 tahun.

"sayang" panggil seseorang membuat mereka mengalihkan tatapan mereka ke arah sumber suara.

'''''''''''''''''''''''''''''''''''

hayooo siapa yang kangen sama Albert dan berbie.

Barbie

Barbie

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Albert

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Albert

Sincerity ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt