PROLOG

315K 28.8K 6.8K
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Cerita ini, 100% murni dari pikiranku.
Dilarang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan plagiat!

Aku dengan tegas bilang,

"Dilarang meng-copy atau memplagiat cerita ini!"

Hargai penulis yang sudah susah payah untuk membuat sebuah cerita.

Terima kasih.

• Selamat Membaca •

•••

"Kematian, nyawa seseorang, pembunuhan, penyiksaan, penderitaan," jeda sejenak.

"Itu udah jadi makanan sehari-hari gue saat gue masih kecil, bahkan hingga detik ini," lanjut orang itu.

•••

"Kalau bicara tentang nyawa seseorang, it's not important to me."

"Lo usik kehidupan gue, pilihannya cuma dua," jeda sejenak.

"Mati atau menderita," lanjut orang itu.

"Bahkan lo akan berpikir dua kali untuk hidup, saat lo usik hidup gue,"

"Saat lo sadar, kalau lo udah usik hidup gue, lo akan selalu berada dalam pilihan, antara hidup dengan menderita, atau mati dengan tragis," tambah orang itu.

To be continued •

•••

Halo semuanya, ini cerita pertama aku. Tadinya sempat ada cerita yang udah aku tulis, tapi aku hapus, karena jelek menurut aku.

Call me Emi. Oke?

Itu biasanya panggilan untuk orang-orang yang dekat sama aku.

Fyi, I'm a boy.

Tekan bintang dan tinggalkan komentar setelah membaca ya.

Follow Instagram aku @yeremisaragih

Jangan lupa follow akun aku.

Thank you yang udah mau mampir baca ke cerita ini.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang