32 • Preparation •

Start from the beginning
                                        

"Annyeong unnie, oppa!" Sapanya riang ketika aku dan Moonbin memasuki butik miliknya itu.

"Ah iya, gaun pesanan kalian sudah jadi, tunggu disini ya aku akan ambilkan." Lanjutnya sembari menyuruhku dan Moonbin untuk duduk di kursi yang telah ia sediakan untuk para tamu. Ia langsung berjalan menuju sebuah rak yang berada di sebelah kanan butik untuk mengambilkan pesananku.

Tak lama, Lucy datang dengan membawa sebuah gaun indah berwarna putih, serta sebuah tuxedo dengan warna yang sama.

Ia menyodorkan gaun tersebut kepadaku. "Unnie, cobalah dulu. Nanti akan aku perbaiki bila ada yang kurang."

Setelah mengambil gaun tersebut, aku langsung menuju fitting room untuk mencobanya.

Gaun tersebut persis seperti keinginanku, dan telihat sangat pas di tubuhku. Berbagai manik-manik yang Lucy pasang menambah keanggunan dari gaun milikku ini.

"Bin-a, bagaimana? Apakah ini terlihat cocok untukku?" Ucapku seraya mendatangi Moonbin yang sedang duduk menungguku.

Moonbin hanya terbengong setelah melihatku. Ia tidak berbicara apapun kecuali memandangiku dengan kedua bola matanya.

Kulambaikan tanganku di depan wajah tampannya. "Bin-a?"

Ia langsung terkejut, lalu berdiri menghadapku. "Apa kau Sana Twice? Kau benar-benar sangat cantik memakai gaun ini!"

Aku menghembuskan nafasku pelan. Moonbin adalah penggemar girlgroup Twice, dan ia sangat menggilai salah satu membernya yang bernama Sana tersebut.

Lucy yang berada di sampingku tertawa keras saat mendengar ucapan Moonbin. "Bin oppa, Hyunlee unnie lebih cantik daripada idolamu itu!"

Moonbin menyerengitkan dahinya. "Apa kau bilang? Tentu saja tidak! Hyunlee pasti kalah, karena Sana adalah gadis paling cantik di dunia!"

Dasar tidak waras. Bagaimana bisa ia menghina calon istrinya di depan orang lain?

Aku melengos dan ingin berbalik menuju fitting room. "Sudahlah, urusi saja idolamu itu, aku ingin berganti dengan pakaianku dulu!"

Tiba-tiba saja Moonbin menahan tanganku untuk pergi. "Jangan marah, aku hanya bercanda."

Aku membalikkan badanku, lalu menghadapnya. Ia menatapku sembari memanyunkan sedikit bibirnya. "Memang Sana adalah predikat gadis yang paling cantik menurutku, namun kau adalah predikat gadis yang paling kucintai sekarang." Ujarnya sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Lucy langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Aaaa so sweet sekalii! Andai Sanha bisa memperlakukanku seromantis itu."

"Aku merasa ada yang memanggil namaku barusan."

Pandangan kami bertiga langsung tertuju pada sumber suara yang berada di tidak jauh dari kami. Seorang pria berawakan super tinggi dengan memakai kaos kaki bergambar kentang goreng yang tak lain adalah Sanha, menghampiri aku, Lucy serta Moonbin.

"Kau ini, mengejutkanku saja!" Ujar Lucy sembari memukul pelan tangan Sanha.

Sanha langsung meringis. Ia lalu memandangku dari ujung kepala hingga ujung kakiku. "Hyunlee noona? Mengapa kau memakai gaun sepert itu? Apa kau akan pergi ke pesta?"

Lucy dengan segan memukul lengan Sanha lagi. Pukulan yang ia daratkan cukup keras. "Bodoh! Sudah jelas Hyunlee unnie pasti akan menikah bila memakai gaun putih seperti itu!"

Sanha langsung melototkan matanya. "Benarkah noona? Kau akan menikah? Apa kau akan menikah dengan Moonbin hyung?" Lanjutnya lagi sambil menunjuk ke arah Moonbin.

"TENTU SAJA, MEMANG DENGAN SIAPA LAGI?"

Lagi, Lucy mendaratkan tangannya ke tubuh Sanha. Dan kali ini, ia memukul Sanha berulang-ulang kali, sehingga membuat pria jangkung tersebut sampai berjongkok sambil memohon ampun kepada Lucy.

"Lucy-ya, sudahlah, kasihan Sanha, pasti ia merasa sangat kesakitan." Ujarku sembari tertawa dan memegang bahu Lucy.

Lucy akhirnya menghentikan pukulannya kepada Sanha. Wajahnya masih terlihat cukup kesal karena tingkah kekasihnya itu.

Moonbin yang berada di sebelahku juga ikut tertawa melihat tingkah laku pasangan kocak ini. "Kalian kapan ingin menyusul kami?"

"Iya, kalian bisa bertunangan terlebih dahulu seperti kami." tambahku.

Lucy langsung melirik ke arah Sanha yang sedang membalikkan tangannya untuk meraba punggungnya sendiri. "Menyusul apanya? Tingkah lakunya saja masih seperti bocah playgroup."

"Siapa? Aku? Lihat saja nanti, aku akan melamarmu seperti pria gentle dengan cara yang sangat romantis, dan aku akan menjadikanmu gadis paling beruntung di dunia karena telah memiliki kekasih sepertiku!" Ucap Sanha yang sekarang sedang menunjuk dirinya sendiri.

Lucy menyengir sembari menatap Sanha. "Mustahil. Pria gentle katamu? Bahkan kau saja masih memakai kaos kaki bergambar kentang goreng kesayanganmu itu!" Imbuhnya sembari menunjuk ke arah kaos kaki yang sedang Sanha kenakan.

Lucy lalu menggandeng tanganku menuju fitting room. "Sana duduklah dulu dengan Moonbin oppa. Aku akan membantu Hyunlee unnie untuk berganti pakaian."

Aku lalu mengikuti Lucy dari belakang tanpa melepas gandengan tangannya padaku.

Dan ya, semoga pernikahanku akan berjalan dengan lancar seperti yang Moonbin katakan tadi.

To be continued....

Jangan lupaa vote+commentnyaa!💛

See you in the next chapter!~💕

Mine || Cha EunwooWhere stories live. Discover now