Tujuh Tahun Berlalu

5.4K 536 66
                                    

Dentingan sendok yang beradu dengan piring mengisi keheningan di kediaman keluarga Kim -- lebih tepatnya kakak beradik Yoongi dan Seokjin. Tak ada satu pun dari mereka yang berniat membuka suara.

Uhuks ... uhuks!

Hingga suara batuk dari si bungsu membuat Seokjin berhasil menegakkan tubuhnya. Yoongi tampak terbatuk hingga wajahnya memerah. Seokjin mengangsurkan air putih untuk sang adik.

"Pelan-pelan, Yoongi-ah," pinta Seokjin.

Yoongi mengangguk singkat. Pemuda itu kembali memakan sandwich dengan khidmat. Seokjin hanya menggeleng maklum. Ia paham sifat adiknya yang dingin. Namun meski begitu, ada kalanya ia sifat hangat Yoongi akan muncul.

"Yoon," panggil Seokjin pelan. "Besok peringatan 7 tahun meninggalnya adik kita. Kau mau--"

"Tidak."

Yoongi mengambil tisu yang ada di hadapannya, lalu mengelap bibirnya. Matanya sempat melirik pada sang kakak yang menatapnya sendu.

"Tapi, Yoon. Adik kita akan menangis di atas sana jika--"

"SUDAH KUBILANG AKU TAK MAU!" Napas Yoongi terengah-engah.

Ia menatap tajam sosok sang kakak. Setetes cairan bening keluar dari pelupuk matanya. Setiap hari ia merasa dihukum oleh Tuhan karena rasa rindu yang memupuk di hatinya.

Dan setiap tahunnya -- hari di mana magnae kesayangannya pergi, Yoongi selalu merasa semakin tenggelam dalam lingkaran hitam.

"Adikku masih hidup! Apa kau akan selalu tak percaya padaku, Hyung?!" Yoongi mencengkeram erat ujung meja makan.

"Tapi Taelion kita memang sudah meninggal, Yoongi!" Seokjin membalas tatapan adiknya dengan tatapan tajam pula.

Ia sudah terlalu muak melihat adik satu-satunya saat ini yang menolak takdir yang Tuhan lukiskan. Seokjin hanya ingin Yoongi berusaha membebaskan diri dari rasa bersalahnya. Namun sepertinya adiknya sudah terlalu hanyut dan sulit untuk kembali.

"Kau boleh saja menganggapku gila, Hyung," Yoongi mendudukkan tubuhnya di kursi kembali, "tapi kau lupa bahwa ikatan batin kami begitu kuat melebihi dirimu! Aku tahu saudara kembarku masih hidup!"

Seokjin bungkam. Fakta bahwa Yoongi adalah saudara kembar non identik dari adiknya yang telah tiada. Ia lupa Yoongi-lah yang paling terpukul saat kejadian itu terjadi.

"Yoongi. Hyung minta maaf." Seokjin lebih memilih mengalah.

Pemuda berbahu lebar itu menghampiri Yoongi. Memeluknya erat di saat sang adik menangis. Telinganya menangkap racauan pilu yang keluar dari bibir Yoongi.

"Taelion pasti akan kembali, Hyung. Dia hanya lupa jalan pulang."

Seokjin mengangguk samar. "Iya, Yoon. Aku percaya padamu."

***

Taehyung melangkah santai melewati koridor Keimyung University -- tempatnya menimba ilmu. Pemuda itu sudah 5 tahun menyandang status sebagai mahasiswa fakultas Perguruan Tinggi Musik dan Seni Pertunjukan.

Cita-citanya sejak dulu ingin menjadi seorang guru musik. Entah kenapa ia sangat menggilai dunia itu. Seluruh keluarganya pun sempat dilanda keheranan. Setiap hari Taehyung harus mendengarkan alunan nada sebagai penyemangatnya menjalani hari.

"Mereka lihat apa?" Taehyung melihat kerumunan orang berdiri di depan mading.

Pemuda itu ikut bergabung dengan mereka untuk melihat informasi yang berhasil menarik atensi semua orang pagi ini.

IF YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang