-FN#23-

47.1K 3.7K 109
                                    

I prepared, but still hurt

👑

Minggu pagi, Alissha habiskan waktunya untuk video call dengan Alex. Hari ini sudah 4 hari sejak Alex mabuk. Awalnya, Alissha sempat menanyakan kenapa Alex tidak datang ke rumahnya saja.

Jawaban tidak terduga, Alex mengatakan bahwa Thomas melarangnya. Jelas Alissha kebingungan. Setahu cewek itu, Thomas tidak pernah memiliki masalah dengan keluarganya.

Apalagi, Thomas dan Vito bersahabat baik, begitupula Hana dan Sonya. Cewek itu berusaha berpikir positif, mungkin saja keluarga mereka membutuhkan sedikit privasi.

Terus menerus berpikir positif justru malah mendukung cewek itu berpikiran negatif. Pasalnya, akhir-akhir ini mereka hanya bertemu di sekolah. Jika biasanya Alex akan ke rumah Alissha, untuk sekadar menemuinya atau bermain ps dengan Devan, beberapa hari ini tidak.

Saat sedang ngobrol dengan Alex melalui aplikasi chat yang menyediakan layanan video call, pintu kamar Alex diketuk.

"Alex! Papa ingin bicara dengan kamu! Ini soal per-"

Tut!

Ya, diseberang sana terdengar suara Thomas yang membentak Alex. Tidak biasanya, pikir Alissha.

Sebelum ucapan Thomas selesai, tanpa sepatah kata apapun, Alex mematikan sambungan sepihak.

Alissha sedikit heran, bukan heran karena Alex mematikan sambungannya. Tetapi tentang ucapan Thomas yang belum sempat ia dengar sepenuhnya karena sambungannya telah mati lebih dulu.

Alissha's POV

Jujur, perkataan Om Thomas bikin gue nggak tenang. Lagi lagi, gue coba untuk berpikir positif. Seperti yang author bilang, semakin gue berpikir positif, justru kemungkinan negatif muncul.

Jelas gue tau itu suara Om Thomas.

Kata terakhir yang gue denger tadi 'per'. Per apa coba? Perusahaan? Well, i'm not that stupid! Segitu marahnya Om Thomas ke Alex cuma karena perusahaan? Nggak mungkin.

Kenapa dengan pedenya gue bilang nggak mungkin? Gue ingat perkataan Papa dua hari lalu.

Flashback

Gue temuin Papa di ruang kerjanya, niatnya cuma untuk ngasih kopi karna Papa bakal begadang. Itupun disuruh Mama.

Baru aja letakin cangkir kopi di meja kerjanya, Pap suruh gue duduk. Dia bilang, cuma untuk temenin aja, itung-itung biar nggak ngantuk juga.

Berhubung gue nggak ada kerjaan, makanya gue setujuin. Ngobrol tentang sekolah gue, nggak lama, topik menjurus ke hubungan gue dan Alex. Hal itu ngingetin Papa sama Om Thomas, sohibnya dia alias papanya Alex.

"Kamu sudah tahu? Om Thomas mengalami kerugian lumayan besar."

Rasa penasaran gue muncul. "Kok bisa Pa?"

"Papa gak ngerti, Om Thomas cuma cerita kalau dia harus bicara dengan Alex tapi sulit. Sampai harus batalin kontrak sana sini."

"Tapi kan Alex anaknya Pa, rasanya aneh kalau mau bicara aja sampai nyari waktu dan ngorbanin uang."

"Thomas nggak masalah kehilangan uangnya, uang bisa dicari katanya. Tapi apa yang bikin Alex sulit diajak bicara.."

Flashback Off

Yup, cuma untuk bicara sama Alex aja Om Thomas sesulit itu. Klien batalin ini itu pun dia gak masalah sama sekali. So? Ini bukan tentang perusahaan.

Fix, satu-satunya kata yang muncul di otak gue. Perjodohan.

Tapi gak mungkin kan, Om Thomas jodohin Alex dengan cewek lain? Jelas Om Thomas tau kalau Alex udah sama gue.

Apapun itu gue pasrah. Dan ini sekitar tiga sampai empat hari sejak gue ke kafe sama Albert. Bohong kalo gue gak nyaman sama dia. Albert memperlakukan gue dengan sangat baik.

Setidaknya kalau benar Alex dijodohin, gue punya Albert.

Let's say gue brengsek, tapi gue butuh kepastian. Gue gak bisa terus terusan berpikir positif sedangkan cowok gue nyembunyiin sesuatu yang jelas-jelas gue perlu tahu.

Gue cukup berpikir positif, tapi fakta lebih menunjukkan kalau positif yang gue pikirin itu salah.

Dan puncaknya adalah...

Haura

di tempat rame masih sempet sempetnya bucin yabentarsejak kapan rambut lo gitu?sha? jangan bilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di tempat rame masih sempet sempetnya bucin ya
bentar
sejak kapan rambut lo gitu?
sha? jangan bilang..

menurut lo siapa?

brengsek

kayak ga asing ya

itu Sahila
IYA GUE YAKIN

thanks infonya, love u

Sha jangan gini
gue jadi gak enak

justru gue berterimakasih
jangan sampe Devan tau

okeyyy

sakit? haha iyalah.

👑

votenya mana?

Nah! Berhubung akan masuk ke bulan suci, aku minta maaf ya kalau seandainya ada beberapa kalimat atau kata di cerita ini yang menyakiti atau menyinggung.

untuk kalian yang melaksanakan,
semoga dilancarkan ya ibadah puasanya. jangan cari warteg yang buka pas bulan puasa lho ya! hehe

yuk saling memaafkan

ku sayang kalian❤️

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang