Part 8 - A

670 39 0
                                    


Setelah mengantar Raerim, mereka pulang. Perjalanan ke rumah terasa panjang dan lama, terutama karena Chanyeol yang menjadi begitu pendiam. Hyunhee yang duduk di sebelah Oppa –nya, dia menyadari kesedihan yang tengah dirasakan pria itu.

"Oppa," panggil Hyunhee. Chanyeol mendehem, tanpa mengalihkan fokus dari jalan. Hyunhee tampak tak yakin untuk bicara, karena melihat ekspresi Kakak –nya itu.

"Kenapa?" tanya Chanyeol akhirnya.

"Aku mau buang air kecil," ucap Hyunhee terdengar hati-hati.

"Ya?!" pekik Chanyeol. "Kita sedang di jalan tol, Hyunhee –ya," ucap Chanyeol. "Kau tahanlah dulu."

___ ___ ___

Chanyeol sedang menunggu Hyunhee yang sedang ke toilet, di mobil. Pada saat itu, terdengar dering ponsel dari jok di sebelahnya. Itu ponsel milik Hyunhee, ada sebuah pesan masuk. Chanyeol meraih ponsel tersebut dan melihat notifikasi –nya. Tertulis, dari Jongin. Tanpa sungkan, Chanyeol membuka pesannya.

From: Jongin Oppa <3

Kau sedang apa, Chagi –ya? Kapan aku bisa meneleponmu? Bogoshipo .... Saranghae ....

Chanyeol terkekeh saat membaca pesan itu, selanjutnya dia tampak memainkan jarinya di layar ponsel milik Hyunhee. Chanyeol terlebih dahulu menekan option 'Reply'.

To: Jongin Oppa <3

Oppa ... kapan kau pulang ke Korea, eoh?! Segera pulang dan nikahi aku!! Atau aku akan pergi dengan pria lain. :-P

[Send]

Chanyeol tertawa tertahan, sekarang dia tampak sedang menunggu balasan pesannya. Beberapa saat kemudian, ponsel Hyunhee kembali berdering. Kali ini sebuah panggilan masuk. Chanyeol terdiam sejenak, akhirnya dia memutuskan menolak panggilannya. Tapi ponsel Hyunhee tak berhenti berdering, kini hal tersebut membuat Chanyeol bingung sendiri, terlebih Hyunhee belum kembali juga dari toilet. Pada akhirnya, Chanyeol meletakkan kembali ponsel Hyunhee di jok sebelahnya.

Hyunhee sudah kembali, di masuk dan duduk. "Oppa maaf, tiba-tiba ada hal yang lebih besar mendesak untuk di keluarkan," ucapnya dengan santai. Chanyeol jelas tau maksudnya itu.

Secara bersamaan, Hyunhee merasakan getaran dan mendengar suara yang berasal dari bawah bokongnya. "Eoh ... kenapa ponselku ada di sini," ucapnya setelah mengambil ponsel tersebut. "Jongin oppa?" Hyunhee mengangkat panggilannya.

"Yeoboseyo Oppa, waeyo?" – "Ya?" – "Pesan? Pesan apa?" Hyunhee me –minimize layar panggilan dan beralih pada kotak pesan masuk. "Mwoya igeo? Aku tak mengirimnya, sungguh." Persekian detik kemudian, Hyunhee mengalihkan tatapannya pada orang ada di sebelahnya, yang tak lain adalah Oppa –nya sendiri. "Chanyeol oppa! Aish ... kau ini benar-benar, ya!" ucap Hyunhee meninggikan nada suaranya. "Jongin oppa, aku tutup dulu teleponnya."

Hyunhee secara membabi buta langsung memberikan pelajaran pada Chanyeol; menjewernya, menarik rambutnya, mencubitnya, bahkan hingga menggigitnya.


----oOo IFA oOo----


Sudah lewat dari sepekan sejak kecelakaan itu terjadi, tapi belum ada kabar tentang Hyunji. Dan hingga hari ini pula, Hyunhee masih datang menjenguk Sehun di rumah sakit sembari merawatnya. Kondisinya masih sama, dia belum sadarkan diri. Saat ini Hyunhee sedang menyeka tangan Sehun dengan handuk basah, seperti biasanya. Hingga mata Hyunhee menangkap adanya pergerakan pada jari Sehun, lantas Hyunhee langsung menatap kearah wajah pria itu. Dilihatnya Sehun membuka mata, tanpa pikir panjang Hyunhee langsung menekan tombol dekat ranjang untuk memanggil Perawat atau Dokter.

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang