Part 6 - B

716 41 0
                                    


○○○○○○○○○○

"Ada apa dengan Hyunhee? Kenapa sikapnya begitu? Tidak biasanya," tanya Raerim heran. Chanyeol menepuk-nepuk ranjang disisi sebelahnya. Saat Raerim telah berbaring di sebelahnya, Chanyeol mulai menceritakan tentang kejadian yang menimpa Hyunji dan mungkin itu juga menjadi penyebab Hyunhee jadi uring-uringan.

– Pada pukul dua dini hari, Hyunhee menghampiri kamar Chanyeol dan mengetuknya, membuat pasangan suami istri itu terpaksa bangun. Raerim membukakan pintu untuk gadis itu. "Eonnie, bisakah kau tidur denganku? Aku mimpi buruk," jelas Hyunhee.

Raerim menatap Hyunhee cemas, dia menyeka keringat pada dahi Hyunhee. Chanyeol datang menghampiri mereka. "Tidak," tolak Chanyeol tegas. "Kembali ke kamarmu dan tidurlah," titah Chanyeol.

Hyunhee menatap kakak iparnya itu, dengan wajah penuh iba dan membuat Raerim luluh. "Oppa, kasihan Hyunhee. Biarkan aku menemaninya tidur, dia sepertinya ketakutan," ucap Raerim meminta persetujuan dari suaminya itu.

"Lalu bagaimana dengan –ku? Aku tidur sendirian, begitu?" protes Chanyeol. "Istriku sudah pulang, tapi aku masih saja tidur sendiri. Shireo!"

"Kalau begitu, tidur bareng-bareng saja. Aku, Oppa dan Eonnie," saran Hyunhee.

Chanyeol hendak melakukan penolakkan lagi, tapi sebelum cicitan itu keluar, Raerim telah lebih dulu menyetujuinya. "Sepertinya tidak buruk," ucap Raerim.

"Tunggu sebentar, aku ambil bantalku dulu," ucap Hyunhee dan kembali ke kamarnya.

Chanyeol dengan jahatnya hendak menutup dan mengunci pintu kamarnya, sementara Hyunhee masih mengambil bantal. Tapi tingkah busuk Chanyeol di cegah oleh Raerim.

Dan jadilah mereka tidur bertiga, diranjang yang sama. Beruntung ranjang itu berukuran besar, jadi muat untuk mereka bertiga, hanya saja harus tidur berdempetan seperti sarden.

Posisi saat ini, Raerim –lah yang berada ditengah. Dan Hyunhee kembali melakukan penawaran. "Eonnie, bisakah aku yang tidur di tengah? Aku bisa jatuh kalau tidur di pinggir."

"Tidur! Atau kembali ke kamarmu," ucap Chanyeol dengan mata terpejam.

Hyunhee diam, tapi tidak dengan Raerim. Dia beranjak dari tidurnya dan pindah ke pinggir ranjang, maka Hyunhee –lah yang ada di tengah saat ini.

"Gomawo Eonnie," ucap Hyunhee memeluk Raerim dan membuatnya memunggungi Chanyeol.

___ ___ ___

Alarm dari ponsel berbunyi, membuat Raerim terbangun dan segera mematikannya. Dan setelah itu, dia menyadari jika Hyunhee sudah tidak ada. Raerim mengikat rambutnya, lalu membangunkan Chanyeol. Selanjutnya dia pergi ke kamar Hyunhee untuk menemukan gadis itu, tapi tidak ada. Pikirnya–– 'Kemana gadis itu pergi pagi-pagi begini?'

Terlepas dari itu, Raerim memilih pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Jika soal memasak, tak usah di tanya bagaimana kemampuannya. Tinggal jauh dari rumah dan juga karena profesinya sebagai Pramugari yang terbang ke banyak daerah dan negara, itu cukup menjadikannya seorang ahli dalam memasak.

Tak lama, Ibu datang. Dia menghampiri menantunya itu. "Raerim –ah, kau masak apa? Wanginya sampai tercium ke ruang sebelah." Jelas Ibu tengah memuji menantu kesayangnnya itu.

Raerim tersenyum. "Hanya masakan biasa, Eomeoni," jawab Raerim merendah. "Oh ya ... Eomeoni, apa Hyunhee pergi pagi-pagi sekali? Saat bangun, aku tak melihatnya."

"Entah, dia tak ada bilang mau pergi," jawab Nyonya Park.

Setelah selesai memasak, Rearim menyajikan semua makanan di meja, di bantu juga oleh Ibu. Tak lupa dia membereskan peralatan masak yang tadi dia gunakan. Seperti ada yang membisikkan, saat makanan sudah tersaji di meja, baik Ayah maupun Chanyeol langsung turun untuk sarapan.

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang