Part 5 - A

973 47 0
                                    


Semilir angin laut menyapu kulit dan ombak yang bertabrakan dengan karang menghasilkan deru khas ditelinga, membuat seorang gadis tertidur di dalam sebuah buaian yang terikat pada dua poko kelapa, yang tak lain adalah Hyunji. Tak terasa hari mulai senja, perlahan suhu mulai menurun dan menjadi dingin, membuat tubuh Hyunji yang sedang tidur itu jadi meringkuk. Sebuah tepukkan pelan dibahu membangunkannya.

"Nona, hari hampir gelap. Sebaiknya kau kembali ke penginapanmu," ucap seorang pria.

"Jam berapa sekarang?"

"Pukul tujuh."

"Bisa kau antar aku ke penginapan? Penglihatanku sedikit buruk saat gelap," tutur Hyunji.

"Baiklah."

Akhirnya Hyunji kembali ke tempatnya menginap, bersama dengan pria yang membangunkannya tadi, entah siapa namanya.

"Kenapa kau bisa tertidur hingga larut disana?" tanya pria itu.

"Sepertinya tidurku pulas sekali," jawab Hyunji.

"Tidak adakah yang membangunkanmu?"

"Ada ...," Hyunji menjeda ucapannya. "Kau," lanjutnya bicara sembari menatap kearah pria itu. "Terima kasih sudah membangunkanku. Kalau tidak, mungkin aku akan tidur disana sepanjang malam."

"Apakah kau datang sendiri? Menyedihkan sekali, biasanya orang-orang datang ke Jeju bersama teman, keluarga atau pasangannya," ucap pria itu.

"Aku memang datang sendiri," jawab Hyunji dan mendapatkan tatapan aneh dari pria itu. "Ngomong-ngomong, siapa namamu? Sedari tadi kita saling bicara, tapi tak mengetahui nama masing-masing. Aku Hyunji, Park Hyunji."

"Baekhyun, Byun Baekhyun," jawabnya singkat.

Hyunji mendehem panjang. "Kau tampaknya juga datang sendiri, Baekhyun –ssi."

"Memang. Aku datang untuk mengisi waktu luang dan bekerja disini."

"Pekerjaan apa yang kau lakukan disini?" tanya Hyunji.

"Penjaga pantai," jawab Baekhyun santai dan mendapat tawaan dari gadis itu.

"Kau penjaga pantai?" tanya Hyunji lagi sembari masih tertawa. "Tak dapat kupercaya. Tidakkan kau merasa terlalu imut untuk menjadi penjaga pantai?" goda Hyunji. Namun disela tawanya, terdengar suara bergemuruh dari perutnya. Seketika Hyunji terdiam, karena merasa malu, mungkin.

"Ternyata suara perutmu lebih nyaring dari tawamu, Nona," goda Baekhyun kali ini. "Mau makan di cottage –ku? Aku bisa membuatkan sesuatu untukmu," tawar Baekhyun, tapi Hyunji tampaknya masih tak percaya. "Aku ini cukup handal dalam memasak, kalau tak percaya maka ikut dan lihat sendiri."

Hyunji diam sejenak. "Baiklah," jawabnya. "Kau menarik juga, Baekhyun –ssi. Penjaga pantai, pemilik cottage dan koki. Adakah hal lainnya lagi?" tanya Hyunji. Baekhyun menanggapinya dengan senyuman. "Jangan tersenyum seperti itu. Apa kau sedang mencoba menggodaku?"

"Eoh ... aku ketahuan." Baekhyun terkekeh.

-oOo- IFA -oOo-

Sebuah televisi sedang menyala bersama dua orang yang sedang menyaksikannya sembari memakan snack. Yang tak lain adalah Hyunhee dan kekasihnya, Jongin. Mereka berdua sedang asyik menonton sebuah film kartun, dan ini sudah film ke -3 yang mereka tonton hari ini.

"Apa kau tidak bosan menontonnya? Ini kartun lama dan sudah berkali-kali kita tonton," ucap Jongin lalu merubah posisi duduknya menjadi berbaring di pangkuan Hyunhee.

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang