After not Together Chapter 27

12.8K 660 4
                                    

Semalaman ini Lyra tidak bisa tidur, untungnya besok weekend, jadi ia tidak harus bangun pagi..

Matanya terlihat bengkak, bulatan hitam melingkar sempurna di sekeliling matanya, Ia hampir tak mengenali sosok yang ada di depannya saat ini.

Sudah lebih dari satu minggu ini kehidupannya jungkir balik. Lyra merasa dirinya begitu egois tanpa memikirkan perasaan ferdi. Sejenak ia berhenti, pikirannya melayang kembali pada hari saat ia berbicara dengan prisil. “OH NO, bagaimana kalau di tengah kesendiriaannya ferdi memutuskan untuk memilih prisil dan meningggalkan Aku ?”  pikir Lyra tiada henti..

“Aku harus benar-benar segera bertindak. Aku tak ingin kehilangan ferdi, tak seorangpun bisa memilikinya, termasuk prisil..” tekad lyra dalam hati

“Tapi dimana aku bisa menemuinnya dan mengatakan yang sebenarnya tentang perasaanku?”

****

Sudah seharian ini Lyra berpikir, Ia mengingat-ngingat kembali tempat favorite ferdi menghabiskan waktu. Di tengah kebingungannya lyra memutuskan untuk mengunjungi terlebuh dahulu apartemen ferdi, yah, ia harus mencari petunjuk mulai dari sana. “Mengapa tidak terpikirkan sebelumnya olehku?” pikir Lyra dalam hati.

Sore ini, Lyra sudah berada tepat di depan pintu apartemen yang bernomor 1405. Ia sejenak mengingat password yang ferdi tekan waktu itu. tapi ia tak berhasil mengingat apapun. Akhirnya lyra memutuskan untuk menekan beberapa angka penting dalam hidup ferdi. Tanggal lahir, tanggal wisuda, tanggal lahir dirinya. Tapi semuanya salah. Disaat ia hampir menyerah, ia coba menekan tanggal pernikahan mereka, dan yaah, pintu itu otomatis terbuka..

Lyra melangkahkan kaki masuk ke dalam, tiba-tiba indra penciumannya menangkap bau pengap bercampur asam yang luar biasa.

 “hemm, Bau apa ini?” tanya Lyra ambil berusaha menutup hidungnya dan mencari dimana stop kontak berada.

Melihat Ruang tamu apartemen ferdi yang begitu berantakan. Secepat kilat Lyra berlari ke beberapa ruangan. Ia terlalu takut untuk memikirkan apapun.

Tiba di ruang tengah, Lyra kembali menyalakan lampu, dilihatnya ke sekeliling ruangan. Matanya tertuju pada sesuatu yang dikerubungi lalat dan semut, Aneka sisa makanan cepat saji yang telah basi bertumpuk diatas meja. Kaleng minuman bersoda tergeletak di lantai, bungkus roti, bungkus mie instan cup memenuhi seisi ruang tengah.  

Mulut Lyra tercekat, ia terlalu kalut untuk memikirkan apapun, memikirkan kemungkinan kemungkinan apa saja yang bisa  terjadi pada penghuni apartemen ini. Mulutnya tiba-tiba kelu, kakinya terasa dingin.. dengan segera ia berteriak “ferdi”. Itu lebih terdengar seperti suara isakan tertahan..

Sadar dari keterkejutannya, Lyra mulai mencari sekeliling ruang tengah, lalu ke kamar, dapur dan kamar mandi. Tak dijumpainya sosok yang ia rindukan itu. sekarang ia menangis sejadi jadinya, ia tak tahu harus berbuat apa. “maafkan aku ferdi, aku benar benar mencintaimu, aku terlalu egois untuk tidak mengatakannya..” ucap Lyra sembari menangis sejadi jadinya..

Ia tertunduk lesu, pandangannya kosong, tiba-tiba matanya menatap pada selimut putih yang terhampar dari balik sofa ruang tengah. Ia tak menyadari apapun sampai pada saat selimut itu jatuh di balik sofa panjang itu..

After not TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang