Untake My Life-21

32.2K 2.7K 152
                                    

Author POV

Azqa yang didalam mobil sport putihnya itu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Arghh! Kenap ini terjadi disaat aku sudah mengungkapkan perasaanku?!" geramnya.

Vely dan yang lainnya duduk didepan ruang UGD untuk menunggu dokter keluar dan kedatangan Azqa.

"Dimana Alferd?" Suara Azqa lantas membuat mereka menoleh.

Vely mengernyit melihat penampilan kakaknya yang sedikit acak-acakkan.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi pada Evan?" Tanya Vely.

"Ya, apa yang terjadi?" Sambung gadis berambut krem, Lyla.

Azqa menatap mereka dengan tajam, "Kenapa kalian sembunyikan ini dariku?"

Lyla meneguk salivanya, "Ten.. tentang apa, Azqa?"

"Soal apa, Azqa?" Vely beranjak lalu menyentuh pundak kakaknya itu.

"Aku benar-benar pria bodoh! Apa yang kau katakan padaku, aku sudah mengetahuinya sekarang!" kata Azqa dengan nada marah.

Vely yang mendengar nada menohok Azqa juga meneguk salivanya. Ia menatap horor kakaknya itu.

"Azqa, dengar--"

Azqa menepis tangan adiknya dengan kasar.

"Evan! Dia pria yang mencintai Rana! Iya kan? KENAPA? KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHUKU? Evan itu sahabatku, Vely! Sahabatku! Ini diluar pikiranku, aku pikir... argh!!!" bentak Azqa didepan Vely.

Kedua mata Vely berkaca-kaca.

"Jika bukan Evan sendiri yang mengatakannya, dia akan lebih lama lagi tersakiti. Aku menyesal! Menyesal telah mengatakan tentang rasa ini padamu!" Azqa menggocangkan bahu Vely.

Vely meneteskan air matanya, ia tak bisa melihat kakaknya marah. Azqa duduk, ia mencoba menetralisir amarahnya. Kemudian menceritakan apa yang terjadi di danau itu.

"Kalian tahu dan aku yakin Rana pun tahu, kalian menyimpan ini semua dariku. Jika kalian memberitahuku dari awal, aku takkan menanam perasaan ini untuk Rana. Tapi kalian dengan sengaja, tidak mengatakannya padaku. Aku dan Rana saling mencintai, aku bahagia! Sangat bahagia! Tapi kebahagiaanku tak ada artinya jika ada orang lain yang terluka, apalagi orang itu adalah sahabatku sendiri." Azqa tersenyum miris.

"RANA HANYA MENGANGGAP EVAN SEBATAS SAHABAT, Azqa!" Vely lantas menyemburkan suaranya dengan nada tinggi.

Azqa diam.

"Berulang-ulang kali Rana menolaknya, berusaha secara halus dan memberikan dia pengertian! Tapi Evan keras kepala! Dia egois! Kau harus tahu itu, Azqa?!" Vely semakin terisak.

"Lihat dia! Semua itu karena aku!" bentak Azqa.

Vely menutup wajahnya dan menangis, Lyla mencoba menenangkannya. Azqa menunduk frustasi. Setelah semuanya tenang, ia menceritakan dari awal kejadian dicafe itu.

"Apa kau benar-benar akan menjauhi Rana?" tanya Vely dengan tatapan sedih.

"Aku harus menjauhinya," jawab Azqa.

"Tapi kalian saling mencintai," kata Vely seraya menggenggam tangan kakaknya.

Putra menghela nafas, "Pikirkan perasaan Rana. Kau tidak kasihan dengannya? Dia baru saja sembuh dari patah hati."

Azqa tersenyum,"Aku yakin Evan bisa membuat Rana bahagia. Evan membutuhkannya."

Vely tersenyum hambar, "Bukankah kau juga membutuhkan Rana? Dia gadis yang telah mengeluarkanmu dari kegelapan, bukankah dia segala-galanya untukmu?"

Untake My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang