Part 1 - A

4.6K 151 2
                                    

-ooOoo-Story Begin-ooOoo-

Matahari telah terbit di ufuk timur, tampak seorang gadis telah rapi dengan setelan formal yang saat ini dia kenakan layaknya seseorang yang hendak melakukan wawancara kerja. Tapi memang itu maksud dari dia berpakaian seperti itu. Hyunhee, panggil saja nama gadis itu begitu. Hari ini dia akan memenuhi panggilan wawancara dari sebuah perusahaan penerbitan majalah terkait berkas lamaran yang dia kirim beberapa waktu lalu untuk menjadi seorang editor dari perusahaan tersebut.

Setelah dirasa penampilannya sudah cukup rapi dan tak lupa dia membenarkan sedikit posisi kacamatanya, Hyunhee beralih dari cermin besar yang tadi digunakan dan menyambat tas selempang sebelum dia meninggalkan kamarnya. Namun saat dia hendak membuka pintu untuk keluar, perhatiannya teralih pada seonggok makhluk yang masih menenggelamkan diri dalam alam mimpi. Hyunhee kembali dan menghampiri ranjang tidurnya.

"Hyunji –ya! Palli ireona!!" teriak Hyunhee sembari menyenggol tubuh makhluk yang dipanggilnya dengan nama Hyunji dengan kakinya. "Ireona! Ireona!" ucap Hyunhee masih berusaha membangunkan Hyunji yang merupakan kembarannya itu, namun kali ini dia mulai kesal. Itu terdengar dari nada bicaranya. Tapi sayangnya Hyunji masih belum bangun juga, bahkan tak ada tanda-tanda gadis itu akan bangun. Akhirnya Hyunhee terpaksa mengambil cara lain, dia berjalan kearah kamar mandi dan kembali dengan gayung berisi air, lalu Hyunhee mulai menyipratkan air kewajah kembarannya itu.

"Yaa! Keumanhae ... Hyunhee –ya! Aku bangun, kau puas?!" ucap Hyunji seraya mengangkat kedua tangannya untuk menutupi wajahnya dari cipratan air.

"Cepat turun, kita sarapan," ucap Hyunhee masih dengan tangan yang memegang gayung, dia bahkan tampak akan menyiramkan seluruh air itu. Hyunji menjawabnya dengan deheman, lalu dia turun dari tempat tidur. "Nih, bawa juga gayungnya," ucap Hyunhee menyerahkan gayung tadi pada Hyunji. Dengan membawa serta gayungnya, Hyunji berjalan ke kamar mandi. Namun tak lama kemudian, Hyunji sudah keluar lagi.

Saat ini Hyunhee tengah membereskan salah satu sisi tempat tidur yang tampak berantakan, tepatnya pada sisi bagian Hyunji. "Kau tak mandi?" tanya Hyunhee heran.

"Nanti saja, yang pentingkan sudah gosok gigi dan cuci muka. Lagian aku cuman dirumah," jawab Hyunji sekenanya.

Mendengar jawaban kembarannya itu, Hyunhee hanya mendesah malas. Setelah selesai membereskan tempat tidur, Hyunhee lalu mengekor Hyunji yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan kamar mereka menuju ruang makan yang ada dilantai satu.

Sementara dibawah sudah ada ayah, ibu dengan Chanyeol yang sudah siap dimeja makan. Sang ayah dan kakak laki-laki tertua dari dua gadis kembar itu tampak rapi dengan kemeja yang sudah terpasang dasi.

"Yaa~ lihat. Beauty and the Beast," celoteh Chanyeol saat melihat saudara kembar tersebut turun beriringan dari tangga. Penampilan mereka sangat kontras.

"Siapa yang kau panggil Beauty and the Beast? Kedua putri Eomma cantik," sanggah Ny. Park

"Emmm ...." Chanyeol menggelengkan kepalanya dengan posisi tangan dilipat di dada. "Tidak untuk yang satunya," ucap Chanyeol sembari menunjuk kearah Hyunji yang berjalan sambil menguap seperti kudanil dan menggaruk-garuk kepalanya seperti kera. "Perpaduan yang serasi antara kudanil dan kera," celetuk Chanyeol mengutarakan apa yang dia deskripsikan tentang kelakuan Hyunji dalam pikirannya tadi.

"Terserah kau mau mengataiku apa, yang penting beberapa bulan depan aku sudah menikah," ucap Hyunji lalu menjulurkan lidahnya pada sang Oppa. "Timbang Hyunhee, masih digantung,"sambungnya lagi sembari menarik kursi untuk duduk.

"Ya! Kenapa aku dibawa-bawa dalam perdebatan kalian? Dan aku tidak digantung oleh Jongin Oppa," balas Hyunhee tak terima. "Memangnya dirimu, baru kenal beberapa bulan langsung minta menikah. Seperti sudah kebelet saja."

My Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang