Cc

647 106 44
                                    

Aku berlari dengan tergesa gesa menuju ke kelasku. Tanganku sibuk menggenggam buku buku di dada. Hari ini ada ulangan sejarah, dan ulangan tersebut dimulai pada jam pertama.

Kakiku berhenti di depan kelas sejarah, dan kepalaku sedikit mengintip ke dalam kelas, berharap Mr. Ashton -guru sejarahku- belum datang pagi ini. Aku bernafas lega saat melihat keadaan kelas masih ramai. Setelah merapikan letak buku didekapanku dan menyisir sebentar rambutku dengan tangan, akupun melangkahkan kakiku masuk kedalam kelas.

"Hi, Tiffany. Tumben," Sapa Kate disebelahku.

"Tumben apa, hah?" Ketusku mengacuhkan tatapannya.

"Eh, udah ngerjain tugas sejarah belum?" Tanya Kate smengabaikan pertanyaanku.

"Udah dong," Jawabku bangga sambil menunjukkan hasil tugasku pada Kate.

"Wah, sombong nih, udah punya guru privat kesayang--" Tanganku meninju lengannya sebelum ia menyelesaikan perkataannya. Kate memegang tangannya sambil meringis yang aku yakin hanya dibuat buat.

Aku mengurungkan niatku untuk membalas perkataannya saat Mr. Ashton masuk kedalam kelas.

"Pagi semua, saya disini akan menyampaikan sesuatu untuk kalian," Sapa Mr. Ashton setelah meletakkan berkas berkasnya di meja.

"Jadi, saya akan mengambil cuti kurang lebih seminggu," Aku langsung menutup mulut saat menyadari bahwa teriakanku akan keluar. Bayangkan saja selama seminggu tidak ada pelajaran sejarah padahal di jadwalku minggu ini, aku akan bertemu dengan pelajaran sejarah selama lima kali.

"Saya tahu kalian pasti sangat senang sekarang, tapi untung saya sudah memikirkan untuk pengganti saya."

Tanganku dengan lemas turun dari mulutku, dan sekarang wajahku menampilkan wajah yang paling menyedihkan. Aku tidak terlalu yakin Mr. Ashton bisa mendapatkan guru yang lebih baik darinya, mengingat kejadian enam bulan lalu saat Mr. Ashton mengambil cuti, guru yang menggantikannya adalah seorang wanita seksi yang suka menggoda murid laki laki di kelas saat mengajar. Sungguh menjijikkan.

"Tenang, kali ini guru nya laki laki, dan tentunya tidak akan menggoda perempuan disini, karena saya tahu betul orangnya. Dia keponakan saya," Jelas Mr. Ashton disambut oleh suara lega dari murid murid lainnya.

"Ini keponakan saya, yang akan menggantikan saya selama beberapa hari kedepan," Ujar Mr. Ashton membuka pintu kelas sedikit lebar, sehingga terlihat seorang lelaki yang sedari tadi berdiri di belakang pintu. Sepertinya aku mengenalnya. Oh, dia Louis. Apa kubilang? Louis? Mr. Tomlinson menjadi guru pengganti? Louis--

"--Tomlinson?" Seisi kelas menatapku heran saat aku menyuarakan kalimat terakhir yang ada di pikiranku.

"Ada masalah, Ms. Alvord?" Tegur Mr. Ashton setelah aku menyuarakan pikiranku. Aku hanya menggeleng pelan sambil tersenyum canggung.

***

"Tiff, jadi itu Mr. Tomlinson, guru privat kamu? Yaampun kapan kapan ajak aku les bareng sama kamu ya," Seru Grace menangkupkan tangan di kedua pipinya.

"Yaudah kita tukeran aja, aku males les sama dia," Ketusku setelah menyeruput minumanku.

"Tiff kayaknya aku harus pergi deh," Kata Keira merapikan tas nya.

"Eh tunggu! Aku kan mau cerita sama kalian. Jadi kemarin aku sempat bikin si Louis hampir minum kecoa." Seruku kemudian tertawa cukup keras.

"Tiff, jangan kayak gi--"

"Habis itu, nanti waktu les, aku mau bikin dia kewalahan sama sikapku. Pasti rencanaku kali ini bakal berhasil." Seruku lagi masih tertawa.

"Iya Tiff, semoga kamu berhasil. Kita pergi dulu ya," Ucap Grace dengan hati hati lalu meninggalkanku. Aku hanya memberi tatapan heran sebelum mereka benar benar pergi.

"Aneh," Gumamku pelan kemudian beranjak untuk meninggalkan kantin.

"Apanya yang aneh, Ms. Alvord?" Tanya seseorang di belakangku yang refleks membuatku membalikkan badan.

Sial. Louis Tomlinson berdiri di belakangku sambil menatapku heran.

"Oh, Mr. Tomlinson. Sejak kapan anda berdiri disini?" Tanyaku berusaha menormalkan suaraku.

"Sejak anda menceritakan tentang kecoa kepada teman teman anda," Jawab Louis dengan santai sambil memamerkan senyumannya.

"Maaf, tapi saya harus pergi karena masih ada kelas, permisi Mr. Tomlinson" Ucapku sesopan mungkin kepadanya sambil menekankan kata 'Mr. Tomlinson'

"Tiff, tunggu hukumanku nanti." Bisik Louis saat aku melewatinya. Dan secara refleks, kakiku menginjak kaki kirinya cukup keras. Sungguh, aku melakukannya karena refleks.

"Argh, hukumanmu bertambah dua kali lipat." Seru Louis sampai beberapa murid di sekitarku menoleh sekilas.

"Uh, Mr. Tomlinson, saya permisi dulu." Kataku bersikap se formal mungkin kemudian berlalu meninggalkannya.

***

Aku memasukkan sebagian buku ku ke dalam loker karena kelas hari ini telah selesai. Saat hendak menutup kembali pintu lokernya, handphone ku berbunyi tanda panggilan masuk.

"Apa?" Ketusku saat mengetahui bahwa Louis yang menelponku.

"Ayo pulang,"

"Siapa?" Tanyaku ketus.

"Ya kamu, sama aku."

"Maaf Mr. Tomlinson, saya bisa pulang sendiri." Kataku mulai menformalkan percakapan ini saat mendengar jawaban Louis tadi.

"Kamu takut kena hukuman lagi? Jadi kamu pulang sendiri lalu kabur?" Balas Louis. Tapi kali ini lebih nyata, seperti bukan lewat telepon.

"Hey," Seru Louis lagi, dan ini semakin terdengar jelas.

"Fuck," Gumamku pelan setelah mengetahui bahwa Louis ada di belakangku.

"Wow, anda bisa mendapat poin karena perkataan anda barusan." Balas Louis dengan tegas sambil memasukkan handphone nya ke saku.

"Whatever." Ketusku berjalan meninggalkannya keluar gedung.

"Louis, berhenti mengikutiku. Ingat, ini sekolah. Aku takut nanti murid murid disini curiga kepada kita." Kataku geram.

"Apa yang perlu dicurigai Tiff, kita hanya sebatas guru dan murid. Oh, apa kamu ingin kita lebih dari itu?" Perkataan Louis barusan membuatku mundur beberapa langkah sambil membulatkan mataku. Aku sangat takut. Bagaimana tidak? Sekarang guru menyebalkan itu sudah berani menggodaku. Aku harus laporkan ini kepada Mom.

"Ayo jalan, tidak perlu terkejut seperti itu," Ucap Louis setelah terkekeh pelan. Entah apa yang membuatku mengikutinya, yang pasti sekarang aku sudah satu mobil dengannya.

***

.

.

.

heeyy hahaha ternyata masih bisa update satu chapter lagi ._. wkwk maaf mengganggu, harusnya kan kalian udah tenang gitu ga baca ceritaku lagi, oke abaikan.

nah kalo sekarang udah pasti, ini bakal jadi chapter terakhir sebelum tgl 13 juli, hahahah vomments yaap <3

oh iya, besok aku wisuda ! yeay walaupun ga ada yang tanya, tapi aku cuma pengen bilang, hehehee dan minggu nya udah berangkat ke pesantren {} aku bakal kangen sama kalian, :')

ILYSM xx

Mr. Tomlinson [ pending ]Место, где живут истории. Откройте их для себя