82 : Titan T-Rex

1.5K 159 69
                                    

Raungan monster terdengar begitu nyaring. Getaran tanah saat monster itu melangkah pun terasa begitu kuat. Wujud monster setinggi 20 meter terlihat sangat menakutkan. Meski begitu, tujuh shensin yang tergabung dalam Dungeon Hallow Party tetap melesat menghampirinya. Tyrannosaurus raksasa meraung siap berburu.

"Haruka ... Yuhka ... kalian stop di sini!" seru Erix setelah jarak mereka dengan dinosaurus itu sekitar 50 meter. "Kalian fokus dalam penyembuhan dan support. Mex, kau lindungi Haruka dan Yuhka!"

"Baik!" sahut ketiga orang itu dan mereka langsung berhenti.

Erix, Lucius, Yura, Selina dan Kotaro masih melesat dan sudah siap dengan senjata masing-masing.

Tubuh Selina terbalut aura hijau yang bersumber dari pedangnga. Secara perlahan, tubuh langsingnya itu terangkat ke udara dan meluncur cepat. Awalnya, Erix sedikit terperangah dengan temannya itu. Penasaran, sejak kapan ia berlatih sampai memeiliki kemampuan baru seperti itu. Selina terbang tinggi sampai melewati Tyrannosaurus lalu kembali turun menghantam dinosaurus tersebut.

"Leave Falling Like Snow!" Meski tampak menjatuhkan diri namun, Selina melayang lebih seperti daun yang jatuh. Dalam setiap inci ia terjatuh, puluhan sayatan tercipta di tubuh monster raksasa itu. Darah segar keluar dari luka tebasan dan merembes. Meski begitu, kadal raksasa itu terlihat tidak sakit sama sekali. Ia tetap berjalan dengan perlahan, memberikan teror pada semua lawannya.

Erix pun ikut melesat, tapi tidak sengaja ia menabrak sesuatu yang juga melesat ke arahnya. Ia dan sesuatu itu terjatuh menghantam tanah dengan keras. Erix kira itu monster, dan ia langsung mengayunkan katananya. Dengan cepat sebuah tangan berbulu menangkap tangannya. "Erix, ini aku!"

Pemuda itu sangat terkejut. Ternyata yang ia tabrak adalah Asger, leader Beast Best Party. "Asger! Kau masih di sini?"

"Tentu saja!" sahut singa itu. "Monster itu terlalu besar. Kami ...."

"Takut?"

"Tentu saja tidak. Hanya saja ...."

"Tuan, ada apa?" Lucius datang menghampiri. Di sana ia tidak menyangka akan bertemu dengan Asger. Ia pikir semua werebeast sudah pergi ke luar dungeon dengan Teleporter Kristal.

Tak lama setelahnya Haldur, Baltram, Steen dan Simone ikut berkumpul.

"Aku pikir kalian sudah mati," sahut Yura.

"Kami memang menghindari monster itu. Wujudnya sangat besar dan terlihat berbahaya," jawab Haldur. "Lalu, apa yang harus kita lakukan?"

"Tentu saja menyerangnya!" jawab Erix. Pemuda itu langsung melesat meninggalkan kelima werebeast itu. Tidak hanya Erix, Lucius dan Yura ikut menyusul pemimpin mereka. Bergabung bersama Kotaro dan Selina yang sejak tadi memberikan luka fisik pada lawan mereka.

"Apa-apaan party ini," ujar Asger. Ia sedikit keheranan dengan semangat pada semua orang di party tersebut.


________________________

Kelanjutannya bisa baca dibukunya ya ^^

Kelanjutannya bisa baca dibukunya ya ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang