CHIT-CHAT

158 12 1
                                    

Rio Zakaria:
Halo para pembaca setia "Pluie et Piano"! Masih setia nunggu gue dan pacar gue yang satu ini dalam bentuk novel ngga?

Tangannya tanpa permisi langsung merangkul bahu Karla yang memang berada di sampingnya.

Rio Zakaria:
Gue membajak Wattpad ini ngga hanya sekadar mau sapa kalian doang tapi juga mau kasih intip gimana awkward-nya gue dan Karla waktu awal jadian."

Karla Quenncy:
Bukan awkward lagi, tapi menyedihkan. Kalau kubaca ulang, ternyata begitu menyedihkan buat kamu ya, Yo.

Rio Zakaria:
Emang. Orang disapa romantis-romantis malah dibalasnya nyakitin hati. Aku sakit hati tahu kamu kayak gitu.

Karla menatapnya dengan sinis. Salah satu ujung bibirnya naik ke atas.

Karla Quenncy:
Mana ada kayak gitu aja sakit hati.

Rio Zakaria:
Makanya jangan galak-galak sama pacarnya dong, Neng.

Karla Quenncy:
Ah, kamu katanya mau kasih intip mereka. Kalau gini sih nanti satu episode penuh curhatan kamu doang jadinya.

Rio Zakaria:
Iya, benar juga. Ini, coba kalian baca dan kasih respon ke gue. Gimana coba rasanya.

Rio membuka kunci layar ponsel milik Karla. Dicarinya ikon berbentuk bubble chat. Sebuah kumpulan pesan dari pengirim pesan bernama Rio Zak❤

 Sebuah kumpulan pesan dari pengirim pesan bernama Rio Zak❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio Zakaria:Nah! Gimana tuh? Gue nunggu dua jam loh buat si ratu ini siap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio Zakaria:
Nah! Gimana tuh? Gue nunggu dua jam loh buat si ratu ini siap-siap.

Karla Quenncy:
Ralat. Ini bukan ke-awkward-an bersama, cuma di pihakku aja. Bocah satu ini mah emang hobinya ngucap kata manis kayak gitu.

Rio Zakaria:
Ya pokoknya itu deh cuplikan chat kami berdua.
Ah, ada satu kekepoan yang harus gue pecahkan juga di sini, gue mau tahu juga dong....
Kesan kalian ketemu gue dan Karla gimana? Ya, sekali-sekali numpang eksis di akun author kan ngga masalah ya....

Karla Quenncy:
Ih, aku juga mau tahu itu. Tulis di komentar ya, guys. Nanti kami baca satu per satu.
Sampai sini aja deh kami membajak akun author-nya. Nanti kalau keterusan terus ketahuan, bisa-bisa aku dan kamu ngga diurusin lagi, Yo.
Oke, sampai ketemu lagi nanti ya!

Rio Zakaria:
Loh kok kamu yang nutup sih, Kar? Kan aku yang buka percakapan ini tadi, harusnya aku juga yang nutup dong.

Karla Quenncy:
Biar cepet, sayang.

Seketika Rio diam dan tersenyum malu.

Karla Quenncy:
Kan kalau udah dipanggil 'sayang' pasti langsung diam. Itu kata kunci yang ampuh.

Rio & Karla:
Bye, semua~ Jangan lupa komentar~

Pluie et Piano ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang