[5] Bekal untuk Valerie

1.6K 72 4
                                    

You're the taste for my vodka and the pills of my drugs.
-Darel Miliano Avegas-
○○○

Untuk kesekian kalinya Darel menenggak gelas berisi vodka tanpa memedulikan kepalanya yang mulai terasa pening.

Dalam suasana riuh dan panas di sebuah club Jakarta, cowok itu sudah satu jam hanya duduk di kursi bartender tanpa melakukan apapun selain terus menikmati vodka yang dipesannya.

"Rel. Lo jangan mabok, anjir. Ntar balik gimana?"

Darel melirik Kennan sekilas lalu meletakkan kepalanya diatas lipatan tangan. Darel tidak akan mabuk hanya karena vodka. Cowok itu cukup kuat untuk menahan dirinya dari sensasi alkohol yang memabukkan.

Alceo duduk di samping Darel dan memesan segelas vodka yang sama dengan Darel. "Raga mana?"

"Paling juga lagi main sama cewek barunya." Ujar Kennan sembari menyelipkan sebatang rokok pada bibirnya. "Rel, lo bawa korek?"

Darel mengangkat kepalanya dan berdecak. "Lo pikun? Gue udah nggak ngerokok."

Kennan menepuk jidatnya sendiri. Ia lupa bahwa Darel memang sudah berhenti merokok sejak enam bulan yang lalu. Tepatnya, setelah Darel mengetahui bahwa Valerie sangat anti dengan asap rokok.

"John, lo ada korek?" Tanya Kennan pada bartender yang sudah akrab dengannya. Tanpa menjawab, John memberikan korek gas pada Kennan, membiarkan cowok itu membakar ujung rokoknya.

"Rel. Lo nggak mau main? Ada cewek baru tuh. Namanya Jenny. Panas gila, bro." Ujar Kennan yang hanya ditanggapi gumaman oleh Darel.

Kening Alceo dan Kennan berkerut. Tidak biasanya Darel seperti ini. Biasanya Darel selalu gerak cepat jika sudah mendengar tentang wanita. Namun kini cowok itu terlihat tidak bergairah sama sekali.

"Lo kenapa, Rel? Beneran mabok lo ya?" Ujar Alceo bingung.

Darel menggeleng. Cowok itu meminta John membuatkannya segelas susu untuk menghilangkan efek alkohol yang diminumnya. Darel ingin segera pulang. Entah mengapa dirinya sedang tidak begitu ingin berada disuasana ramai seperti ini.

"Eh, itu bukannya Silvi?"

Darel menoleh sejenak pada arah yang dipandang oleh Kennan, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada John yang memanggilnya karena pesanannya sudah tersaji. Menenggak susunya dengan cepat, Darel lalu mengeluarkan dua belas lembar uang seratus ribuan sebelum pergi meninggalkan club.

"Si Darel lagi kenapa, dah? Tumbenan jam segini udah balik." Ujar Kennan sembari mengecek jam tangannya yang baru menunjukkan pukul dua belas malam.

"Mules kali." Jawab Alceo asal.

Kennan berdecak. "Gue yang mules liat muka lo."

●●●

Darel membanting tubuhnya ke atas ranjang begitu dirinya sudah berada di dalam kamarnya. Rasa pening di kepalanya sudah mereda, digantikan dengan rasa mual karena susu yang mulai bekerja untuk menetralisir alkohol yang Darel minum.

Darel memang selalu seperti itu. Sebisa mungkin dirinya tidak mabuk saat kembali ke rumah, dan sudah kembali segar saat besoknya ia bersekolah.

Getaran ponsel Darel membuat cowok itu menggerakkan tangannya untuk merogoh saku dan mengambil ponsel hitamnya.

Cassiopeia [Slow Update]Where stories live. Discover now