Jinyoung menyetir seperti orang kesetanan. Ia terus menelfon ponsel Hyunmi tapi tak kunjung diangkat. Tak lama setelah itu ponsel Jinyoung berdering, Jackson rupanya.
"Jinyoung-ah percuma nelfon ke handphone Hyunmi. Dia gak bawa handphone."
"Ishhh. Terus gimana kita carinya?"
"Aku yakin dia masih deket."
"Oke oke. aku cari di sekitar rumahnya."
Jinyoung melihat kesana kemari dengan rasa frustasi. Jinyoung sedikit kesal dengan Jackson dan Sejeong, kenapa mereka bisa-bisanya membiarkan Hyunmi pergi sendirian?!
Jinyoung menyesali keputusannya untuk pulang ke apartemennya, jika tau akan begini lebih baik dia sendiri yang menjaga Hyunmi.
Saat Jinyoung sedang konsentrasi menyetir, ada telfon masuk. Hera. Telfon tersebut tidak Jinyoung angkat.
Tak lama setelah Hera menelfon Jinyoung, ada sms masuk.
Hera: Gadis itu denganku. Berani-beraninya kamu gak angkat telfon ku. Sengaja ingin aku menyakiti gadis gila ini ya?
-----------------------------------------------------------
SEHARI SEBELUM HYUNMI KABUR..
"Halo tante, ini Hera"
"Ah ne Hera-ssi ada apa malam2 telfon?"
"Masalah Jinyoung... Hera mau cerita sedikit"
"Ne, kenapa Jinyoung?"
"Ini soal pacarnya Jinyoung, tante kenal kan?"
"Ah Hyunmi maksud kamu? Tentu aja tante kenal, kenapa memangnya? "
"Kayanya dia punya penyakit mental deh tan... "
"Penyakit mental gimana maksud kamu? Gila maksudnya? "
"Iya... mendekati lah tan.."
"Kamu yakin?"
"Yakin tan... Hera liat sendiri kok kelakuan dia agak aneh.."
"Besok pagi tante coba hubungin Jinyoung, makasih infonya ya Hera"
"Sama-sama tante"
Eomma Jinyoung dan Eomma Hera berteman baik. Hera dan Jinyoung pertama kali bertemu saat Jinyoung sedang menemani Eommanya belanja untuk kebutuhan bulanan. Pada saat itu juga Hera menyukai Jinyoung.
Secara kebetulan, seminggu setelah itu, Jinyoung yang mabuk berat di sebuah klub karena sedang bertengkar hebat dengan Hyunmi bertemu dengan Hera dan sejak saat itu Hera memutuskan untuk mendapatkan Jinyoung bagaimana pun caranya.
------------- FLASHBACK END ---------------
Jinyoung kaget melihat sms dari Hera tersebut. Jinyoung lalu dengan segera menelfon Hera. Kali ini Hera membalas perbuatan Jinyoung, Hera tak kunjung mengangkat telfon Jinyoung.
Jinyoung cemas setengah mati. Ia takut kalo Hera menyakiti Hyunmi.
Saat Jinyoung sedang cemas, ada telfon masuk. Berharap Hera yang menelfonnya. Alih-alih Hera, ternyata Eommanya yang menelfon.
"Oh eomma ada apa? "
"Hyunmi ada dirumah kita. Kamu jelaskan sama eomma dia itu kenapa"
Nada bicara eommanya terdengar sedang marah. Tapi Jinyoung tidak memedulikannya, ia bergegas menuju ke rumah orangtuanya.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di rumah orangtuanya.
Jinyoung lalu menerobos masuk kerumah dan ia langsung dapat melihat Hyunmi, Hera dan Eommanya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Hera duduk disebelah Eomma Jinyoung, sedangkan Hyunmi duduk di depan Eomma Jinyoung dengan keadaan kepala yang menunduk.
Jinyoung lalu menghampiri Hyunmi dan ia langsung duduk di sebelah Hyunmi. Jinyoung bisa melihat Hyunmi yang terisak, dengan tangannya mengepal sambil gemetaran.
"Jelaskan pada Eomma, kenapa dia seperti ini?"
"Dia sedang sakit Eomma... "
"Sakit macam apa sampe dia bicara pun gak mau, gak sopan sekali. Ditanya hanya diam saja."
"Tolong maklumi Hyunmi, Eomma.. "
"Bilang aja sama Eomma kalo dia itu gila Jinyoung-ah" perkataan Hera memecah keheningan.
"Jaga omongan kamu ya Hera! " bentak Jinyoung Pada Hera.
"Kalo gitu kamu jelasin sama Eomma, dia itu sakit apa?" tanya Eommanya dengan tegas.
"Kita bisa omongin ini di dalam Eomma."
"Gak. Eomma mau kamu jelasin disini. Sekarang juga!" suara Eomma Jinyoung meninggi.
Jinyoung yang baru hendak mau memberanikan diri menjelaskan tentang keadaan Hyunmi terhenti karena Hyunmi yang tiba-tiba beranjak dari duduknya lalu lari keluar rumah.
Jinyoung yang melihat itu langsung lari mengejar Hyunmi.
Untung, lari Hyunmi tidak cepat sehingga Jinyoung bisa dengan mudah menghentikan Hyunmi.
Jinyoung meraih tangan Hyunmi dan membawa Hyunmi ke pelukannya. Hyunmi hanya terisak di pelukan Jinyoung. Disela-sela pelukannya, Jinyoung berbisik, "Mianhae Hyunmi-ya, Mianhae".
Jinyoung dapat merasakan tubuh Hyunmi yang sangat lemas. Hyunmi tidak henti-hentinya menangis dan bahu Jinyoung basah.
Hera yang melihat adegan itu berdecak kesal. Keinginannya untuk mendapatkan hati Jinyoung semakin besar.
"I will make him mine..." ucap Hera pelan.
[•]
Maaf bgt part ini sangat lama keluarnya karena ide yang tak kunjung datang
Part selanjutnya bakal keluar secepatnya~~~~
Ditunggu vote commentnya biar semangat nulisnya💟💟💟💟
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart 💘Jinyoung GOT7 ; Minhyun Wanna One💘
Fanfiction"The worst kind of hurt is betrayal, because it means someone was willing to hurt you just to make themself feel better"
