"Aku khawatir sama kamu tapi kamu malah ketawa sama laki laki lain,lagian ngapain kamu kesini lagi?"ujar Al masih duduk diposisi yang sama tetapi Al sudah menatap tajam kearah Yuki,yang sudah membalikkan badannya.

Yuki hanya membalas tatapan Al dengan senyum sinisnya,

"Kamu khawatir sama aku Al?kamu fikir aku kesini karena siapa?"tanya Yuki yang sedikit mengejek sambil duduk kembali ketempat semula.

"Kamu pikir?"tanya Al dengan nada dinginnya seolah mengulang pertanyaan Yuki.

"Aku fikir kamu lebih peduli sama perempuan yang kamu peluk diclub semalem"santai Yuki sambil menatap lurus kedepan.

Maksudnya apa coba, perempuan? diclub,siapa?batin Al yang gak tau maksud dari ucapan Yuki barusan.

"Maksudnya apa coba?"tanya Al yang masih bingung dan mencerna ucapan Yuki barusan.

"Perlu aku ingatkan tuan Muda Al Fauzi Kohler?"dingin Yuki,padahal sebenarnya hatinya sudah sesak mengingat gambar semalem, sebenarnya bukan masalah gambarnya tapi masalahnya Al sama sekali tidak menghiraukan panggilan Yuki,

"Kamu kenapa si by,kok jadi kamu yang marah"suara yang sudah sedikit lembut karna dia tau pasti Yuki lagi ngambek tapi Al emang gak tau menahu apa alasan Yuki seperti ini,

"Kamu masih tanya kenapa Al?"jawab Yuki yang sudah menetap kearah Al,

"Aku salah apa coba by"Al berusaha membela dirinya karena dia memang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi,

"Semalem pulang jam berapa?kenapa telfon dan pesan dari aku tidak ada yang direspon?sudah dapat ganti?atau sudah bosan sama aku?atau gak ka....."
Ucapan Yuki terpotong karna Al langsung membawa Yuki kedalam pelukannya

"Ih Al lepas malu tau dilihat orang"ronta Yuki sambil berusaha ngelepas tangan Al tapi semua sia sia karna Al semakin mempererat pelukannya,

"Diem"desis Al mencium puncuk kepala Yuki

"Dengerin Aku by,aku minta maaf samalem lupa ngabarin kamu,aku pulang lewat jam 12 dan aku langsung tidur karna kepalaku rasanya pusing banget,tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisi seorang Yuki Izza Kato di hati Al Fauzi Kohler,dan aku tidak akan pernah bosen sama kamu by"lembut Al mengurai pelukannya dan menatap lembut kearah Yuki.

Yuki balik menatap mata hitam milik Al dia mencari kebenaran Dimata tersebut yang ternyata memang tidak ada kebohongan sama sekali.

"Kok pulangnya sampe lewat tengah malam,terus pusing kenapa?Teru...."Yuki tidak melanjutkan ucapannya karena Al sudah lebih dulu memotong ucapan Yuki.


"Iya semalem ditantang ranggas min..."Al menghentikan ucapannya sambil menetap kearah yuki dia berharap Yuki tidak menyadari apa yang ingin Al ucapkan karna hampir saja dia keceplosan tapi perasaan khawatir itu muncul karena pertanyaan Yuki.

"Kamu minum Al?"tanya Yuki memincingkan matanya menatap tajam kearah Al,

"........"

"Al aku tanya lho"suara Yuki sedikit keras karna Al hanya diam saja,

"Maaf by,tapi sedikit kok itu juga karna paksaan ranggas by,serius kalo gak percaya tanya aja sama Gibran by beneran by aku gak bo...."ujar Al sambil mengangkat kedua jarinya menjadi huruf V.

Cinta pertama (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang