04.

26.4K 3K 106
                                    

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.

Pair : SasuNaru.

Happy Reading!!

***

"Jadi namamu, Naruto?" Tanya Mikoto memastikan.

Makan malam telah selesai beberapa menit lalu, dan sekarang ia berada di ruang keluarga. Sedangkan si pria emo dan dua bocah tadi, setelah makan malam mereka langsung menghilang entah kemana.

"Iya nyonya." Jawab Naruto.

Setelah mendengar penjelasan singkat wanita di depannya. Naruto sekarang tahu siapa penyebab kakinya yang terkilir, tidak lain tidak bukan ialah dua bocah yang sebelumnya ia lihat. Pantas saja ia tidak asing dengan suara mereka.

Sebelumnya mereka juga sudah meminta maaf pada Naruto.

"Sebelumnya perkenalkan, aku Uchiha Mikoto." Ujar Mikoto memperkenalkan dirinya, ia lalu beralih ke arah pria emo yang baru turun dari lantai dua rumah ini. "Dia anak keduaku, uchiha Sasuke. Sedangkan dua bocah yang kau lihat sebelumnya, mereka adalah cucu-cucu ku, Uchiha Menma dan Uchiha Ryuu." Jelas Mikoto.

"Dan kalau aku boleh tau, di mana rumahmu?" Tanyanya "biar Sasuke nanti yang akan mengantar mu."

"Em, ano—" Naruto berpikir. Ia sedang melarikan diri, tidak mungkin ia kembali ke rumah lamanya, tidak juga menginap di rumah Kiba -teman dekatnya- karena Sara pasti akan segera menemukannya.

Dan satu-satunya pikiran yang terlintas di kepala Naruto...

"Ano nyonya, saya— saya tidak punya tempat tinggal. Kalau boleh—" ucap Naruto terbata-bata.

"Dobe."

Eh? Naruto merasa ia mendengar gumaman. Apa tadi? Dobe?

Siapa? Naruto?

Naruto melirik Sasuke yang duduk tak jauh darinya.

Datar.

Oke, mungkin Naruto sedang berhalusinasi.

"Ada apa Naruto." Suara Mikoto membuat Naruto kembali menatap wanita di sampingnya.

"Eh, tidak nyonya. kalau boleh, bisakah saya tinggal di sini?"

"Ma— maksud saya bisakah saya bekerja di sini." Ralat  Naruto saat melihat keryitan di dahi Mikoto.

"Bekerja?" Bukan, bukan Mikoto yang bertanya melainkan si pria emo, Sasuke.

Di bandingkan dengan tatapan Mikoto pertama kali, entah kenapa tatapan Onyx itu membuat Naruto semakin gugup.

"I-iya Tuan, s-saya bisa membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian, berkebun pun saya bisa."

Sepanjang hidupnya, Naruto memang melakukan semua pekerjaan itu. Apalagi saat tidak ada nya Orochimaru dan hutang di mana-mana.

Hidup di negara Jepang tidak mudah, ia pernah menjadi tukang parkir, kuli panggul di pasar dan pekerjaan serabutan lainnya.

Ekspresi Sasuke masih datar saat kalimat panjang keluar dari mulut nya. "Di sini sudah ada tiga asisten rumah tangga, dua tukang kebun dan dua penjaga."

Eh?

Sasuke kembali bersuara. "Tapi di rumah ini mempunyai dua anak remaja yang masih membutuhkan seseorang untuk menyiapkan kebutuhan mereka sehari-hari."

Setelah mengucapkan itu, Sasuke bangkit dan kembali menaiki tangga ke lantai dua meninggalkan Mikoto yang tercengang dan Naruto yang terdiam memandangi punggung Sasuke yang mulai menghilang di ujung tangga.

Jadi, maksudnya?

Mikoto kembali menormalkan ekspresi nya, ia lalu tersenyum tipis ke arah Naruto. "Selamat Naruto, kau sudah di terima kerja di sini. Sebelum itu kau harus rajin makan dan mengoleskan obat dari dokter agar kakimu cepat sembuh."

"Terimakasih nyonya, terimakasih banyak."

"Jangan sungkan, ayo aku antar ke kamar mu."

Dengan hati yang lega, Naruto tersenyum manis dan mengangguk pelan.

"Iya."

Bersambung.

#authorbagiangpao

Gong xi fa cai😊🙏 (bagi yang merayakan) lumayan dapet angpao buat beli kuota. Anggap aja ini angpao dari author buat pembaca. Love you all😘😘

Ps. Ini watty eror lagi apa ya, kok di aku pemberitahuan nya lambat ya...

Mohon Kritik dan sarannya.

Arigatou Minna^^/

_Jee.
16-02-2018.

Daddy Sitter[S&N]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang