Prilly sedang merokok dengan santainya.
Dengan penuh keberanian aku melangkahkan kakiku untuk mendekati prilly. Meski aku tau dia adalah wanita yang terkesan mengerikan sekaligus menawan.
"maaf. Kamu sekarang dipanggil pak kepsek keruangannya" seruku dengan kepala menunduk membuat prilly menoleh dan melangkah menuju kearahku. Saat itu juga diriku seolah mematung entah kenapa?
"males!"ucap prilly datar sambil kembali menghisap rokonya tersebut
"ta..tapi kamu harus datang karena ini menyangkut papa kamu" ucapku masih dengan kepala menunduk. Karena mungkin dia akan menamparku karena banyak bicara. Tapi semua itu tak terjadi. Saat ku liat dengan ekor mataku dia diam dan terlihat kaget saat aku menyebut 'papa'nya lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya. Dan berlalu meninggalakanku yang terdiam.
Flassback off
"Unik.." gumam tanpa sadar. ...yang mendengar itupun hanya bisa terheran heran
"apa li? apa yang kamu katakan?" kata tata yang ada disampingnya sedari tadi tapi tak diperdulikan oleh ali.
"hah! nggak kok ta, cuma mau bikin es criem tapi yang unik unik gitu" ucap ali gelagapan saat telah tersadar dari lamunannya itu.dan hanya di tanggapi dengan "oh" saja
'untung aja tata nggak curiga, kalau aku mikirin cewek' batin ali
........
"tolong panggilakan ketua osis keruangan saya sekarang juga" ucap pak bimo kepada satf yang ada disekolah tersebut.
"baik pak" ucap satf tersebut dan berlalu dari hadapan pak bimo
'semoga prilly bisa berubah' batin pak bimo
setelah beberapa saat akhirnya seseorang yang sudah dari tadi pak bimo tunggu datang.
"siang pak, ada apa yh pak?" tanya ketua osis tersebut. saat setelah masuk keruang kepala sekolah
"siang ali, silahkan duduk" ucap pak bimo pada ali
"saya mendapat pemberitauhan dari ruang administrasi kalau kamu belum membayar sekolah 5 bulan, jadi kapan kamu mau bayar?" ucap pak bimo sabil menunjukkan total biaya yang harus ali bayar. ali yang melihat jumlah total biaya sekolahnya seketika terkejut, karena cukup besar biaya yang harus ali keluarkan.
'2 juta 6 ratus'batin ali
"maaf pak, apakah saya boleh meminta perpanjangan waktu untuk membayarnya" tanya ali pada pak bimo. karena saat ini jika dihitung kebutuhan panti masih begitu banyak dan sekarang ditambah dengan biaya sekolahnya. uang tabungan ali saat ini juga masih tak cukup untuk membayar uang sekolahnya.
"tak bisa ali. karena peraturan disini sudah jelas, pembayaran paling lambat maksimal hanya 3 bulan tapi karena kamu siswa berperstasi dan membawa nama baik sekolah jadi kamu diberi toleransi 2 bulan lebih lama" jelas pak bimo
"jika kamu sampai malam nanti tak bisa membayarnya maka maafkan saya ali , kamu tak bisa belajar disini lagi" tmabh pak bimo.
"baik pa, akan saya usahakan" ucap ali sambil menunduk
"sekarang kamu boleh kembali kekelas kamu" ucap pak bimo
"baik pak, permisi" ucap ali sambil beranjak keluar dari ruang kepala sekolah
'gimana aku bisa melunasinya dalam waktu yang cepat?' batin ali
karena sibuk memikirkan tentang uang sekolahnya ali dengan tak sadar menabrak seseorang, hingga seseorang tersebut meringis kesakitan sambil memegang pergelangan tangannya
"punya mata nggak sih lo!?" ucapnya dengan kasar,
"maa......" ucap ali belum selesai
"minggir!" ucapnya datar dan meninggalkan ali yang masih melihatnya.
"maaf prill" ucap ali lirih, saat melihat punggung prilly menjauh darinya.
.....
prilly yang sampai didepan kelas dengan seenakknya masuk tanpa memperdulikan guru yang sedang menerangkan. dengan gaya santainya prilly duduk di kursi paling belakang dengan mengenakan earphonenya dan menutup matanya.
gurunya hanya bisa menggelengkan kepalanya atas kelakuan prilly. karena mereka tau prilly adalah cucu dari pemilik sekolah ini.
"woy lo dari mana aja sih prill? gue dari tadi nyariin lo?" ucap milla. dia adalah satu satunya sahabat prilly yang tau tentang masa lalunya juga.
"biasa" ucap prilly singkat dengan masih menutup matanya. tapi mila tau apa yang dimaksud prilly. pasti prilly merokok
"lu kpn berubah sih prill? mana prilly gue yang dulu?" ucap milla serius melihat prilly
"prilly yang dulu udah MATI!! dan sekarang hanya ada prilly yang ada dihadapan lo" ucap prilly mulai emosi. akhirnya karena moodnya yang tadi sudah rusak ditambah dengan milla yang juga membuat moodnya makin rusak. prilly memutuskan untuk meninggalkan sekolah. meski bel pulang belum berbunyi.
"prilly ! kamu mau kemana?" tanya bu dina saat melihat prilly membawa ranselnya dan bersiap keluar drai kelas
"kepo!" jawab prilly dan beranjak pergi dari kelas sekaligus sekolah. entah kemana prilly pergi yang pasti dia ingin ketempat yang tenang. dengan menggunakan motor sport kesayangan mililknya
hingga akhirnya prilly menemukan tempat yang cocok untuknya. yaitu
gedung tua
gedung ini seperti gedung yang belum rampung dibangun, mungkin hanya 60% saja yang terselesaikan. gedung tersebut terlihat menyeramkan dengan banyak coret coreta khas bangunan kosong
tapi berbeda menurut prilly dia menganggap tempat ini adalah tempat yang sangat sempurna. penuh ketenagan. dan kini prilly berada di rooftop gedung. dan tempat itulah yang prilly sukai. karena disana semuanya terlihat begitu indah. meski matahari masih begitu menampakkkan sinarnya tapi prilly masih begituu menikmati pemandangan disana.
....
"ih.. kamu nakal banget sih!!" geram tata saat rendi tidk sengaja menumpahkan es criemnya ke tata.
"ampun ka, ampun..." suara rendi yang menjerit karena telinganya yang dijewer dan dicubit dengan keras membuat seseorang yang sedang melaju membawa motor kesayangannya itu pun berhenti.
"heh! jangan kasar donk sama anak keccil" ucap seseorang tersebut sambil melepaskan tangan tata dari rendi dan memeluk
"kamu nggak papakan sayang?" ucap prilly sambil mensejajarkan melihat rendi
"Nggak papa kak" ucap rendi dengan nada sedikit terisak
"Heh! Lo tu siapa sih? Dateng dateng main ikut campur urusan orang aja" omel tata dan menarik rendi untuk bersamanya.
" biasa aja donk lo. Sama anak kecil jangan kasar" ucap prilly. Dan menarik kembali rendi didekatnya. Hingga terjadilah adu mulut dan saling tarik menarik rendi.
Ali yang datang dengan membawa sebuah box ditangannya seketika berlari mendekar ke arah mereka.
"Dasar cewek nggak tau sopan santun" ucap prillly kasar dan menarik rendi
"Lo yang cewek nggak sopan. Gue yang dititipin dia. Jadi dia harus ikut gue" ucap tata. Dn menarik rendi.
Ali yang melihat itu semua seketika darahnya mendiidih. Apalagi dengan melihat adiknya rendi yang sudah menangis karen ditarik tarik.
"Tap...." belum selesai prilly berbicara tapi tangan ali sudah meraih rendi dan menggendongnya.
"Lo apa apaan sih! Ini itu adik gue. Kenapa lo kasar banget sih!!!" ucap ali marah. Prilly yang mendengar kata kata itu hanya diam.
"Iyh li dia tadi juga jewer sama cubit rendi" ujar tata yang ingin mengkompori ali
" denger yh prill. Untuk disekolah gue bisa kompromi. Tapi kalau tentang adik dan semua orang yang gue sayang gue akan benci banget sama lo!" ucap ali sambil meluapkan semua amarahnya. Dn meninggalkan prilly sendirian disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Ali, I Love You
Teen Fiction"santai. dia itu princess dan kamu Cuma bawahan inget" mantra itu selalu ali rapalkan agar dia tidak terpikat pada prilly. memiliki gadis didepannya adalah hal hampir musthil. Keberhasilan hanya 0,001 %.