04

598 107 6
                                    

Gue habis anter Rena ke toilet pas lagi tengah-tengah pelajaran bahasa inggris.

"Roa. Lo mesti sadar. Dia tuh baiknya cuma ke lo doang," kata Rena.

Tiba-tiba aja Rena bahas soal Wonu gara-gara liat Wonu sama Jun baru keluar dari perpustakaan, bawa kamus.

"Ah masa, dia mah orangnya baik kok ke siapa aja," jawab gue.

Nahan diri supaya gak nge-fly.

"Ih, engga! Beda tauk," sanggah Rena cepat, "Buktinya kalau gue nanya ke dia, dia itu suka nampilin muka sinis gitu."

Gue sedang mencoba mencerna kalimat Rena.

Emang sih, muka Wonu itu keliatannya kaya yang sinis gitu. Tapi, menurut gue, emang udah kodratnya muka Wonu judes dan sinis.

"Pokoknya beda deh kalau dia ngobrol sama gue dan sama lo. Ah, sama anak-anak cewek kelas juga beda," jelas Rena.

"Iya iya. Udah diem, ada orangnya," bisik gue.

Obrolan kitapun berhenti karena jarak kita udah makin deket sama Wonu dan Jun.

Dengan berbaik hati gue nyamperin mereka untuk nawarin bantuan.

"Sini gue bantuin," kata gue nyehampiri Wonu karena kamus yang dia bawa jumlahnya lebih satu daripada Jun.

"Gausah," tolak Wonu.

Tapi gak gue indahkan omongannya. Gue langsung ambil satu kamus tebel itu.

"Biar adil. Jun bawa lima, lo juga bawa lima," sahut gue.

Bikin Jun berdecis.

"Gue kira mau bantu bawa setengahnya," Jun ngomel.

"Wonu masih cukup kuat kok buat bawa beban segitu, ya gak?" kata gue ngelirik Wonu.

Wonu cuma senyum tipis, gak nanggapin omongan gue lebih jauh.

Gue nyukut lengan Rena, sambil ngirim sinyal, 'Tuh, gue aja sering dicuekin. Beda gimana?'

"Btw, hari ini jadi kan kita nonton?" seru Rena, bikin Jun dan Wonu noleh bersamaan.

"Jadilah, masa engga," seru Jun antusias.

Emang Jun sebenernya yang ingin pake banget nonton.

Karena ditolak Kevin dan Choki, Jun lari ke Rena untuk cari temen nonton.

Dan Rena narik gue.

Lalu gue narik Wonu.

Padahal Jun sama Wonu duduknya sebelahan.

Nah lohhh.

"OY, lama banget sih bawa kamus doang," seru Sekala di depan kelas. Liatin kita dengan tangan terlipat di dada. Kesel.

Sekala itu KM kelas gue. Orangnya emang rada nge-gas dan bawel.

"Iya bawel ini juga lagi otw, elaaah," komen Jun sambil mempercepat jalannya.

Yang otomatis bikin Rena juga refleks ikutan agak lari.

Gue sama Wonu yang agak tertinggal di belakang malah jalan santai.

"Gausah ikut lari-lari," perintah Wonu, "Jalan juga nyampe."

Inginnya sih gue nolak perintah ini manusia satu, cuma kenapa ya gak bisa.

Gue gak peduli dengan tatapan Sekala yang di depan sana.

Yang gue peduli cuma satu, Wonu takut gue jatuh.

Ya kan?

Iyain biar gue seneng.

Ck, kenapa sih gue.

Mulai baper kan.

Yaudahlah.

Roaller Coaster ✓Where stories live. Discover now