Dear ALI :: 2

3.3K 168 3
                                    

.....

Jangan menilai orang dari apa yang KATANYA
tapi nilailah seseorang dari
NYATANYA

....

hari minggu adalah hari dimana orang orang biasa bersantai dan menghabiskan waktunya dengan beristirahat. tapi tidak dengan cowok tampan, berkulit bersih dan berbulu mata lentik ini.

sekumpulan para gadis mengelilingi gerobak es cream miliknya dan berebut foto dengan dirinya. cowok tersebut adalah ali. dia melayani para pelanggannya tersebut dengan sabar. meski itu cukup melelahkan baginya karena bukan satu atau dua orang melainkan puluhan orang yang berniat membeli esnya sekaligus mengajaknya berfoto foto ria.

"bang kok bisa ganteng sih?"

"ya ampun, abang tukang esnya ganteng banget"

"kalau yang jual cakep kek gini bakal tiap hari dah gue kesini"

itulah beberapa siulan siulan dari para wanita wanita tersebut dan hanya ditangapi dengan senyuman oleh ali.

setelah berkeliling ketaman ali kini berkeliling ke komplek perumhan. karena dia memiliki pelanggan tetap yang selalu memesan esnya setiap hari. loceng es ali pun dibunyikan sepanjang jalan berharap ada yang akan membelinya.

kini tepat dia depan rumah mewah ali menghentikan sepeda gerobaknya untuk menunggu pelanggan tetapnya. dan tepat seperti dugaannya datanglah seorang ibu ibu yang sudah dia kenali.

"seperti biasa li,rasa  stowberry tapi sekarang lebih banyak yah. soalnya non lagi sedih"

"siap bi" ucap ali semangat mulai melayani pelanggan tetapnya itu.setelah selesai ali pamit untuk kembali jualan kepada bibi

"yaudah ali pamit mau jualan lagi yah bi?" dan diangguki oleh bibi

Disaat bersamaan dengan kayuhan pertama ali meninggalkan rumah tersebut. Terdengar suara motor sport yang keluar dari rumah mewah itu yang membuat ali menghentikan kayuhannya kemudian menoleh kesumber suara motor yang siap untuk ditancap gas dengan kencang. Dan benar saja terlihat seseorang yang keluar dari rumah mewah tersbut kemudian sesegera mungkin menancap gas dengan sangat  kencang dan membawanya seperti orang kesetanan

Ali yang melihat kejadian iti hanya menggelengkan kepala dan kembali mengayuh gerobak ice creamnya yang tadi sempat ia hentikan dan kembali ke tujuan utamanya untuk  mengelilingi komplek dan menjajakan ice creamnya.

ASSALAMUALAIKUM" ucap ali saat memasuki rumah yang penuh dengan kasih sayang bundanya dan juga adik adik angkatnya.

"waalaikum sallam kaka ali !" terial seorang gadis yang berlari mendekat kea rah ali

"ice cream buat nana mana?" tanya gadis cilik tersebut sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"yah maaf yah Na. ice creamnya sudah abang jual semuanya" jawabn ali membuat raut wajah Nana yang semula berseri kini menjadi sendu.

"loh nana. Jangan nagis donk. Abang Cuma bercanda kok. tuh masih abang sisain buat nana." Ucap ali dan melihat perubahan wajah adik kecilnya yang cemberut berubah kembali ceria.

"beneran bang?" Tanya nana memastikan.

"iyh. Sudah ambil sana" ucap ali keemudian masuk kedalam rumah panti yang selalu melindunginya dan bunda berserta adik adiknya dari panas dan hujan tersebut. memang ali anak panti asuhan, dan bundanya adalah seorang wanita mulia yang bersedia merawat ali yang saat itu masih bayi dan ditemukan diantara kardus bekas didekat jalan raya beberapa tahun silam.

Saaat ali masuk kedalam rumah dia dikagetkan dengan kedatangan nathasya. Atau lebih akrab dipanggil tata oleh ali. Tata adalah teman ali dulu saat masih sama sama dipanti tapi karena sebuah keanugrahan akhirnya tata diadopsi oleh orang kaya yang sudah beberapa puluh tahun tak kunjung diberi keturunan.

"ali?" tanyanya pada ali yang dari tadi hanya menatapnya bingung.

ali hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan kepala. Dan detik itu juga tata langsung memeluknya dengan erat dan berucap "aku kangen kamu" dengan lirih

Ali yang menerima tindakan mendadak dari tata hanya mematung tak bergerak. Jujur saja ali dulu pernah menyukai tata. Karena dulu hanya tatalah yang mau berteman dengan ali disaat semua teman teman sekolahnya menjauinya. perasaan suka tumbuh dalam diri ali setelah beberapa tahun bersama dengan tata. Ali begitu menyayangi tata.

Tapi semua berubah saat tata diadopsi oleh orang tua angkatnya sekarang. Tata tak pernah mengunjungi ali bahkan tak pernah terlihat lagi dimanapun. Cinta yang ali untuk tata akhirnya hanya ia kubur dalam dalam dan melupakan tata seiring berjalannya waktu.

Tapi kini didepan mata ali meski beberapa tahun telah berlalu ali masih saja hafal siluet tata

"iyh ta aku juga. Tapi bisa tolong lepasin pelukkanya" ucap ali dengan nada lembut tapi penuh ketegasan.

"eh maaf" ucap tata dengan wajah bersemu merah karena keasikan memeluk ali dan menumpahkan semua kerinduanya tampa mengetahui kondisi dan situasi.

Detik selanjutnya masing masing dari mereka diam dan terjadi keheningan diantara mereka.

"loh ali udah pulang" ucap bunda ali yang memecah keheningan antara mereka. Bunda ali sedang membwa nampan yang berisi cemilan kecil dan minuman. Dan itu pasti untuk tata.

"iyh bun alhamdulillah" ucap ali sambil menggambil tangan bunda ali untuk dia cium punggung tangannya.

"yaudah bunda tinggal kebelakang dulu mau angkat jemuran. Ayo nak tata silahkan diminum" ucap bunda ali dan berlalu masuk kedalam rumah. Keheningan kembali lagi.

Tapi kini giliran Nana yang memecah keheningan dengan suara tangisannya dan berlari menuju kearah ali.

"kenapa na?" Tanya ali dengan nada khwatir kemudian meletakkan nana dipangkuannya.

"ice cream nana diambil rendi" isakkan tangis nana mulai mereda. Dan ali hanya menghela nafas. Kemudian menghapus air mata nana.

"yaudah nanti abang ganti deh. Sekarang nana jangan nangis lagi" seketika wajah nana berubah menjadi berseri seri kembali. Ini untuk kesekian kali dalam hari ini nana bisa dengan mudah mengubah suasana hatinya hanya Karena ice cream. Sungguh itu menjadi hiburan tersendiri bagi ali. Setelah medengar janji abangnya untuk mengganti ice creamnya nana berjalan dengan riang gembira kearah taman untuk bermain.

"kenapa kamu kesini?" Tanya ali dengan senyum yang begitu memabukkan bagi kaum hawa yang melihatnya.

"mau ketemu kamu lah" ucap tata dengan memberikan senyuman yang manis kepada ali. Seketika ali mendadak diam karena senyuman itu. Senyuman yang masih sama seperti beberapa tahun yang lalu, senyuman yang ali rindukan.

"kamu ada ada aja ta" ucap ali sambil tertawa renyah. Karena jujr saja dia masih menyukai tata. Dengan jawabn yang ambigu itu membuat ali menjadi sedikit ada harapan unutk bersama dengan tata. Dan akhirnya mereka larut dalam obrolan tentang masa masa mereka masih bersama dipanti.

Karena hari mejelang sore Akhirnya tata pamit kepada ali dan bundanya untuk  pulang karena dia masih ada urusan yang harus diselesaikan.

sesaat setelah tata pergi bunda ali  menghampiri ali. Dia tau putranya itu pernah menyukai tata. Karena dulu ali pernah menceritakan hal yang ia rasakan meski ali saat itu blum tau bahwa yang ia rasakan adalah rasa suka.

"Ali" ucap bunda ali sambil menepuk pundak ali dengan perlahan. Seketika lamunan ali menjadi buyar. Dan menatap tulus kearah bundanya.

"Iyh bun" jawab ali dengan senyum yang tak pernah pudar

"Kamu masih suka sama tata?" pertanyaan bunda ali membuat ali seketika membeku. Apakah dia masih mencintai tata? Bahkan alipun tak tau dan tak ingin tau.

"Ali masuk kedalem dulu yh bun" ucap ali kepada bundanya dan berlalu masuk kekamar. Sang bunda hanya menatap punggung putranya dengan harapan yang besar agar ali mendapatkan cinta abadinya yang tulus!

.....

Jangan lupa vote

Dear Ali, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang