Be Yours?! DAMN! (Revisi) 1.

8.3K 332 121
                                    



1. Bertemu, Kalah Taruhan, Jadian?

     "Elista Maharani Pradipta! Kamu sampai kapan tidur dalam posisi ikan kering dimasukkan dalam toples gitu?! Bangun!" Nikmatnya tidur seketika musnah saat mendengar teriakan horror familier, membuatnya meloncat bangun sambil mengelus dada, melirik mama yang kini berkacak pinggang di samping kiri, serta gayung berisi air diatas kepala, siap tumpah kalau sedetik saja ia masih tidur.

     Ia menguap lebar. Mama tak tahu ia baru bisa tidur sekitar pukul 2 pagi . "Tutup mulutnya, cantik. Mama lahirin anak gadis, bukannya jelmaan kuda nil."

"Mama bisa aja deh." Ia mencium kedua pipi mamanya setelah meloncat – seolah ranjangnya setinggi tebing, dan lari begitu saja kekamar mandi sambil bersinandung, mungkin ia bisa lanjutin tidur di kamar mandi barang 5 – 10 menit.

Mama hanya menggeleng ketika mendengar sinandung riang anaknya – disertai bunyi gayung jatuh berulang kali. "mandi yang bener. Jangan ributnya aja yang ditonjolin. Awas kalau gak harum!"

"iya mamaku tersayanggggg."

Jawaban si bungsu membuatnya tersenyum sebelum menutup pintu kamar kembali. Melanjutkan sarapan yang tertunda.

∞õ∞

"Kok lama? "

"Bukannya tadi kata mama abis dibangunin, lo langsung semangat '45 kekamar mandi, dek?"Paginya selalu indah kalau bisa membuat si bungsu mendengus jengkel, dengan mulut sibuk mengunyah dan menelan secara bersamaan. 

"kebablasan lanjutin tidur dikamar mandi, kak."

Ia mengelus rambut adiknya yang acak – acakan itu dengan sayang. "Udah pendek segini masa gak sisiran, dek? Cantik – cantik kelakuan kayak gadis hutan."

"Bodo amat, kak."

Gemas karna tak dianggap, ia langsung mengambil segelas susu coklat milik adiknya itu, dan meminumnya sampai habis. "susu lo abis, dek. Enak banget. Bikinin lagi dong..."

Lista melirik dengan kening berkerut kearah kakak tertua nomor dua, Febrian Risnadi Pradipta kini mengelap mulutnya dengan tisu karna belepotan susu. Aksi malas merespon terlupakan. "itu bukan milik gue, kak. Sejak kapan gue suka minum itu?"

Hah?

"Biaaannn!!!!! Lo apain susu diet gue?!"  

Teriakan histeris di belakang mereka membuatnya terpingkal hingga sakit perut. "mampus lo kak, diomelin kak Erika."

Bukan Bian namanya kalau yang bersangkutan memasang wajah berdosa. Malah, pria berumur 20 tahun, mahasiswa kedokteran semester awal, dengan sorot mata hijau toska serta wajah papah versi muda, Putra Pradipta , menyengir penuh humor. Lesung di kedua pipi kakaknya semakin dalam saat tersenyum. "Duh kak Rika, lo itu udah langsing ngalahin model VS, ngapain minum susu diet tak penting itu? ntar cantiknya musnah tak tersisa, loh."

Lista melirik ekspresi kembaran kak Bian – selisih 10 menit lebih dahulu keluar sehingga dinobatkan begitu saja sebagai yang tertua, Erika Assifa Pradipta, berdiri disampingnya sambil berkacak pinggang. "Lo itu kapan ngerasa bersalahnya sih?!"

"gue Cuma bersalah kalau gak ngagumin kecantikan dewi milik lo, kak."

"gombalan remah basi banget, dek."

"Gapapa, yang penting bisa bikin wajah lo merona kayak sekarang. Duh, andai gue gila, udah gue ajak lo duduk manis didepan penghulu, beneran."

Be Yours?! DAMN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang