" Apa mereka berpacaran Kookie? Terlihat sangat serasi sekali". Kata Eunha yang menangkap signal tak suka Jungkook atas perkataanya.

Jungkook hanya menatap gadis itu sekilas lalu menggeleng pelan. Gadis itupun hanya menarik senyum samar.

" Apartement mu benar-benar bagus Jimin. Aku tak tahu kau mempunyai style yang sangat mewah. Mengingat dirimu yang dulu, aku tak yakin bahwa kau menata ini sendiri". Kata Eunha saat Jimin dan Jihyo kembali dengan membawa minuman.

" Ahh.. Kau hanya tak tahu sisi lain dariku Eunha". Jawab Jimin.

" Mari kerjakan saja tugasnya. Lebih cepat selesai lebih baik bukan". Ajak Jihyo pada ketiganya.

Mereka berempatpun akhirnya mengerjakan tugas sekolahnya. Semua terlihat serius kecuali Jungkook yang dari tadi hanya mengarahkan matanya ke arah Jihyo yang sedang berdiskusi dengan Jimin. Keakraban Jihyo dan Jimin membuatnya kesal.

" Ahh... Tinta merahnya habis. Aku tak punya cadangan lagi. Jadi kita harus membelinya". Kata Jimin saat mengetahui tinta yang ada di spidolnya habis.

" Aku akan membelinya. Kalian tunggu saja disini". Jihyo bangkit dari duduknya dan segera mengambil tasnya.

" Aku pinjam jaketmu Tuan Park". Kata Jihyo sambil berlalu tanpa meminta persetujuan sang empunya.

" Aku akan menemaninya". Jungkook bangkit dan segera menyusul Jihyo yang sudah keluar lebih dulu.

Kini tinggal Jimin dan Eunha yang ada disana. Keduanya terdiam. Sampai Eunha bersuara pada Jimin.

" Mau ku bantu mendapatkannya"?

Jimin mengerutkan alisnya. Tanda tak mengerti dengan yang dibicarakan Eunha.

Eunha tersenyum melihat tingkah Jimin.

" Kau tak perlu berpuara-pura Jim, aku tahu kau menyukai Jihyo bukan"?

" Ahhh? Jihyo? Apa maksudmu"?

" Jelas sekali dimatamu kau menyukai Jihyo. Aku juga dapat melihat kau tak suka melihat Jihyo dengan Jungkook. Ku dengar sekarang mereka pacaran. Apa kau mau aku membuat mereka berpisah"? Tanya Eunha dengan senyum manisnya.

" Hentikan omong kosongmu itu. Lebih baik kau diam saja. Kurasa akan sia-sia jika kau memisahkan mereka. Jungkook sudah tidak ada perasaan lagi terhadapmu". Kata Jimin dengan sinis.

" Apa kau yakin Park Jimin? Bukankah aku cinta pertamanya? Dia tak akan semudah itu melupakanku. Aku yakin kau tahu itu. Karena kau mengenal Jungkook lebih dari pada diriku. Kau pikir apakah sekarang Jungkook benar-benar menyukai gadis itu? Ku dengar mereka berkencan karena taruhan bukan"?

Jimin terlihat memikirkan kata-kata Eunha. Gadis ini benar. Kemungkinan Jungkook masih menyimpan rasa pada Eunha. Meskipun saat ini Jimin tahu Jungkook memiliki perasaan lebih pada Jihyo. Dia tak memungkiri jika kehadiran Eunha disini akan membuat Jungkook melupakan perasaannya pada Jihyo. Eunha adalah gadis terpenting dalam hidup Jungkook setelah ibunya.

" Bagaimana Park Jimin? Kau menerima usulku? Kita bisa buat mereka menjauh. Kau mendapat Jihyomu dan aku mendapat Kookie. Tapi jika kau tidak mau juga tidak masalah. Aku bisa melakukannya dengan caraku sendiri".

Jimin menoleh cepat pada Eunha. " Hentikan pikiran burukmu itu Eunha. Jika kau tak ingin Kookiemu itu mengetahui rahasia terbesarmu".

Eunha memandang Jimin gusar. Dia sendiri takut akan ancaman Jimin. Tapi dia juga tak bisa membiarkan gadis itu terus bersama Jungkook. Yang bisa memiliki Jungkook hanya dirinya seorang. Jika dia tidak bisa maka orang lainpun tak akan bisa.

REVENGE ( Jeon Jungkook ) - ENDWhere stories live. Discover now