#28 golden age begins

1.5K 157 20
                                    

Alunan musik pelan terdengar dari dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan musik pelan terdengar dari dalam rumah. Hari ini, rumah Nara dipenuh berbagai macam dekorasi dan hiasan bernuansa peach dan pink yang jadi kesukaan Nara, ditambah dengan sedikit sentuhan warna putih menjadikan suasana di rumah Nara terasa cantik dan lembut.

Hari ini hari spesial, hari ini adalah harinya Nara dan Daniel. Hari ini jadi hari keduanya akan mengikat janji untuk bersama sehidup semati. Hari ini mereka menikah.

Segala prosesi telah dijalankan dan hari ini jadi puncaknya. Nara sudah seminggu tak bertemu dengan Daniel dan itu membuatnya rindu setengah mati. Nara tak sabar bertemu Daniel. Dan pertemuannya hari ini spesial karena hari ini mereka bertemu bukan hanya sebagai sepasang kekasih tetapi sebagai seorang calon suami dan istri.

Nara sedang menunggu di kamarnya. Ditemani Lesta dan beberapa sahabatnya. Sembari dirias, jantung Nara sangat berdebar, i mean who won't? She is getting married today.

"Daniel udah dateng belum Les?" tanya Nara pada Lesta yang sedari tadi sibuk menjadi mata-mata mengintip-intip keluar jendela.
"Belum..." jawab Lesta.

Beberapa menit kemudian, terlihat rombongan datang dengan mobil berwarna hitam. Satu persatu penumpang keluar. Lesta segera menengok ke jendela harap-harap cemas meneliti apakah salah satu penumpang tersebut adalah sang mempelai pria.

"Eh Nar itu mobil rombongan keluarganya Daniel deh kayaknya," kata Lesta.
Sementara Nara yang penasaran ikut melirik sekilas karena ruang geraknya yang terbatas karena sedang dirias.
"Ah iya tuh, tapi Daniel gak ada. Abim juga." Jawab Nara.
"Lo gak chat si Daniel?"
"Udah. Katanya masih persiapan"
"Yaudah berarti masih persiapan. Bentar lagi dateng paling sama anak-anak"

Benar saja, beberapa menit kemudian ketika Nara telah selesai dirias, terlihat lagi rombongan tiba. Nara melirik sekilas tapi tak menggubris.
"Kayaknya itu Daniel deh" kata Lesta.
"Mana mana???" Sambar Nara ingin turut mengintip.
"Eits gak boleh. Lo liatnya nanti pas acara. Sabar ya sayang" jawab Lesta sambil berusaha mencegah Nara mengintip.
"Yahhh"
"Bener, buset, geng nya rame amat anjir si Daniel tawa tiwi aja" kata Lesta sambil masih mengintip membuat Nara semakin penasaran. Nara bahkan bisa membayangkan bagaimana kawan-kawannya ini mengantar Daniel ke dalam dengan ribut dan riweuh khas mereka. Nara bisa membayangkan bagaimana wajah dan senyum Daniel yang malu-malu karena ulah temannya itu.

Daniel gue kangen.

Sampai lah pada part yang ditunggu ketika akad akan segera dilaksanakan. Daniel telah menunggu dengan manis di depan penghulu dengan wajah waswas. Seminggu tak bertemu Nara membuat perasaan Daniel membendung dan sulit ditahan lagi.

Ketika semua sudah siap, Nara digiring masuk ke dalam ruangan bersama dengan teman-temannya. Daniel dengan tak sabar lalu melihat ke arah Nara. Mulut Daniel tak bisa berhenti menganga, takjub. Nara terlihat cantik sekali hari itu dengan gaun kebaya berwarna peach soft dipadu putih. Riasan wajah yang sederhana. Tapi Nara cantik, dia selalu cantik di mata Daniel. Dan hari ini, Nara terlihat 1000x lebih cantik dari biasanya. Daniel tak bisa berhenti menatap Nara sampai berada tepat di depannya. Tak henti-hentinya Daniel berkata pada dirinya sendiri, "wahhh" "wahhh jackpot" "wahhhh".

amitié • kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang