01. Duduk apa Jongkok

39 0 0
                                    

Kampret: Orang itu duduk apa jongkok mbah?

Mangun : Ora penting, yang penting itu tangannya!

Kampret: Loh... maksudnya?

Mangun : Gunakan matamu! Bukan otakmu!... Bukankah kamu menanyakan orang itu?

Kampret: Iya

Mangun : Otakmu kemana saja sampai bertanya maksudku?

Kampret: Ora mudheng mbah...

Mangun : Yang penting itu keseluruhan beserta prosesnya, termasuk tangannya, bukan bokongnya saja.

Kalau dia pegang gergaji, berarti dia nukang, kalau dia pegang tandur, berarti dia ndaut, kalau dia pegang kepala berarti dia pusing!

Kampret: Oooooo

Mangun : Ya!

Kampret: Kalau dia pegang ini mbah?

Mangun : Berarti dia sedang begini!......... Ha ha ha......

Kampret: Jadi?........ Harus teliti ya mbah?

Mangun : Harus!... Jangan hanya lihat tampangnya, tapi secara keseluruhannya. Karena tampang itu bisa menipu

Kampret: Kalau orang diam mbah?

Mangun : Lihat expresi mukaknya dan tarikan napasnya,..

Kampret: Katanya diam itu emas mbah?

Mangun : Ahh.... Itu ungkapan suami istri yang sedang bertengkar saja! Biar tidak tambah ramai.

Kampret: Kalau diam meditasi mbah? Katanya baik.

Mangun : Kata siapa?

Kampret: Orang-orang,... menurut simbah?

Mangun : Aku ndak tahu!

Kampret: Kok ndak tahu?

Mangun : Karena terlalu banyak orang cerita tentang meditasi mungkin, jadi saya bingung sendiri, meditasi itu apa.

Kampret: Terus saya belajar apa sekarang mbah?

Mangun : Lihat saja dan perhatikan secara seksama, apa yang kamu lihat. Pikiranmu diam saja,... jangan terlalu banyak 'apabila, jika, kalau, seandainya'.

Kampret: Lah,.. Apa yang saya dapatkan mbah?

Mangun : Loh,.... Baru mau belajar kok sudah menghitung untung dan ruginya,... bukankah tahu tentang sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu itu sudah cukup bagus?

Kampret: Ah... saya pulang saja mbah, tidak usah melanjutkan belajar. Mari mbah,.....

Mangun : Kampret!... Kok?

Kampret: Saya sudah tahu apa yang sebelumnya saya tidak tahu mbah!.......... 

Serial KampretWhere stories live. Discover now