“weekend, aku bisa membawa mereka kemari weekend nanti”, jawab sakura.

Sasuke melotot kearah sakura, “itu sangat lama sakuraaa”, tolak sasuke, “besok,.... aku tidak mau tahu, besok bawa mereka kemari, atau aku sendiri yang akan menjemput mereka, aku yakin mereka tidak akan keberatan”,

“tapi sas...”

“tidak ada tapi-tapian sakura”,  titahnya final, ‘he’s the boss’.

“tidak, kau akan menemui mereka weekend nanti, weekend atau tidak sama sekali”, sasuke hendak menyelanya, tapi keburu dibungkam oleh sakura, “tidak ada bantahan, sudah cukup, ini hari yang melelahkan untukku, jangan memperkeruh keadaan, aku akan keluar, sampai jumpa lagi sasuke-kun”, sakura buru-buru keluar dari ruangan.

Now ‘she’s the boss’.

“cih, minggu depan? Jangan harap sakura”, ucap sasuke yang masih berkeras.

.

.

.

Benar saja, keesokan harinya saat sakura hendak menjemput anak-anaknya, dia dikejutkan dengan pemandangan sasuke yang bercanda dengan anak-anaknya, disekolah mereka.

Sakura bergegas keluar dari dalam mobilnya,

“SASUKE”,bentak sakura, sasuke menoleh kearah sakura yang terlihat marah, wajahnya merah padam

“MAMAA”, yukki, sarada, dan haru mendekat kearah sakura, “mama, papa bilang dia mau mengajak kita makan siang bersama”, seru yuki dengan  wajah riang,

Sasuke menatap sakura dengan sikap menantang, lihat saja smirk evilnya,

“kalian duduk disini sebentar, mama mau berbicara dengan paman sasuke dulu ya”, sakura menggeret sasuke menjauh dari ketiga anak-anaknya, sepertinya sakura tidak memperhatikan panggilan yang diberikan yuki pada sasuke.

Sakura menyeret sasuke dibalik tembok sekolah.

“apa yang kau pikirkan uchiha? Sudah kubilangkan untuk menunggu satu minggu lagi, kenapa kau bersikeras untuk menemui mereka sekarang, aku bahkan belum membicarakan masalah ini dengan mereka, dan bagaimana caramu keluar dari rumah sakit, jangan bilang kau kab...”

Cup

Sasuke mengecup bibir sakura yang tak berhenti mengomel, sasuke menyeringai, “kau berisik sekali, jangan khawatir, semua ada dalam kendaliku”,

Sakura mengerjap-ngerjap lucu, lalu pikirannya mulai tersambung lagi, “KAU..”

“apa?, mau kucium lagi”, tantang sasuke

Sakura langsung cep diam. Sasuke terkekeh geli, “mudah sekali membuatmu diam ternyata”, sasuke menggandeng sakura, sakura yang digandeng oleh sasuke mengikut saja, dia masih sedikit shock dengan serangan mendadak dari sasuke,

Sasuke melirik sakura yang masih diam disampingnya, dia mendengus geli melihat wajah sakura yang memerah, ‘manis sekali’, batinnya. Apalagi bibirnya yang manyun karena kesal mungkin. Jangan lupa kedua pipinya yang menggelembung lucu.

“jangan pasang wajah minta diserang begitu cherry, kalau kau tidak mau kulumat kembali bibirmu”, celetuk sasuke.

“A-apa? Ugh”, sakura semakin cemberut, “dasar mesum”,

“hn”, sasuke hanya tersenyum melihat sakura yang terlihat semakin salah tingkah.

Kedatangan sasuke dan sakura disambut riang oleh ketiga anak-anaknya,

Sebuah mobil limosin telah terparkir dihalaman sekolah triplet, seorang pria berjas hitam membukakan pintu untuk mereka,

“tunggu apa lagi, ayo kita masuk”, kata sasuke mempersilahkan anak-anaknya untuk masuk kedalam limo.

Little Secret (End)Where stories live. Discover now