Kho Ping Hoo - Serial Pendekar Sakti (02) - Ang I Niocu

21.2K 84 6
                                    

Ang I Niocu

Episode 1 Ang I Niocu

"ORANG she Kiang! Melihat usiamu yang masih muda, kami masih menaruh hati kasihan kepadamu. Kami nasihatkan supaya kau pergi dari sini dan jangan mencampuri urusan kami," terdengar suara yang kecil dan nyaring.

"Kiang-enghiong, kata-kata Hek-tung Beng-yu (Sahabat Tongkat Hitam) tadi memang tepat. Menilik gerak-gerikmu, kau adalah seorang ahli silat yang sudah pandai, mengapa kau tidak tahu akan peraturan kang-ouw? Kami para ketua perkumpulan pengemis sedang mengurus persoalan kami sendiri, mengapa kau begitu tidak tahu malu untuk mencampuri urusan kami? Lebih baik lekaslah kau pergi sebelum terjadi hal-hal yang kurang baik bagi dirimu," kata pula suara ke dua yang parau dan kasar.

Suara dua orang ini disusul oleh gumaman banyak mulut yang menyatakan persetujuan. Dua orang yang bicara tadi, juga mereka yang menyatakan persetujuan adalah sekumpulan orang-orang tua yang amat aneh baik bentuk tubuh, pakaian, maupun gerak-gerik mereka. Mereka ini sudah jelas adalah sekumpulan pengemis-pengemis, karena baju mereka penuh tambahan dan di tangan mereka kelihatan tongkat dan tempat sedekah, seperti panci butut, batok, kaleng dan lain-lain. Jumlah mereka ada empat belas orang. Akan tetapi kalau orang tahu siapakah adanya mereka ini, ia akan terkejut, karena mereka ini bukan lain adalah ketua-ketua dari seluruh kai-pang (perkumpulan pengemis) yang tersebar di seluruh Tiongkok dan merupakan ketua-ketua dari semua perkumpulan terbesar. Jangan ditanya lagi tentang kepandaian mereka! Baru orang pertama yang bicara dengan suara kecil nyaring tadi saja, yang tubuhnya tinggi kurus dan matanya buta sebelah kiri, dia dijuluki orang It-gan Sin-kai (Pengemis Sakti Mata Satu) dan kelihaiannya hanya di bawah kepandaian raja pengemis puluhan tahun yang lalu, yakni Ang-bin Sin-kai (Pengemis Sakti Muka Merah) yang menggemparkan dunia kang-ouw (baca Pendekar Sakti).

Seperti juga Ang-bin Sin-kai yang sudah meninggal dunia, pengemis bermata satu ini beberapa kali pernah menggegerkan istana kaisar karena ia menyerbu dapur dan menyikat habis masakan-masakan yang paling lezat di dapur istana!

Juga orang ke dua yang suaranya parau dan kasar, yang bertubuh kate dengan perutnya saja yang besar dan gendut seperti anak cacingan, bukanlah sembarangan orang. Dia ini disebut Pat-jiu Siauw-kai (Pengemis Kecil Tangan Delapan), kelihaiannya dalam ilmu silat tidak kalah oleh It-gan Sin-kai! Demikian pula, dua belas orang pengemis yang lain, masing-masing adalah ketua-ketua pengemis yang amat terkenal di dunia kang-ouw, dan kesemuanya boleh dibilang merupakan orang-orang yang menjunjung tinggi pengemis sakti mendiang Ang-bin Sin-kai. Oleh karena itu pula, maka mereka terkenal sebagai pemimpin-pemimpin yang menjaga keras sehingga para anggauta perkumpulan mereka berdisiplin, dan biarpun hidup sebagai pengemis-pengemis, namun merupakan sekumpulan orang-orang yang selalu siap sedia menolong kaum lemah yang tertindas! Segolongan pendekar-pendekar yang menyamar sebagai pengemis-pengemis, atau lebih tepat lagi, yang suka memilih hidup bebas seperti burung di udara. Dan menurut anggapan mereka, hanya pengemis-pengemis saja yang dapat hidup bebas seperti burung di udara.

Empat belas orang ketua pengemis itu kini nampak tidak senang dan mereka menghadapi seorang laki-laki muda yang usianya kurang lebih dua puluh lima tahun. Pemuda ini amat gagah, pakaiannya bersih dan indah, wajahnya tampan sekali dengan alis tebal dan hidung mancung. Bibirnya merah seperti bibir wanita. Dadanya bidang menonjol ke depan, sepasang lengannya kekar dan ia nampak lebih tegap dan gagah karena pedang yang tergantung di punggungnya. Pemuda itu mempunyai sepasang mata yang tajam dan selalu berseri gembira. Kini menghadapi empat belas orang kakek pengemis yang marah-marah itu, ia tersenyum-senyum mengejek, sama sekali tidak merasa takut sungguhpun ia telah mengenal, atau setidaknya pernah mendengar nama semua ketua pengemis ini dan telah maklum pula akan kelihaian mereka.

"Hm, Cuwi Lo-kai (Para Tuan Pengemis Tua) bicara tentang pelajaran ilmu silat, tentang peraturan kang-ouw, dan tentang tahu malu? Pernah siauwte mendengar ujar-ujar Guru Besar Khong Cu yang berbunyi seperti berikut: Ho Hak Kin Houw Ti, Lek Heng Houw Jin, Ti Thi Kin Houw Yong! Tahukah Cuwi akan artinya? Kalau tidak salah, beginilah maksudnya: Suka belajar berarti mendekati pengetahuan, menjalankan ilmu pengetahuan berarti mendekati welas asih dan tahu malu berarti mendekati kegagahan!"

serial pendekar sakti - Kho Ping HooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang